Kisah-kisah Dramatis dan Menggelikan Seputar Proklamasi Kemerdekaan

Reporter

Idris Boufakar

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 17 Agustus 2022 22:58 WIB

Pengunjung memotret diorama Bung Karno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo saat merumuskan naskah Proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022. Museum yang sebelumnya merupakan kediaman perwira Jepang Laksamana Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu kini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran sejarah bagi masyarakat tentang detik-detik Kemerdekaan Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Bung Karno mengaku jengkel dengan aksi para pemuda yang nekat menculik Soekarno-Hatta menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Dikutip dari buku Soekarno Biografi. Sejumlah pemuda yang ingin Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan lebih awal, membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Jakarta, pada 16 Agutus 1945.

Disaat kelompok pemuda penculik itu menjemput Bung Karno dan Bung Hatta, mereka beralasan Jakarta sedang tidak aman, sehingga harus ditinggalkan. Proses penculikan pun berlangsung cepat.

Subuh itu Bung Karno dan Fatmawati sedang makan sahur untuk puasa Ramadan, saat sebuah mobil sedan Ford, tiba-tiba berhenti di depan rumah Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Setelah turun dari kendaraan, pengemudi mobil langsung meminta Bung Karno untuk ikut segera. Jika tetap berada di Jakarta, keselamatan Bung Karno akan terancam. “Hari itu akan pecah pemberontakan bersenjata militer Peta dan Heiho,” demikian yang disampaikan pengendara saat itu.

Guntur Mengompol di Pangkuan Bung Hatta

Fatmawati belum lama melahirkan Guntur Soekarnoputra. Bung Karno tidak ingin meninggalkan istri dan anak pertamanya yang masih bayi. Keduanya dibawa serta masuk ke dalam mobil.

Di saat yang sama, sebuah mobil Ford lain juga mendatangi rumah Bung Hatta.

Saat dijemput dan kemudian dibawa pergi. Kedua mobil Ford melaju di atas jalan Jatinegara meninggalkan Kota Jakarta. Perjalanan sempat tersendat saat hendak melalui pos penjagaan militer Jepang di dekat penjara Cipinang.

Agar tentara Jepang tidak curiga, para pemuda mengganti kendaraan dengan mobil panser terbuka. “Soekarno dan Hatta, juga untuk menghindari rasa curiga, memakai seragam Peta”.

Setelah itu semua berjalan sesuai rencana. Dua jam kemudian rombongan sampai di Rengasdengklok. Pemuda Soetjipto langsung mengembalikan mobil panser terbuka ke Jakarta sembari memberitahu jaringan Jakarta, bahwa rombongan sudah tiba di Rengasdengklok dengan selamat.

Sementara, oleh para pemuda Bung Karno dan Bung Hatta ditempatkan di ruang tunggu. Di ruang tunggu itu, pemuda Singgih bertanya kepada Bung Karno, apakah bersedia mengumumkan kemerdekaan tanpa melibatkan Jepang? Saat bertanya, Singgih sengaja membarengi dengan meletakkan senapannya di atas meja. Singgih merupakan putra Panji Singgih, teman Soekarno dalam pergerakan nasional. Sementara Sukarni berasal dari Blitar di mana orang tuanya dimungkinkan kenalan orang tua Soekarno.

Karenanya, saat rapat di kafe Hawaii, Cikini, pada 15 Agustus 1945, sekelompok pemuda radikal pimpinan Chaerul Saleh, yakni Sukarni, Wikana, Adam Malik, Joesoef Kunto, Singgih dan dr Moewardi, pemimpin Barisan Pelopor, menugaskan Sukarni sebagai pemimpin penculikan.

Bung Karno sebenarnya jengkel dengan sikap para pemuda, namun tidak diungkapkannya. Di kemudian hari, kepada Ktut Tantri, Bung Karno menceritakan kejengkelannya tersebut: "Pemuda itu bisa saya tampar, kalau saya mau. Mereka itu anak-anak teman saya, dan saya sudah kenal mereka sejak kecil."

Saat Singgih dan Bung Karno sedang berunding, Guntur Soekarnoputra tiba-tiba menangis. Fatmawati ingin menyusui bayinya, namun botol susu tertinggal di mobil sedan saat pindah ke panser.

Fatmawati meminta beberapa prajurit Peta untuk mencarikan botol susu. Hatta yang tidak tahan mendengar tangisan bayi, lantas menggendong Guntur keluar dan memangkunya.

Saat itulah Guntur mengompoli Bung Hatta. Tapi Bung Hatta cuma bisa mesem-mesem.

Bung Karno, Bung Hatta, Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra kemudian ditempatkan di sebuah rumah milik orang Tionghoa. Oleh para pemuda, rumah tersebut telah dikosongkan.

Bung Karno sempat terbujuk rencana para pemuda, bahwa prajurit Peta dan Heiho akan melakukan pemberontakan di Jakarta. Namun kemudian Bung Karno kembali berubah pikiran.

“Soekarno dan Hatta menyatakan kepada Sukarni bahwa mereka tetap berpegang pada rencana mereka sendiri, yaitu suatu proklamasi kemerdekaan melalui komisi persiapan kemerdekaan”.

Soal Tanggal 17 Agustus

Soekarno juga mengatakan kepada Sukarni, tanggal 16 bukan waktu yang cocok untuk mengumumkan proklamasi. Sebaiknya kemerdekaan diumumkan pada hari Jumat, tanggal 17 yang kebetulan dalam penanggalan Jawa, Jumat Legi.

Sementara itu, di Jakarta, hilangnya Bung Karno dan Bung Hatta telah diketahui Ahmad Soebardjo dan langsung mengabarkan kepada Laksamana Maeda.

Maeda cemas Soekarno-Hatta ditangkap Kempetai...

Berita terkait

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

1 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

14 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas

35 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 6 April, 188.795 Penumpang Diprediksi Melintas

PT Angkasa Pura II memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2024 di Bandara Soekarno-Hatta akan terjadi pada Sabtu 6 April atau H-4 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

36 hari lalu

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Ruas Tol Sedyatmo Terendam Air, Jasa Marga Imbau ke Soekarno-Hatta Lewat JORR II

42 hari lalu

Ruas Tol Sedyatmo Terendam Air, Jasa Marga Imbau ke Soekarno-Hatta Lewat JORR II

Ruas Tol Sedyatmo arah Bandara Seoekarno-Hatta mulai dari KM 26 dan arah Jakarta di KM 25+100 dan KM 31 terendam 10 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Terkini: PLN dan Taspen Tawarkan Mudik Gratis Idul Fitri, Tiket Kereta Mudik Lebaran Sudah Terjual 45 Persen

47 hari lalu

Terkini: PLN dan Taspen Tawarkan Mudik Gratis Idul Fitri, Tiket Kereta Mudik Lebaran Sudah Terjual 45 Persen

PT PLN (Persero) mengadakan program mudik gratis Lebaran 2024. Pendaftaran dibuka mulai hari ini hingga 18 Maret 2024 melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca Selengkapnya

Tren Keberangkatan Jamaah Umroh di Bandara Soekarno-Hatta Meningkat Selama Ramadan

47 hari lalu

Tren Keberangkatan Jamaah Umroh di Bandara Soekarno-Hatta Meningkat Selama Ramadan

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta memperkirakan trend keberangkatan jamaah umroh ke Tanah Suci akan mengalami peningkatan selama bulan Suci Ramadan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

49 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak di Bawah Umur, Polisi Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Muncikari Dekati Korban Lewat Game Online

25 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak di Bawah Umur, Polisi Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Muncikari Dekati Korban Lewat Game Online

Modus operandi para muncikari, tersangka kasus pornografi anak yang diungkap Polres Bandara Soekarno-Hatta, dilakukan melalui pendekatan game online.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

24 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.

Baca Selengkapnya