Diduga Ikut Sokong Skenario Ferdy Sambo, Ini Profil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 7 September 2022 08:07 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran melayat ke rumah duka Menpan RB, Tjahjo Kumolo, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Juli 2022 TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Demi memuluskan rekayasa kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo diduga turut melibatkan tiga perwira tinggi berpangkat inspektur jenderal. Salah satu perwira tinggi tersebut adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Majalah Tempo edisi pekan ini mengungkap Fadil Imran diduga kuat ikut menyokong skenario Ferdy Sambo. Informasi tersebut didapat Tempo dari keterangan dua petinggi Polri. Mereka mengatakan Ferdy Sambo menghubungi Fadil Imran satu-dua jam setelah kematian Brigadir J.

Kepada Fadil, Ferdy mengabarkan bahwa Brigadir J dan Bharada E terlibat baku tempak. Ferdy juga menyampaikan bahwa Yosua yang tewas dalam peristiwa itu sebelumnya telah melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

“Fadil, Nico (Kapolda Jawa Timur), dan Panca (Kapolda Sumatera Utara) berbagi tugas menyebarkan informasi tembak-menembak dan pelecehan seksual oleh Brigadir Yosua itu ke banyak orang,” tulis laporan Majalah Tempo edisi Sabtu, 3 September 2022.

Profil Kepolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran

Advertising
Advertising

Melansir akpol.polri.go.id, Fadil Imran lahir di Makasar pada 14 Agustus 1968. Dia menamatkan riwayat pendidikannya di Akpol pada 1991. Setelah lulus, beberapa tahun kemudian dia mengikuti pendidikan PTIK dan SESPIM.

Jabatan pertama yang dia diemban adalah Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat. Kemudian pada 1999 dia menjadi Kapolsek Metro Cengkareng. Barulah pada 2013 dia menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat dan selanjutnya mengikuti Pendidikan SESPIMTI dan lulus pada 2015.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Fadil bertugas sebagai Kapolda Jawa Timur pada 2020 silam. Barulah pada 16 November 2020, dia dilalantik sebagai Kapolda Metro Jaya.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut jejak karier Fadil Imran:

  1. Lulus Akpol (1991)
  2. Menjabat sebagai Kasat III Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2008)
  3. Menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)
  4. Menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2009)
  5. Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri (2011)
  6. Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri (2011)
  7. Menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)
  8. Menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri (2015)
  9. Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (2016)
  10. Menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (2018)
  11. Menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur (2020)
  12. Menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (2020-sekarang)

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Fadil Imran Disebut Bertemu 2 Kapolda Lain untuk Sokong Cerita Ferdy Sambo

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

5 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

11 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya