Kopda Muslimin Disebut Bayar Eksekutor Penembak Istrinya Rp 120 Juta Pakai Uang Mertua

Editor

Febriyan

Sabtu, 30 Juli 2022 12:02 WIB

Tim Resmob Polrestabes Semarang menghadirkan para tersangka penembak bayaran saat konferensi pers kasus percobaan pembunuhan berencana istri anggota TNI AD, di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 25 Juli 2022. Anggota TNI AD, Kopral Dua atau Kopda Muslimin disebut membayar orang untuk menembak istrinya sendiri, Rina Wulandari. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Semarang - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar mengungkap misteri asal yang yang digunakan Kopda Muslimin untuk membayar para eksekutor penembakan istrinya, Rina Wulandari. Menurut Irwan, uang itu didapatkan Muslimin dari orang tua Rina.

Irwan menyatakan bahwa Muslimin sempat meminta uang kepada orang tua rina dengan dalih untuk biaya rumah sakit. Menurut Irwan, permintaan itu diajukan Muslimin saat Rina dirawat di Rumah Sakit Hermina Banyumanik setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.

Muslimin disebut meminta seseorang untuk mengambil uang Rp 120 juta itu di rumah mertuanya. "Perintahnya, ada uang di ibu mertua Rp 120 juta, agar diantar untuk biaya rumah sakit," kata Irwan, Rabu, 27 Juli 2022.

Uang tersebut kemudian Muslimin serahkan kepada para pelaku penembakan. Menurut Irwan, mereka bertemu di sebuah toko modern tak jauh dari Rumah Saki Hermina, Semarang.
Setelah itu, Muslimin disebut kembali meminta uang kepada mertuanya. Dia berdalih uang Rp 120 juga sebelumnya dia terima kurang untuk biaya pengobatan istrinya.

"Kemudian perintah kedua. Itu kurang Rp 120 juta pihak rumah sakit masih minta lagi Rp 90 juta," tutur Irwan.
Sementara uang Rp 90 juta tersebut dipakai Muslimin untuk kabur. "Ternyata Rp 120 juta untuk membayar para tersangka dan Rp 90 juta digunakan yang bersangkutan untuk melarikan diri," ujarnya.
Polisi telah menangkap lima orang tersangka yang terlibat kasus percobaan pembunuhan tersebut. Mereka adalah Sugiono, Ponco Aji Nugroho, Supriono, Agus Santoso, dan Dwi Sulistyo. Mereka kini ditahan di Mapolrestabes Semarang.
Irwan menyebut hasil penyidikan terhadap kelima tersangka telah cukup untuk mengantarkan mereka ke meja hijau. "Alat bukti, keterangan tersangka, dan keterangan saksi sudah cukup untuk nembawa mereka ke persidangan," ungkapnya.
Sugiono mengaku telah lama mengenal Muslimin. Menurut Sugiono istrinya bekerja dengan Muslimin berjualan pulsa dan nomor togel.

"Iya, dia jualan nomor. Tapi saya tidak tahu di mana titik-titiknya," kata dia.
Kopda Muslimin yang diduga menjadi otak pembunuhan terhadap Rina Wulandari itu ditemukan meninggal di rumah orang tuanya di Kabupaten Kendal pada Kamis, 28 Juli 2022. Sepuluh hari menjadi buron tim gabungan TNI dan Polri, Muslimin bisa melenggang pulang ke rumah orang tuanya tanpa ditangkap aparat. Dia diduga meninggal karena menegak racun.

Berita terkait

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

1 hari lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

1 hari lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

15 hari lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

15 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

17 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

21 hari lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

29 hari lalu

126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Ahmad Yani terjadi pada 6 April 2024 yaitu sebanyak 10.193 penumpang.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

30 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

31 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya