Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Meningkat, Ketua Dewan Pers: Jangan Puas Dulu

Reporter

M. Faiz Zaki

Kamis, 25 Agustus 2022 13:33 WIB

Cendekiawan Azyumardi Azra terpilih sebagai Ketua Dewan Pers 2022-2025. Foto: Arif Zulkifli

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Tahun 2022 naik 1,86 poin menjadi 77,88. Sebelumnya pada 2021 kemerdekaan pers berada di angka 76,02.

Angka ini diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan Dewan Pers dengan melibatkan PT Sucofindo (Persero) dalam menyelesaikan laporan ini. Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra mengatakan hasil saat ini jangan membuat berpuas diri.

"Menurut saya, saya kira kita semua setuju kita jangan berpuas diri dulu karena kemerdekaan pers ini saya kira masih harus terus diperjuangkan," ujarnya saat di Sari Pasific Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.

Selama lima tahun terakhir menunjukan bahwa IKP mengalami kenaikan. IKP Nasional pada 2017 adalah 67,92, tahun 2018 berjumlah 69, tahun 2019 adalah 73,71, dan 2020 berjumlah 75,27.

Azra mengatakan pihaknya dalam beberapa waktu terakhir terus memastikan terjaminnya kemerdekaan dan kebebasan pers. Maka dari itu hasil yang saat ini diperoleh bukan lah akhir untuk keberlangsungan pers di Indonesia.

Advertising
Advertising

"Jangan menganggap kemerdekaan pers, kebebasan pers itu sebagai suatu hal yang sudah selesai. Pasti merdeka, gak bisa. Tantangan kita banyak sekali," tuturnya.

Dewan Pers melakukan survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2022 di 34 provinsi. Ada tiga lingkungan dengan 20 indikator yang dinilai.

Survei ini melibatkan 340 informan ahli sebagai responden dan 10 Anggota Dewan Penyelia Nasional (National Assessment Council, NAC).

Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif melalui kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan terbuka, wawancara, focus groul discussion (FGD), pengumpulan data sekunder, dan tinjauan literatur.

Penilaian IKP diberikan oleh narasumber ahli pers, yaitu informan ahli yang jumlahnya 10 di setiap provinsi dan anggota National Assesment Council (NAC) di FGD nasional yang jumlahnya 10 pada tiga kondisi lingkungan, yaitu:

1. Lingkunhan fisik dan politik dengan bobot 50,21 yang terdiri dari sembilan indikator.
2. Lingkungan ekonomi dengan bobot 23,59 yang terdiri dari lima indikator.
3. Lingkungan hukum dengan bobot 26,21 yang terdiri dari enam indikator.

Kategori dan rentang nilai yang disediakan adalah senagai berikut: 1-30 sangat buruk (tidak bebas), 31-55 buruk (kurang bebas), 56-69 sedang (agak bebas), 70-89 (cukup bebas), dan 90-100 sangat baik (bebas).


Baca: Dewan Pers Serahkan Reformulasi dan Inventaris Masalah RKUHP, DPR: Kami Tercerahkan

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

4 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

5 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

5 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

6 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

10 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

10 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

14 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

15 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya