TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Partai Demokrat merayakan hari jadi ke-21 tahun. Partai itu didirikan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada 9 September 2001. SBY membangun partainya sendiri setelah kalah saat pemilihan Calon Wakil Presiden atau Cawapres dalam Sidang MPR di tahun tersebut. Lalu seperti apa kilas balik berdirinya partai politik yang identik dengan warna biru ini?
Awal Mula Berdirinya Partai Demokrat
Mengutip laman resmi Partai Demokrat, demokrat.or.id, tujuan awal didirikannya partai ini adalah untuk memboyong SBY sebagai Calon Presiden atau Capres. Pasalnya, saat pemilihan Cawapres dalam Sidang MPR 2001 dan pooling public, mengindikasikan bahwa SBY cukup populer kala itu. Berangkat dari sana, sejumlah politikus kemudian menyiapkan SBY sebagai Capres di Pemilihan Umum atau Pemilu masa mendatang. Agar cita-cita tersebut bisa terlaksana, jalan satu-satunya adalah mendirikan partai politik.
Untuk mendirikan partai, dibuatlah rumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang diinginkan SBY. Rumusan tersebut kemudian dibuat oleh tim yang diketuai Krisna Bambu Apus. Sementara untuk teknis administrasinya ditangani oleh tim yang dipimpin oleh Vence Rumangkang. Selain itu, dilakukan pula diskusi-diskusi tentang perlunya berdiri sebuah partai untuk mempromosikan SBY sebagai Capres di Pemilu Presiden nantinya.
Pada 12 Agustus 2001 pukul 17.00, diadakan rapat yang dipimpin langsung oleh SBY di apartemen Hilton. Rapat ini untuk membentuk tim pelaksana, yang akan mengadakan pertemuan secara marathon tiap hari. Tim terdiri dari sejumlah tokoh, yaitu Vence, mendiang A. Yani Wahid, Achmad Kurnia, Adhiyaksa Dault, Baharuddin Tonti, dan Shirato Syafei. Selain itu, di lingkungan kantor Menkopolkam juga diadakan diskusi-diskusi untuk pendirian sebuah partai bagi kendaraan politik SBY, dipimpin oleh A. Yani Wachid.
Pada 19 Agustus 2001, SBY kembali memimpin pertemuan yang merupakan cikal bakal pendirian Partai Demokrat. Dalam pertemuan, Vence menyatakan bahwa rencana pendirian partai akan tetap dilaksanakan dan hasilnya akan dilaporkan kepada SBY. Selanjutnya pada 20 Agustus 2001, Vence dibantu Sutan Bhatoegana berupaya mengumpulkan anggota untuk merealisasikan pembentukan sebuah partai politik. Kemudian terbentuklah Tim 9 yang beranggotakan 10 orang. Tim ini bertugas untuk mematangkan konsep-konsep pendirian sebuah partai politik.
Untuk mendirikan sebuah partai politik yang sah menurut Undang-Undang Kepartaian dibutuhkan minimal 50 orang sebagai pendirinya. Lalu muncul pemikiran agar jangan hanya 50 orang, tetapi dilengkapi menjadi 99 orang. Alasannya agar ada kesamaan dengan hari lahir SBY sebagai penggagas, yakni SBY tanggal 9 bulan 9. Kemudian pada 9 September 2001 bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan resmi didirikan.
Sebanyak 46 dari 99 orang, di hadapan notaris Aswendi Kamuli, menyatakan bersedia menjadi pendiri partai dan menandatangani Akta Pendirian Partai Demokrat. Sedangkan 53 orang lainnya tak hadir, tapi memberi kuasa kepada Vence. Kepengurusan disusun dan disepakati dengan kriteria Calon Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam. Sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar pulau Jawa dan beragama Kristen. Subur Budhisantoso diangkat sebagai Pejabat Ketua Umum, Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum dijabat oleh Vence.
Malam harinya, pukul 20.30, Vence melaporkan pembentukan partai kepada SBY selaku koordinator penggagas, pencetus dan Pendiri Partai Demokrat, di kediamannya. Saat itu SBY sedang merayakan hari ulang tahun ke 52. Kepada SBY, Vence mengatakan bahwa Partai Demokrat akan didaftarkan kepada Departemen Kehakiman dan HAM RI esok harinya. Kemudian pada 10 September 2001, pukul 10.00 WIB, Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI. Beberapa hari berselang, pada 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh dan HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat.
Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat resmi menjadi salah satu partai politik di Indonesia. Lalu pada 9 Oktober 2001, Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan Partai Demokrat dan Lambang Partai Demokrat. Selanjutnya pada 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan. Rapat Kerja Nasional (Rakemas) Pertama digelar pada 18 hingga 19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia, dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Partai Dremokrat Persilakan Kadernya Turun ke Jalan untuk Ikut Aksi Tolak Kenaikan BBM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.