Ferdy Sambo Diperiksa Irsus Polri, Ini Barang Bukti yang Sempat Dipertanyakan Keberadaannya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Agustus 2022 11:03 WIB

Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi penembakan Brigadir J di Bareskrim, Mabes Polri, Kamis, 4 Agustus 2022 Tempo/Eka Yudha Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri diperiksa Inspektorat Khusus dalam dugaan pelanggaran kode etik penanganan tempat kejadian perkara tewasnya Brigadir J.

“Dari hasil pemeriksaan Wasriksus atau Inspektorat Khusus terkait masalah tersebut, sudah diperiksa 10 saksi. Dari 10 saksi yang diperiksa dan beberapa bukti, Irsus menetapkan bahwa Irjen Pol FS diduga melakukan pelanggaran terkait menyangkut masalah ketidakprofesionalan di dalam olah TKP terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, Sabtu 6 Agustus 2022.

Dalam kasus penembakan Brigadir J sempat ramai dibicarakan soal hilangnya barang bukti. Padahal barang bukti tersebut sangat penting dan bisa mengungkap kejadiannya. Berikut barang bukti yang sempat dipertanyakan keberadaannya:

1. Kamera CCTV di Rumah Sambo

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menyatakan bahwa salah satu alat bukti yang diduga dihilangkan adalah rekaman kamera pengamanan atau CCTV (Closed Circuit Television) di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Dengan diberikannya sanksi kepada 25 orang termasuk tiga perwira tinggi itu mengindikasikan secara kuat bahwa ada upaya menghilangkan barang bukti. Salah satunya CCTV di TKP yang sudah kami persoalkan beberapa waktu ini," kata Ahmad Damanik dalam diskusi daring Jumat kemarin, 5 Agustus 2022.

"Dengan begitu dugaan obstruction of justice makin kuat," kata dia.

Ahmad Taufan menilai rekaman CCTV itu itu merupakan bukti utama dalam mengungkap rentetan peristiwa kematian Yosua. Dalam penelusuran Komnas HAM, menurut dia, ada pihak yang dengan sengaja menghilangkan alat bukti itu.

Dia menyatakan sempat marah soal hilangnya rekaman CCTV itu. Bahkan mengancam akan melapor ke Presiden Jokowi.

"Saya marah. Saya akan lapor ke presiden. Itu ancaman bahasa saya untuk mengatakan hai kalian jangan bohong tentang CCTV," kata dia.


2. Pengambilan CCTV di Kompleks Perumahan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Probowo mengatakan Polri telah memeriksa personel polisi yang mengambil CCTV di Pos Satpam Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang juga kompleks rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Kapolri juga mengatakan sudah mendapatkan informasi soal bagaimana proses pengambilan dan siapa yang mengambil CCTV tersebut. Ia mengatakan Tim Khusus sudah memeriksa siapa yang mengambil dan menyimpan CCTV.

“Ada empat orang yang kami tempatkan di tempat khusus selama 30 hari dan sisanya akan kami proses sesuai keputusan Tim Khusus apakah masuk pidana atau masuk kode etik,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Probowo saat konferensi pers, 4 Agustus 2022. Belum diketahui apakah empat orang ini terlibat dalam pengambilan atau perusakan CCTV.

3. Ponsel dan Seragam milik Brigadir J

Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, mempertanyakan handphone dan seragam Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada penyidik Bareskrim Polri.

“Kami bertanya tentang handphone dan seragam Brigadir Polisi Nofrianshah Yosua Hutabarat apakah sudah ketemu apa belum? Tetapi mereka semua tidak ada yang berani menjawab,” kata Kamaruddin setelah pemeriksaan sebagai pelapor di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, 2 Agustus 2022.

Kamaruddin mengatakan penyidik menyarankan agar pihaknya mengirim surat untuk menanyakan perihal tiga handphone milik Brigadir J dengan tiga nomor. Selain itu, ia juga menanyakan penyidik untuk mengonfirmasi apakah isi handphone itu dihapus.

“Mereka tidak berani jawab dan menyarankan saya bersurat ke Kabareskrim atau Dirtipidum,” katanya.

Penyidik, katanya, juga tidak bisa memberikan jawaban apakah seragam, celana, dalaman, hingga kaos kaki sudah dikuasai penyidik. Atas dasar inilah, Kamaruddin di dalam BAP mencantumkan handphone Brigadir J beserta seragamnya hilang.

Adapun Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan keberadaan ponsel dan pakaian milik Brigadir J atau Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat berada di laboratorium forensik Polri. “Sudah ada di Labfor (Laboratorium Forensik) Polri,” kata Dedi saat dihubungi, Rabu, 3 Agustus 2022.


Baca: Soal Kemungkinan Bharada E Bukan Pelaku Utama, Ini Kata Pengacara

Berita terkait

Maraknya Represifitas Aparat, Tim Advokasi Untuk Demokrasi Serukan Penegakan Hukum yang Lebih Inklusif

9 jam lalu

Maraknya Represifitas Aparat, Tim Advokasi Untuk Demokrasi Serukan Penegakan Hukum yang Lebih Inklusif

Tim Advokasi Untuk Demokrasi menyelenggarakan diskusi untuk pemantauan dan pendampingan terhadap kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.

Baca Selengkapnya

WNA Mesir Pencuri Iphone 14 di Bandara Soekarno Hatta Ditangkap Lalu Dideportasi

19 jam lalu

WNA Mesir Pencuri Iphone 14 di Bandara Soekarno Hatta Ditangkap Lalu Dideportasi

Seorang WNA asal Mesir di deportasi ke negara asalnya pada Jumat dini hari 20 September 2024 setelah ditangkap karena mencuri

Baca Selengkapnya

Kompolnas: Tak Ada Kejanggalan pada Proses Kembalinya Bharada E Jadi Polisi

1 hari lalu

Kompolnas: Tak Ada Kejanggalan pada Proses Kembalinya Bharada E Jadi Polisi

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E divonis bersalah dalam pembunuhan Brigadir J yang melibatkan atasannya, Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik Mabes Polri Daftar Calon Dewas KPK, Panelis Ungkit Kasus Firli Bahuri Sesama Polisi

1 hari lalu

Eks Penyidik Mabes Polri Daftar Calon Dewas KPK, Panelis Ungkit Kasus Firli Bahuri Sesama Polisi

Guru Besar Fakultas Hukum USU, Ningrum Natasya Sirait, menyinggung terkait latar belakang calon dewas KPK Iskandar sebagai polisi.

Baca Selengkapnya

Bharada E Kembali Berdinas dan Naik Pangkat, IPW: Karena Perannya di Kasus Sambo

1 hari lalu

Bharada E Kembali Berdinas dan Naik Pangkat, IPW: Karena Perannya di Kasus Sambo

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E telah aktif berdinas sebagai anggota Polri setelah dihukum karena terlibat pembunuhan Brigadir J

Baca Selengkapnya

Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik

2 hari lalu

Purnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik

Purnawirawan polri itu memastikan kerja polisi itu luar biasa, sehingga tidak ada masalahnya jika ingin menjadi Capim KPK.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

3 hari lalu

Komnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus

Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.

Baca Selengkapnya

Pihak Korban Perundungan Pertanyakan Video CCTV lain di Binus School Simprug, Ini Kata Sekolah

3 hari lalu

Pihak Korban Perundungan Pertanyakan Video CCTV lain di Binus School Simprug, Ini Kata Sekolah

Pihak korban perundungan diBinus School Simprug memprotes pihak sekolah perihal pemilihan video CCTV yang dijadikan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

3 hari lalu

Fakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

3 hari lalu

Pemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?

Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya