Jokowi Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Supaya Citra Polri Tak Babak Belur

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Senin, 8 Agustus 2022 17:59 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama istrinya, Iriana Jokowi (kanan), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri), dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) menghadiri Upacara HUT Ke-76 Bhayangkara yang dipusatkan di Kampus Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 5 Juli 2022. Peringatan HUT Bhayangkara kali ini mengusung tema Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung kembali menegaskan sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas kasus kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. Pramono mengatakan Jokowi sudah tiga kali menyampaikan perhatian atas kasus ini dengan sangat terbuka.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya, itu kan arahan presiden," kata dia saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Sehingga, kata dia, Jokowi mengharapkan kasus ini bisa terselesaikan. "Supaya citra Polti tidak babak belur seperti saat ini," ujar kader PDI Perjuangan ini.

Sampai hari ini, polisi sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus kematian Brigadir J. Keduanya yaitu Bharada Richard Eliezer atau Bharade E dan Brigadir Ricky. Selain dua tersangka, Polri juga sudah memeriksa dan memutasi 25 polisi yang tidak profesional dalam menangani kasus Brigadir J.

Tapi usai sidang kabinet, Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan Mahfud Md malah menyebut saat ini sudah ada tiga orang yang menjadi tersangka. "Tersangka sudah tiga, itu bisa berkembang," kata dia.

Advertising
Advertising

Sebab pasal yang digunakan adalah Pasal 338 tentang pembunuhan dengan sengaja dan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana. "Itu nanti akan menjangkau ke yang lebih jelas lagi perannya, apakah aktor intelektual atau eksekutor gitu ya," kata Mahfud.

Tempo menghubungi kembali Mahfud untuk mengkonfirmasi keterangannya soal tiga tersangka ini, Tapi, Mahfud belum memberikan konfirmasi sampai berita ini diturunkan.

Sementara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko enggan berkomentar banyak soal pemeriksaan 25 polisi dalam kasus kematian Brigadir J. Ia juga hanya kembali mengulang perintah Jokowi atas kasus ini.

"Intinya suaranya enggak berubah bahwa perintah Presiden terhadap kasus ini supaya dituntaskan secara transparan, terbuka," kata Moeldoko dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Sehingga, kata dia, kasus ini tidak menjadi isu yang ke sana kemari. Saat dikonfirmasi juga tentang permintaan Komnas HAM agar Istana harus memberikan arahan yang lebih tegas, Moeldoko hanya menjawab "Kapolri sudah mempedomani petunjuk presiden," ujarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

2 jam lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

4 jam lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

4 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya