Turun Naik Hubungan Prabowo dan PDIP Sejak Perjanjian Batu Tulis

Reporter

Tempo.co

Editor

Amirullah

Minggu, 4 September 2022 14:08 WIB

Presiden Indonesia ke-5 Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri (tengah) berswafoto bersama Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dan Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto (kiri) seusai prosesi Pengukuhan Guru Besar, di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2021. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 4 September 2022.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pertemuan kunjungan ini merupakan bagian safari politik Puan Maharani ke beberapa partai, termasuk ke Partai Gerindra.

“Kalau pertemuan safari politik, ya namanya juga pertemuan politik membahas masalah-masalah politik terkini ke depan,” kata Dasco kepada awak media, Ahad, 4 September 2022.

Hubungan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dihiasi pasang-surut. Salah satu yang paling mencuat adalah menjelang Pilpres 2014. Saat itu, Prabowo merasa dikhianati karena partai banteng itu menetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden, bukan mendukung dia seperti Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo dan Megawati pada 2009.

"Kalau Anda manusia, lalu ada di pihak saya, bagaimana? Ya, pikirkan saja," kata Prabowo di Jakarta, Ahad, 16 Maret 2014.

Advertising
Advertising

Perjanjian Batu Tulis ditandatangani Megawati dan Prabowo pada 16 Mei 2009 dengan tujuh poin kesepakatan. Prabowo awalnya ingin peran wakil presiden dikuatkan seperti perdana menteri. Mega menolak usulan itu karena dianggap melawan konstitusi. Prabowo menerima kesepakatan karena diberi janji bakal disokong menjadi presiden pada Pemilu 2014 seperti ditulis dalam poin ketujuh Perjanjian Batu Tulis.

Prabowo mengatakan sudah meminta waktu bertemu dengan Megawati guna membahas Perjanjian Batu Tulis. Ia hendak mempertanyakan komitmen PDIP atas perjanjian yang ditandatangani di atas meterai tersebut. "Kalau memang harus diakhiri, saya berharap diberi tahu. Saya sudah minta bertemu sejak beberapa bulan lalu," katanya.

Meski pernah kecewa, namun hubungan antara Prabowo dan Megawati membaik. Prabowo, misalnya, beberapa mengunjungi Megawati di kediamannya di Teuku Umar. Meski kalah oleh koalisi partai yang dipimpin PDIP pada Pilpres 2019, Prabowo bisa menerimanya. Dia bahkan masuk ke pemerintahan dengan jadi menteri di Kabinet Jokowi sebagai sebagai Menteri Pertahanan.

Menjelang Pemilu 2024, menuver-manuver politik sudah mulai dilakukan sejumlah petinggi parpol. Seperti misalnya hari ini, Puan Maharani bertemu Prabowo.

Safari politik ini disinyalir sebagai manuver PDIP membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilu 2024. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan kemungkinan PDIP berkoalisi dengan Gerindra selalu ada. Menurutnya, PDIP yang mulai bergerak melalui agenda safari politik akan merubah konstelasi politik nasional.

“PDIP yang sudah mulai gerak akan mengubah konstelasi politik nasional, karena ada variabel PDIP sebagai penguasa. Ada Megawati dan Jokowi,” kata dia pada Sabtu, 3 September 2022.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

6 menit lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

11 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Respons Maruarar Sirait soal Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Maruarar Sirait menyatakan mendukung Jokowi dan Prabowo bukan karena menteri, tapi percaya mereka orang yang baik dan benar.

Baca Selengkapnya

Anna Budiarti Wanita Pertama Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDIP

12 jam lalu

Anna Budiarti Wanita Pertama Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Solo dari PDIP

Sebanyak tujuh orang telah mendaftar untuk penjaringan bakal calon Wali Kota Solo dari PDIP. Anna menjadi perempuan pertama yang mendaftar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

13 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

13 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

15 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

16 jam lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

20 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya