Siri Na Pace di Karangan Bunga untuk Ferdy Sambo, Ini Penjelasan Sejarawan

Senin, 5 September 2022 14:34 WIB

Salah satu karangan bunga dukungan untuk Ferdy Sambo di rumah pribadinya Jalan Saguling/Tempo/Hamdan Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan Anhar Gonggong memberikan komentarnya dengan adanya karangan bunga bertuliskan "Siri' Na Pace" di Rumah Pribadi Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling Tiga, Mampang, Jakarta Selatan. Anhar menjelaskan bahwa dalam tradisi Bugis, Siri’ Na Pace berarti harkat dan martabat seseorang.

Sejarawan yang lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan ini menduga Ferdy Sambo melakukan pembunuhan terhadap Novriyansyah Yosua Hutabarat adalah karena terganggu martabatnya.

"Siri na pace itu berkaitan dengan rasa malu dan kaitannya juga dengan pengertian yang lebih tentang rasa pedih. Siri itu rasa malu, kaitannya dengan pace itu ada rasa pedih hati," kata Anhar saat dihubungi Senin 5 September 2022.

Sirri na pacce menurut Anhar pada masa lampau bahkan bisa mengakibatkan perang. Ferdy yang merupakan orang Bugis-Toraja bisa jadi melakukan pembunuhan ini karena martabat istrinya diganggu.

Apalagi bagi orang Bugis, martabat tertinggi adalah istrinya. Jika istri seorang Bugis diganggu, maka orang yang menggangu dapat dibunuh.

“Kalau benar Putri dilecehkan, ya memang Sambo akan membunuh. Sebab itu adalah martabat tertinggi bagi seorang bugis," ujarnya.

Namun, Anhar menilai pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J atau Yoshua adalah pelanggaran terhadap aturan kepemimpinan dalam tradisi Bugis dan Bugis Toraja. Pelanggaran yang dimaksud adalah membunuh anak buahnya sendiri tanpa alasan.

“Bagi saya, dia melanggar aturan kepemimpinan dalam pengertian suku Bugis dan Orang Bugis Toraja. Jika ia membunuh anak buahnya tanpa alasan, dalam kepemimpinan Bugis, itu tidak boleh dilakukan," kata Anhar.

Anhar Gonggong melanjutkan, bahwa pada jaman sekarang, Siri’ Na Pace itu sudah semestinya dimaknai berbeda. Jika dulu harga diri adalah wanita, mestinya saat ini harga diri adalah pekerjaan dan tingkat pendidikan. Meski begitu Anhar tetap menyesalkan adanya pembunuhan yang tidak manusiawi ini.

"Dulu itu, kan, Siri selalu dikaitkan dengan Wanita. Dalam kondisi sekarang, seharusnya dihadapi dengan cara yang berbeda. Misalnya, saya malu sebagai pemuda yang menganggur, atau saya malu karena tidak punya pendidikan," ujarnya.

Diketahui empat karangan bunga tersebut menghiasi rumah pribadi Ferdy Sambo sejak Sabtu, 3 September 2022. Karangan-karangan bunga itu diketahui berasal dari Imran Hunter (Jamaah Warjok) Mantan Ketua Alumni SMANSA 91, IKA SMANSA 91 Makassar KB Bulukunyi 25 Lr Makassar, Persaudaraan Pengacara dan Penasehat Hukum Bugis Makassar, dan Pentury Family.


MUHSIN SABILILAH


Baca: Soal Adat Siri Na Pace di Karangan Bunga untuk Ferdy Sambo, Pengamat: Tak Pengaruhi Penyidikan



Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

3 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

4 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

14 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

14 hari lalu

Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

H-3 putusan sidang sengketa pilpres, pendukung Prabowo-Gibran mengirim karangan bunga ke MK yang berisikan 'sentilan'.

Baca Selengkapnya

Belasan Karangan Bunga Berisi Dukungan ke Prabowo-Gibran Muncul di Gedung MK Hari ini

14 hari lalu

Belasan Karangan Bunga Berisi Dukungan ke Prabowo-Gibran Muncul di Gedung MK Hari ini

Belasan karangan bunga yang mendukung Prabowo-Gibran dikirim ke Gedung MK pagi ini.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

16 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

17 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

17 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja 18 Orang

18 hari lalu

Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja 18 Orang

Jumlah korban meninggal akibat tanah longsor di Tana Toraja, hingga Ahad, 14 April 2024, pukul 19.00 WIB mencapai 18 orang.

Baca Selengkapnya