Psikolog Forensik Kritik Gagalnya Polisi Tangkap Anak Kiai Jombang

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 7 Juli 2022 11:00 WIB

Reza Indragiri Amriel. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengkritik gagalnya kepolisian menangkap anak kiai Jombang, Jawa Timur MSAT yang menjadi buronan kasus pelecehan seksual terhadap santriwati. Menurut dia, gagalnya polisi menangkap pelaku membuat korban semakin menderita.

“Itu semua bisa menjadi bentuk viktimisasi sekunder atas diri korban, korban yang sudah menderita akan kian nelangsa hidupnya,” kata Reza lewat keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.

Reza meminta kepolisian melakukan evaluasi untuk mencari penyebab panjangnya proses hukum kasus pelecehan seksual tersebut. Dia mengatakan bila masalahnya adalah keterampilan penyidik, maka perlu pelatihan. Kalau masalahnya pada integritas, maka perlu didisiplinkan.

Dia mengatakan adanya upaya menghalang-halangi dari sejumlah pihak dalam penangkapan itu tak bisa menjadi alasan. Sebab, kepolisian juga mendapatkan dukungan dari masyarakat yang lebih luas untuk menangkap pelaku.

“Menghadapi FPI (Front Pembela Islam) saja gagah berani, apalagi terhadap satu tersangka ini,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan Kepolisian Daerah Jawa Timur perlu mengingat bahwa pada jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah dikeluarkan Instruksi Presiden tentang Gerakan Nasional Antikejahatan Seksual terhadap Anak. Begitupun, semasa Presiden Jokowi, Undang-Undang Perlindungan Anak telah direvisi. Belum lama ini, kata dia, Polri sudah membentuk Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak.

“Akankah penanganan kasus Jombang menjadi antiklimaks terhadap semua prakarsa hebat di tingkat nasional?” kata dia.

Kritik dari Reza itu ditujukan pada peristiwa gagalnya kepolisan menangkap MSAT, anak Kiai Muchtar Mu’thi pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Ploso Jombang. MSAT sudah dilaporkan sejak 2019 oleh salah satu santrinya. Awalnya kasus pencabulan ini ditangani oleh Polres Jombang, lalu diambil alih oleh Polda Jawa Timur. Polda Jatim telah memasukkan MSAT ke dalam Daftar Pencarian Orang.

Meski sudah masuk DPO, polisi masih belum bisa menangkap MSAT. Sudah tiga kali polisi mencoba menangkap, namun selalu gagal. Terbaru, ramai di media sosial video kiai yang merupakan ayah pelaku sedang berbicara dengan Kapolres Jombang Ajun Komisaris Besar Mohammad Nurhidayat. Dia meminta polisi tidak menangkap anaknya dan mengatakan bahwa kasus ini adalah fitnah.

Baca juga: NU Jawa Timur Minta Polisi Tuntaskan Kasus Pencabulan Santriwati di Jombang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

12 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

15 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

17 hari lalu

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

19 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Polri Bentuk Tim Urai Kemacetan di Polda Banten hingga Polda Jatim

41 hari lalu

Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Polri Bentuk Tim Urai Kemacetan di Polda Banten hingga Polda Jatim

Kakorlantas Polri memberikan 500 unit sepeda motor untuk mendukung sub satgas urai kemacetan pada saat arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Kirim 50.789 Paket untuk Korban Banjir Demak dan Kudus

44 hari lalu

Polda Jawa Timur Kirim 50.789 Paket untuk Korban Banjir Demak dan Kudus

Polda Jawa Timur mengirim 50.789 paket bantuan peduli bencana banjir Demak dan Kudus Jawa Tengah. Paket itu berisi sejumlah kebutuhan bahan pokok.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

45 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

47 hari lalu

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

51 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

52 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya