Kapolri Jelaskan Dinamika Pengusutan Pembunuhan Brigadir J

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Amirullah

Selasa, 16 Agustus 2022 14:05 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers terkait kasus kematian Brigadir J, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2022. Motif penembakan terhadap Brigadir J pun masih menjadi misteri hingga kini. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pengungkapan kasus pembunuhan sebenarnya tidak begitu sulit. Namun dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat ini, awal pengusutannya terkendala lantaran tim khusus tidak bisa memeriksa dengan lancar.

Sebab, banyak loyalis Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo yang turut mengacak-acak tempat kejadian perkara dan mencoba menghalangi penyidikan. “Sebagian merasa saat awal-awal itu mereka tidak bisa memeriksa dengan lancar. Makanya kami copotin semua,” ujarnya saat diwawancarai oleh reporter Majalah Tempo, Linda Trianita, Sabtu, 13 Agustus 2022.

Sebelumnya pada 4 Agustus 2022, Listyo Sigit mengumumkan pemeriksaan terhadap anggota Polri dalam dugaan pelanggaran kode etik ketika menangani kasus kematian Brigadir J. Sebagian di antara mereka adalah para perwira tinggi, perwira menengah, perwira pertama, bintara, dan tamtama dari Divisi Profesi dan Pengamanan, Badan Reserse Kriminal, serta Polres Metro Jakarta Selatan.

Sudah 35 polisi yang masuk dalam penempatan khusus karena terlibat masalah etik dalam penanganan kasus ini. Kapolri mengatakan tidak menutup kemungkinan jumlah personel di tempat khusus akan bertambah.

Tindakan mereka secara sadar atau berdasarkan perintah juga masih diusut oleh tim dari Inspektorat Khusus dan Divisi Profesi dan Pengamanan. Sehingga selanjutnya akan ditentukan termasuk pidana atau masalah etik.

Advertising
Advertising

Selain masalah dari personel, kata Kapolri, barang bukti yang hilang juga menjadi kendala. Padahal keberadaan itu sangat diperlukan untuk mengungkap kasus. “Di satu sisi, kalau posisi Sambo sesuai dengan yang diceritakan di awal, CCTV itu seharusnya justru ada karena bisa jadi bukti meringankan dia (Inspektur Jenderal Ferdy Sambo),” katanya.

Akhirnya, kata Sigit, Sambo mengaku bahwa dia memang berada di rumah dinasnya di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta, yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berbeda dengan cerita awal yang disampaikan ke publik bahwa Sambo tidak berada di sana saat itu.

“Awalnya dia bilang, saat dia datang, Yosua sudah mati. Saya sampaikan, pembuktian harus terbalik. Kalau tidak bisa membuktikan itu, justru merugikan dia,” tuturnya. “Seharusnya CCTV di pos satpam menjadi penting bagi dia kalau kejadiannya sesuai yang dia sampaikan. Tapi CCTV itu malah dirusak.”

Sebelumnya, Irwasum Polri Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto mengungkapkan tim khusus mengalami kesulitan dalam mengusut kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Kesulitan itu pada saat awal olah Tempat Kejadian Perkawa (TKP) awal yang tidak profesional dan beberapa alat bukti pendukung telah diambil.

“Karena apa yang diutarakan bapak Kapolri memang benar, kami mengalami kesulitan karena pada saat pelaksanaan olah TKP awal dilaksanakan tidak profesional, kurang profesional, dan beberapa alat bukti pendukung sudah diambil,” ujarnya saat konferensi pers di Mabes Polri, Selasa, 9 Agustus 2022.

Agung menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selalu mengedepankan scientific crime investigation. Apalagi masyarakat telah menunggu setelah satu minggu pertama tim khusus dibentuk.

“Saya memahami dan timsus memahami kepada para media dan masyarakat selama satu minggu pertama dibentuk, kami memahami seolah-olah timsus tidak bergerak, kami pahami itu,” tuturnya.

LINDA TRIANITA | FAIZ ZAKI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

4 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

4 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

4 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

4 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

4 hari lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

5 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

5 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

5 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya