Jokowi Dukung Citayam Fashion Week: Kenapa Harus Dilarang?

Editor

Amirullah

Sabtu, 23 Juli 2022 11:55 WIB

Gaya remaja saat berjalan di catwalk Citayam Fashion Week ala SCBD (Sudirman, Citayam,Bojong Gede dan Depok) di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Kamis malam, 21 Juli 2022. Fenomena Citayam Fashion Week ala SCBD yang viral tersebut, membuat para seleb menjajal catwalk di zebra cross itu. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan dukungannya terhadap fenomena remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Menurut Jokowi, Citayam Fashion Week itu tersebut merupakan bagian dari kreativitas anak-anak.

"Asal tidak menabrak aturan. Itu kan kreatif, karya-karya seperti itu, kenapa harus, kreativitas seperti itu, kenapa harus dilarang? Asal tidak menabrak aturan, tidak melanggar aturan," ujar Jokowi di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juli 2022.

Jokowi meminta agar fenomena tersebut tidak perlu diramaikan. Menurut dia, asalkan kegiatan remaja SCBD positif, dirinya memberikan dukungan penuh. "Asalkan positif, saya kira nggak ada masalah. Jangan diramaikan lah, hal-hal yang positif itu diberikan dukungan dan didorong," kata Jokowi.

Dukuh Atas kini memunculkan fenomena Citayam Fashion Week dan generasi SCBD. Citayam Fashion Week adalah panggung yang diciptakan para remaja Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor yang kerap nongkrong di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Istilah itu muncul karena para anak baru gede atau ABG yang nongkrong itu kerap memakai pakaian street data-data-style yang cukup modis, hingga viral di media sosial.

Advertising
Advertising

Saat Tempo datang ke Dukuh Atas pada Kamis, 14 Juli 2022 lalu, tampak puluhan remaja berkumpul dengan kelompoknya masing-masing di wilayah itu. Ada kesamaan di antara mereka, yaitu pakaian street data-data-style. Ada yang pakai hoodie gombrong, ikat kepala, topi, jaket jeans dengan bordiran besar, celana jeans yang dilipat sebelah, atau cukup dengan kacamata hitam di atas kening.

Tampilan street fashion mereka memang menarik perhatian. Bahkan beberapa fotografer baik profesional maupun amatir berlomba memotret gaya mereka. Mereka tak segan meminta remaja SCBD itu untuk bergaya, seperti menyeberangi zebra cross dengan latar belakang gedung tinggi, atau cukup memintanya berjalan di trotoar, dan bergaya ekspresif. Dan para remaja sebagai model juga tak malu untuk bergaya.

Selain beradu gaya, para remaja dari berbagai wilayah itu juga ada yang datang hanya untuk bermain dan bertemu teman-temannya. Mereka ada yang nongkrong di sekitar taman yang berada di belakang pintu masuk Stasiun MRT BNI Dukuh Atas. Ada juga yang duduk ngemper di pinggiran trotoar sambil menyantap gorengan dan minum es. Beberapa kreator juga tak ketinggalan membuat konten tentang fenomena itu.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

4 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

16 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

20 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

21 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

23 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya