Kasus Beras Bansos Dikubur di Depok, Polri: JNE Pendam Beras pada 5 November 2021

Selasa, 2 Agustus 2022 21:06 WIB

Kondisi barang yang diduga bansos presiden yang ditimbun di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu, 31 Juli 2022. Di dalam timbunan tanah itu terdapat berkarung-karung beras yang diduga bansos presiden untuk warga terdampak Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri mengatakan, kasus beras bansos dikubur di Depok masih diselidiki. Dari pemeriksaan sementara diketahui pihak JNE mengubur beras bansos Covid-19 itu pada 5 November 2021.

Dari Berita Acara Pemendaman diketahui beras yang dikubur sebanyak 3.675 kg atau 289 karung.

“Jumlah ini setara dengan 139 keluarga penerima manfaat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022.

Ia mengatakan Polri akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan penyalahgunaan distribusi bantuan sosial yang ditimbun JNE di Depok. Kepolisian akan memeriksa dokumen terkait pengadaan bantuan Covid-19 tahap 2 dan tahap 4, serta dokumen tentang pemusnahan bahan sembako yang tidak disalurkan.

Menurut keterangan Rudi Samin sebagai pemilik lahan, ia mendapat informasi dari seorang pegawai ekspedisi bahwa telah terjadi penimbunan atau pemendaman beras sumbangan bantuan Presiden di lahan miliknya di Kampung Serab, Sawangan, Depok.

Advertising
Advertising

Kemudian pada 30 Juli 2022, Rudi Samin melapor ke Polres Depok dan melakukan penggalian dengan alat berat. Dari penggalian tersebut ditemukan beras Banpres dengan merek Beras Kita premium.

“Beras itu menggunakan karung 5, 10, dan 20 kg, serta beras yang sudah berhamburan di tanah,” katanya.

Polres Depok sudah melakukan pengamanan dan memasang garis polisi di lokasi tersebut. Menurut keterangan SJ, yang merupakan VP Quality and Facility JNE, pemendaman itu sesuai perjanjian kerja sama pembukuan kantor cabang utama PT Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir, bekerja sama dengan PT Indah Berkah Bersaudara. Adapun pihak yang melaksanakan pemendaman beras di Kecamatan Sawangan, Depok, adalah PT Indah Berkah Bersaudara.

“Yang melaksanakan pemendaman beras adalah PT Indah Berkah Bersaudara dalam hal ini tidak ada pengaturan cara pemusnahan dalam SOP JNE apabila barang kiriman rusak dan sudah seizin JNE pusat,” katanya.

Menurut JNE, beras yang dikubur rusak karena basah kehujanan sehingga pihak JNE menyatakan tidak layak dibagikan ke KPM. Menurut keterangan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), Kementerian Sosial mengatakan pihak JNE bekerja sama dengan DNR dan menerima pekerjaan dari Perum Bulog.

Senin kemarin, Polda Metro telah memeriksa perusahaan kurir JNE dan Kementerian Sosial. Kedua pihak dimintai keterangannya soal duduk perkara dan status puluha karung beras bansos presiden yang dikubur di dekat gudang di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kementrian Sosial, Mira Riyati Kurniasih, pejabat Kementerian Sosial yang diperiksa polisi menyatakan kementerian tidak tahu-menahu adanya kerja sama antara Bulog dengan JNE ihwal paket bantuan sosial.

"Kemensos menurut keterangan yang bersangkutan (Riyati) tidak mengetahui terkait kerjasama Bulog dengan vendor yaitu PT DNR apalagi dengan JNE," kata Kabid Humas Polda Metro Kombes Endra Zulpan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin 1 Agustus 2022.

Dalam pemeriksaan yang lain yang juga dilakukan Senin kemarin, pihak JNE menyatakan mengambil bansos dari PT DNR selaku pemenang tender dari Bulog untuk penyaluran bansos presiden bagi warga terdampak Covid-19.

Mira Riyati, seperti yang disampaikan Zulpan, menyatakan Kemensos hanya bekerja sama dengan Bulog untuk penyaluran bansos berupa beras dari pemerintah. Kemensos sama sekali tak tahu kalau Bulog menjalin kerjas ama lagi dengan vendor untuk pengiriman bansos tersebut.

Baca juga: Kemenko PMK Sebut Beras Bansos yang Ditimbun di Depok Sudah Tak Layak Konsumsi

Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

1 jam lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

5 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

3 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

3 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya