Hasto Kristiyanto Ungkap 5 Pertimbangan PDIP Jalin Kerja Sama di Pilpres 2024

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 22 Juli 2022 11:03 WIB

Presiden Joko Widodo disambut Ketua DPP PDI Perjuangan Muhammad Prananda Prabowo (kiri) dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) saat tiba untuk menghadiri Rakernas II di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan yang digelar mulai 21-23 Juni 2022 tersebut akan membahas isu strategis seperti arah politik partai pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024, membahas visi misi calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyiratkan sinyal bahwa partainya tidak akan berkoalisi dengan Partai NasDem. Partai pimpinan Surya Paloh itu saat ini sudah menjalin komunikasi intensif dengan PKS serta merekomendasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai salah satu bakal capres di Pilpres 2024.

"Bagi PDI Perjuangan, kami tidak suka mengganggu rumah tangga partai politik lain. Saat pelaksanaan Rakernas, kami melihat bagaimana NasDem melakukan pertemuan yang sangat intens dengan partai politik lain. Bahkan kemudian juga dengan PKS. Kemudian Rakernas NasDem itu kan mayoritasnya memberikan preferensi kepada Pak Anies sebagai calon presiden," ujar Hasto, Kamis, 21 Juli 2022.

Hasto mengatakan, partainya menghormati langkah-langkah organisatoris partai lain yang sudah melakukan manuver menjelang Pilpres 2024. Hanya saja, ujar dia, PDIP tidak ingin terlibat dan mengganggu hubungan tersebut.

"Silahturahmi antarketua umum partai politik yang disampaikan dalam berbagai rilis itu kan sudah mengarah pada bentuk kerja sama partai politik. Itu yang dihormati PDIP. Suatu hal yang sangat bagus. Kami tidak ingin mengganggu suatu kemapanan dalam kerja sama yang sudah dibangun," tuturnya.

Hasto mengungkap, ada lima aspek utama yang menjadi pertimbangan partainya dalam membangun kerja sama partai politik di Pilpres 2024, yakni; aspek ideologis, historis, platform partai, agenda strategis masa depan, serta menimbang etika politik.

Advertising
Advertising

Secara ideologi, histori, dan platform, Hasto menyebut partai banteng memiliki kedekatan dengan lima partai yakni; Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Partai Golkar, cikal bakal munculnya dari terobosan politik Sukarno di akhir 1950-an yang membentuk kelompok-kelompok fungsional, Golongan Karya salah satunya. Selanjutnya berdiri organisasi konfederasi pada 1964 dengan nama Sekretariat Bersama Golongan Karya—cikal bakal Partai Golkar hari ini.

Hasto juga mengklaim PDIP yang dekat dengan NU dan Muhammadiyah, cocok dengan PKB dan PPP yang memiliki kedekatan dengan kaum nahdliyin, serta PAN yang basis utamanya adalah Muhammadiyah. Sementara dengan Gerindra, Hasto menyebut ada kedekatan historis karena kakek dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah pahlawan nasional seperti halnya Bung Karno.

"Dalam kerja sama, kami juga melihat agenda masa depan. Harus melihat nantinya akan mengerucut pada siapa yang akan dicalonkan pada Pilpres 2024. Berikutnya soal etika. Ketika di dalam kerja sama ada yang melanggar etika politik, misalnya ada instrumen hukum yang dipakai untuk membajak kader partai lain yang telah diperjuangkan susah payah di dalam Pilkada, nah itu kan juga menjadi evaluasi kritis bagi kami," ujar Hasto.

Berdasar pertimbangan tersebut, Hasto dalam beberapa kesempatan menegaskan tidak bisa berkoalisi dengan PKS karena berbeda dalam ideologi. Sementara dengan Demokrat, ia menyebut ada perbedaan agenda strategis dengan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Dengan NasDem, Hasto melempar sinyal tidak akan mengganggu hubungan partai besutan Surya Paloh, yang sudah melakukan penjajakan koalisi dengan PKS dan merekomendasikan tiga bakal capres, salah satunya Anies Baswedan. PDIP sampai saat ini belum menentukan capres dan menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PKB Bakal Koalisi dengan PKS di Pilkada Jawa Timur 2024

31 menit lalu

PKB Bakal Koalisi dengan PKS di Pilkada Jawa Timur 2024

PKB akan berkoalisi dengan PKS di Pilkada Jawa Timur 2024. Kepastian koalisi ini akan diumumkan dalam beberapa pekan mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

2 jam lalu

Jokowi Respons Bobby Nasution Gabung Gerindra: Orang Tua Hanya Mendoakan

Presiden Jokowi menilai Bobby Nasution yang kini bergabung dengan Gerindra sudah dewasa dan bertanggung jawab atas kemandiriannya.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Puan Maharani, Jokowi: Sudah Lama Kami Akrab

2 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Puan Maharani, Jokowi: Sudah Lama Kami Akrab

Seperti para tamu lain, Puan dan Jokowi yang tampak berseri, saling bertegur sapa secara singkat sebelum tamu masuk ke area jamuan.

Baca Selengkapnya

40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

3 jam lalu

40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

Emil Dardak pada 20 Mei 2024 rayakan usia 40 tahun, eks Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Trenggalek ini mengawali karier sebagai penyanyi.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

3 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

Bacaan putusan dismissal hingga siang ini, MK sudah menolak mengabulkan permohonan sengketa Pileg dari PDIP dan PPP.

Baca Selengkapnya

Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

5 jam lalu

Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

Kontestasi Pilgub Sumut diprediksi sengit. Sejumlah tokoh ternama, seperti Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musah Rajekshah sudah ambil formulir.

Baca Selengkapnya

MK Nyatakan Permohonan PDIP untuk Pileg DPR di Jawa Barat Tak Dapat Diterima

5 jam lalu

MK Nyatakan Permohonan PDIP untuk Pileg DPR di Jawa Barat Tak Dapat Diterima

MK mengatakan ada perbedaan perhitungan suara antara posita, petitum angka tiga, dan petitum angka lima dalam permohonan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kata Dasco soal Peluang Jokowi dan Gibran Gabung Gerindra setelah Bobby Nasution

6 jam lalu

Kata Dasco soal Peluang Jokowi dan Gibran Gabung Gerindra setelah Bobby Nasution

Spekulasi mengenai partai baru Jokowi berkembang setelah PDIP tidak mengakui dia sebagai kader setelah persaingan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Danny Pomanto Wali Kota Makassar Diundang Khusus Jokowi Hadiri World Water Forum di Bali, Ini Profilnya

7 jam lalu

Danny Pomanto Wali Kota Makassar Diundang Khusus Jokowi Hadiri World Water Forum di Bali, Ini Profilnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto satu-satunya wali kota di Indonesia yang diundang Jokowi menghadiri World Water Forum ke-10 di Bali. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Paman Bobby Nasution Bantah Ambil Formulr di PDIP, Fokus Jalankan Tugas ASN

11 jam lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Ambil Formulr di PDIP, Fokus Jalankan Tugas ASN

Benny Sinomba Siregar yang juga paman Wali Kota Medan Bobby Nasution membantah kabar bahwa dirinya telah mengambil formulir di PDIP

Baca Selengkapnya