6 Tahun Lalu, Hukuman Mati Freddy Budiman Dalang Pabrik Sabu dalam LP Cipinang

Jumat, 29 Juli 2022 19:19 WIB

Terpidana mati Freddy Budiman (kanan) saat gelar perkara pabrik narkoba di Ruko Taman Palem, Jakarta Barat, 14 April 2015. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggelar rilis terkait kasus terbongkarnya sindikat narkoba yang diatur oleh gembong narkoba Freddy Budiman dari dalam lapas. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat enam tahun yang lalu, Freddy Budiman dieksekusi mati bersama tiga orang lainnya di Lapangan Tembak Panaluan, Nusakambangan. Ia divonis hukuman mati itu karena terbukti terlibat dalam berbagai kasus peredaran narkoba di Indonesia. Bahkan, Freddy merupakan dalang produksi sabu di dalam penjara.

Freddy Budiman lahir di Surabaya, tepatnya di Jalan Krembangan Baru VII. Freddy memulai dunia hitam sebagai seorang pencopet. Kemudian, ia merantau ke Jakarta saat dewasa hingga akhirnya memilih untuk menetap di ibu kota.

Pada 1997, Freddy terlibat dalam kasus narkoba pertamanya hingga dijebloskan ke LP Cipinang. Pada 2009, Freddy kembali berhadapan dengan penegak hukum lantaran menyimpan 500 gram sabu-sabu. Kala itu dia divonis 3 tahun 4 bulan penjara.

Tak kapok, Freddy kembali beraksi hingga tertangkap aparat pada 2011. Saat itu dia memiliki ratusan gram sabu-sabu dan bahan pembuat ekstasi.

Pada 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis mati Freddy karena ulahnya mengimpor 1,4 juta butir pil ekstasi dari Tiongkok pada 28 April yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 8 Mei. Aksi nekat ini dia lakukan pada saat masih berada dalam penjara. Pil impor dibungkus dalam kemasan teh yang dimasukkan dalam satu lusin kardus berwarna cokelat. Apabila lolos, ekstasi ini diperkirakan dapat meraup keuntungan sebesar Rp 45 miliar.

Advertising
Advertising

Walaupun ajal di depan mata, Freddy tetap mengedarkan narkoba dengan membuat pabrik sabu pada 2013 di dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang. Berdasarkan arsip Tempo.co, bisnis ini telah beroperasi selama dua bulan dan mampu membuat dua kilogram sabu siap edar setiap kali produksi. Sekali produksinya dapat memakan waktu 54 jam. Bisnis ini digrebek pada 5 Agustus 2013.

Pada Jumat, 29 Juli 2016 pukul 00.45, Freddy dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah. Dia merupakan satu dari empat orang yang ditembak mati yang terlibat dengan kasus narkotika. Tiga orang lain yang dieksekusi setelah dirinya merupakan warga negara asing.

Freddy dimakamkan di kampung asalnya Surabaya. Hal itu merupakan keinginan dari dirinya beberapa hari sebelum menjalani eksekusi mati.

Sosok Freddy Budiman memang menggemparkan dunia kejahatan di Indonesia. Di luar rekam jejaknya sebagai bandar sabu dan pengedar narkotika, Freddy pernah membuat heboh ketika dia berpacaran dengan model majalah dewasa Anggita Sari dan Vanny Rossyane. Kedua orang ini juga sempat terlibat dalam kasus penggunaan narkoba.

RISTYAWAN PRATAMA

Baca: Perjalanan Freddy Budiman Berakhir di Nusakambangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

13 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

21 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya