Komnas HAM Akan Periksa Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Hari Ini

Editor

Febriyan

Jumat, 12 Agustus 2022 09:30 WIB

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (sebelah kanan), usai mengunjungi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu 7 Agustus 2022. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Komnas HAM menjadwalkan pemeriksaan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, siang ini. Pemeriksaan itu untuk mendalami dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dilakukan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terhadap Putri.

"Rencananya siang ini (diperiksa), hanya belum dikonfirmasi ulang," ujar Komisoner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat dihubungi Tempo, Jumat, 12 Agustus 2022.

Beka menyebut pemeriksaan Putri Candrawathi diperlukan untuk pendalaman mengenai dugaan pelecehan seksual. Dia menyatakan Komnas HAM juga akan melakukan pemeriksaan lainnya, namun tak memperinci siapa yang akan mereka periksa.

Komnas HAM tak bisa memastikan apakah Putri akan menjalani pemeriksaan. Pasalnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sebelumnya berkesimpulan Putri harus mendapatkan pemulihan mental terlebih dahulu.

LPSK telah melakukan pemeriksaan terhadap Putri pada Selasa kemarin, 9 Agustus. Dalam pemeriksaan itu, Putri disebut tak banyak berbicara.

Advertising
Advertising

Komnas HAM sebelumnya juga berencana memeriksa Ferdy Sambo pada Kamis kemarin. Pemeriksaan itu batal karena Ferdy harus menjalani pemeriksaan oleh Timsus Polri di Mako Brimob Depok, Jawa Barat.

Dari hasil pemeriksaan kemarin, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu mengaku emosi terhadap Brigadir J hingga melakukan pembunuhan.

Emosi Ferdy tersulut setelah dia mendapat laporan dari istrinya Putri Candrawathi tentang perbuatan Brigadir J saat mereka berada di Magelang.

"Bahwa dalam keterangannya tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC yang telah alami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang," kata Andi saat konferensi pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis 11 Agustus 2022.

Andi pun menyatakan Ferdy memanggil kedua ajudannya yakni Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Brigadir Ricky Rizal untuk merencanakan pembunuhan terhadap Yosua. Perencanaan itu disebut telah dilakukan sejak di Magelang.

"Oleh karena itu, kemudian FS memanggil tersangka RR dan tersangka RE merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Yosua (Brigadir J)," kata Andi.

Dalam kasus kematian Brigadir J ini polisi telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir Ricky Rizal dan Kuat. Selain itu, polisi juga telah menahan 11 orang personelnya yang diduga melakukan pelanggaran kode etik saat penanganan awal kasus kematian Yosua.

Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

2 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

3 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

12 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

15 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

17 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

18 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

18 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

18 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya