73 Tahun SBY, Begini Jenjang Karier Militer sampai Presiden 2

Jumat, 9 September 2022 20:15 WIB

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menunjukkan surat suara saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu serentak 2019, di salah satu TPS, di Singapura, Kamis, 14 April 2019. SBY berada di Singapura untuk mendampingi istrinya yang sedang dirawat. ANTARA/Anung

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Prof. Dr. Dr. (HC). H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. atau yang dikenal dengan SBY lahir pada 9 September 1949, hari ini usianya 73 tahun.

SBY memiliki panggilan istimewa dari orang tuanya, yaitu "Sus". SBY merupakan Presiden RI ke-6 yang menjabat selama 2 periode, yaitu 2004-2009 dan 2009-2014. Namun, sebelum menjadi Presiden, SBY menceburkan dirinya dalam dunia militer. Selama di militer, ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono.

Karier SBY di Militer

Pada 1973, SBY lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual. Periode 1974-1976, ia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Setelah itu, ia memutuskan untuk menempuh pendidikan militer kembali di Amerika Serikat, salah satunya di Airborne School dan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas).

Setelah itu, kariernya terus berlanjut dalam dunia militer. Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, pada periode 1976–1977 SBY berkarier di Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad, Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977–1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979–1981), Paban Muda Sops SUAD (1981–1982). Setelah masa jabatannya usai, ia melanjutkan belajar kemiliteran di luar negeri, yaitu Amerika Serikat, Belgia, dan Jerman.

Selain ahli memegang senjata, pada 1989–1993, SBY juga ahli mengajar yang terbukti dari pekerjannya sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab. Setelah itu, pada 1995, ia juga pernah menjadi Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (1995–1996).

Advertising
Advertising

Lulusan Master of Art (M.A.) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya pada 1996. Kemudian, pada 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal. SBY pensiun dari kemiliteran karena pengangkatannya sebagai Menteri Pertambangan dan Energi oleh Presiden Abdurrahman Wahid, tepatnya pada 29 Oktober 1999-9 Agustus 2001. Pada 1 April 2001, ia baru memutuskan untuk pensiun dari dunia militer.

Selain itu, pada 26 Oktober 1999, SBY juga dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid. Namun, pada 1 Juni 2001, ia didesak mundur oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR.

Melansir setkab.go.id, pada 10 Agustus 2001, kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004. Dari sini, SBY memantapkan langkah untuk membuat partai yang bernama Partai Demokrat pada 9 September 2001 sehingga semakin menguatkan namanya mencapai puncak karier politik.

Saat Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2004. Alhasil, ia memenangkan pemilu bersama wakilnya, yaitu Jusuf Kalla yang dilantik pada 20 Oktober 2004 dengan nama kabinet Indonesia Bersatu. SBY tercatat sebagai presiden terpilih pertama atas suara rakyat. Setelah itu, ia juga berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua bersama Wakil Presiden Boediono.

Lalu, pada 30 Maret 2013, SBY ditetapkan sebagai ketua umum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum. Selanjutnya pada Kongres IV Partai Demokrat, 12 Mei 2015, SBY kembali terpilih menjadi Ketua Umum untuk periode 2015–2020.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: Hari ini 9 September 2001 Partai Demokrat Didirikan Bersamaan dengan Ulang Tahun SBY

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

17 menit lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

4 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

13 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

15 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

16 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

18 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

19 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

21 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

1 hari lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya