KPU Minta Bantuan Kominfo agar Pengiriman Hasil Pemilu 2024 Semakin Cepat

Rabu, 6 Juli 2022 17:09 WIB

Ilustrasi pemilu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umun (KPU) meminta bantuan penguatan jaringan internet ke Kementerian Komunikasi dan Informatika agar pengiriman hasil rekapitulasi suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu Serentak 2024 lebih cepat. Sehingga, semakin ada transparansi hasil pemilu dan semua masyarakat bisa mengakses informasi seputar pemilu di tingkat TPS tersebut.

"Bahasa awamnya, sinyal," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari usai rombongannya bertemu Menteri Komunikasi Johnny G. Plate di Kantor Kementerian Komunikasi, Jakarta, Rabu, 7 Juli 2022.

KPU meminta bantuan karena mereka sebenarnya telah memiliki titik koordinat lokasi TPS berada. Pemetaan titik TPS ini sudah dilakukan sejak Pilkada 2018, Pemilu 2019, hingga berlanjut di Pemilu 2024 yang berlangsung Februari 2024 nanti.

Selain itu, penguatan jaringan juga diperlukan KPU karena mereka saat ini telah menjalankan berbagai aplikasi pemilu, contohnya Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL). "Karena salah satu misi KPU yaitu memberikan pelayanan kepemiluan dengan teknologi informasi," kata Hasyim.

Johnny menyebut kementerian akan memberikan bantuan yang diminta. Dari dukungan infrastruktur hulu sampai hilir, seperti pusat data. Di hilir, Kominfo juga akan membantu KPU merawat aplikasi yang digunakan dari serangan siber.

Advertising
Advertising

Kominfo akan memberikan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan pusat data dan aplikasi yang digunakan agar bisa efisien. Berikutnya, masalah TPS juga mereka diskusikan karena ada tambahan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah yang menyebabkan tambahan daerah pemilihan.

Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini menyebut ketersediaan jaringan dibutuhkan seiring dengan kecepatan pencoblosan dan penambahan TPS tersebut. "Kami koordinasi, jadi KPU bisa bertugas dengan lancar," kata dia.

Dikonfirmasi soal serangan siber, Hasyim menyinggung penyebaran fitnah dan hoaks sebagai bentuk kekerasan verbal saat Pemilu berlangsung. Ia menyerahkan urusan tersebut kepada Kominfo untuk menangkal masalah tersebut. "Karena membuat disinformasi, masyarakat jadi bingung, sesungguhnya informasi yang benar yang mana," kata dia.

Johnny mengatakan kementerian memang sudah punya tugas menjaga ruang digital setiap saat, tak hanya saat Pemilu. Untuk itu, Ia menyebut kementerian sudah menambah perlengkapan seperti cyber drone dan menyiapkan tim respons.

Terkait serangan siber, Johnny menyebut sudah ada koordinasi lintas kementerian lembaga untuk membentuk tim respons bernama Computer Security Incident Response Team (CSIRT). "Tim ini akan merespons semua serangan siber, tapi terhadap penyerang, unethical hackers, kami beri himbauan, tak ada gunanya itu," kata Johnny.

Baca: Peluang Berkoalisi dengan PKB dan Gerindra, PKS: Masih Panjang Ceritanya

Berita terkait

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

4 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

13 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

14 jam lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

14 jam lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

14 jam lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

14 jam lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

15 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

16 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya