Politikus PKS Khawatir Ada Politisasi di Kasus Kekerasan Pesantren Gontor

Editor

Amirullah

Selasa, 13 September 2022 07:46 WIB

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, AKP Nikolas didampingi kuasa hukum keluarga korban Titis Rachmawati menjelaskan proses autopsi jenazah santri kelas 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat berinisial AM (17) warga Palembang, di Tempat Pemakaman Umum Sei Selayur, Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 8 September 2022. ANTARA/M Riezko Bima Elko P

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Bukhori mengkhawatirkan munculnya politisasi kasus kekerasan santri di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 Pusat Ponorogo, Jawa Timur. Kekhawatiran ini, menurut Bukhori, muncul akibat maraknya pemberitaan yang membesar-besarkan aksi kekerasan di Gontor.

"Membesar-besarkan kasus tersebut untuk tujuan politisasi atau mendiskreditkan ponpes, tentu tidak bisa dibenarkan karena tidak adil, tidak proporsional dan tidak membantu mengatasi masalah,” kata Bukhori dalam keterangannya, Selasa, 13 September 2022.

Bukhori mengatakan kekerasan di lingkungan pesantren tidak dapat dibenarkan. Gontor perlu mendapat teguran agar berbenah sehingga hal serupa tidak terulang kembali ke depannya.

Namun, Anggota Komisi VIII DPR RI ini khawatir penggalangan opini tendesius dan sikap tidak proporsional yang terjadi saat ini akan menuntun pada laku zalim, tidak adil, serta stigmatisasi terhadap ponpes sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam, hingga masuknya narasi islamophobia.

“Laku tidak proporsional dan tendensius bisa menjadi politisasi terhadap kasus ini, yang tidak membantu menyelesaikan masalah, melainkan bisa menciptakan stigma dan fitnah terhadap ponpes sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam,” kata Bukhori.

Advertising
Advertising

Dua Tersangka

Dalam kasus kekerasan serta penganiayan terhadap santri di Gontor, kepolisian telah menetapkan dua tersangka. Mereka adalah berinisial MFA,18 tahun, berasal Tanah Datar, Sumatera Barat; sementara IH, 17 tahun, asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Kepala Kepolisian Resor Ponorogo Ajun Komisaris Besar Catur Cahyono Wibowo, menjelaskan para tersangka merupakan kakak kelas AM, santri kelas 5 yang meninggal dunia akibat penganiayaan tersebut.

Catur mengatakan dalam kasus ini diketahui ada tiga korban.Satu di antaranya, yakni berinisial AM, 17, asal Palembang, Sumatera Selatan yang telah meninggal dunia. Sedangkan dua korban lain mengalami luka-luka.

M JULNIS FIRMANSYAH I NOFIKA DIAN NUGROHO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

6 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

13 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

15 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

15 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

17 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

24 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

25 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

26 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

27 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya