Penyelewengan Dana Aksi Cepat Tanggap, Begini Ceritanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Senin, 4 Juli 2022 09:30 WIB

Relawan juru masak Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyiapkan makanan untuk Makan Gratis Bersama di posko pengungsian Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 25 Oktober 2018. ACT akan membangun 5.000 unit selter terpadu yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti masjid, toilet, dan taman bermain anak. ANTARA/BasriMarzuki

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap diguncang isu soal penyelewengan dana oleh petingginya. Pendiri sekaligus pimpinan lembaga tersebut, Ahyuddin, mengundurkan diri pada Januari lalu.

Majalah Tempo Edisi Sabtu, 2 Juli 2022, mengungkap dugaan penyelewengan dana tersebut. Menurut laporan berjudul "Aksi Cepat Tanggap Cuan" tersebut, Ahyudin sempat menggunakan dana sosial yang dikumpulkan lembaganya untuk kepentingan pribadi.

Ahyudin disebut sempat meminta mentransfer dana sejumlah Rp 11 miliar ke adiknya, Rosman. Dana tersebut sebenarnya dikumpulkan dari sejumlah donatur untuk pembangunan Masjid Dermawan dan kawasan Pesantren Peradaban tahap kedua di Desa Cintabodas, kecamatan Culamega, Tasikmalaya, Jawa Barat, kampung halaman Ahyudin. Belakangan transfer tersebut urung dilakukan.

Pemborosan duit lembaga juga disebut terjadi di ACT. Gaji Ahyudin saja, disebut mencapai Rp 250 juta per bulan. Itu belum termasuk berbagai fasilitas kendaraan mulai dari Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport hingga Honda CRV.

Ahyudin juga disebut menggunakan dana masyarakat tersebut untuk membeli rumah dan perabotan dengan nilai yang fantastis.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, para petinggi ACT juga disebut mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari dengan standar ala restoran. Dugaan penyelewenangan dana petinggi ACT lainnya bisa dibaca di sini.

Ahyudin membantah telah menyelewengkan dana lembaganya itu. “Kalau saya tidak punya uang, boleh dong saya pinjam ke lembaga,” ujarnya dalam wawancara dengan Majalah Tempo. “Saat ini saya terlilit cicilan rumah, cicilan mobil, bahkan biaya sekolah anak. Jika saya membawa kabur duit lembaga dari mana logikanya?”

Dia juga menyatakan dipaksa untuk mundur dari ACT. Ahyudin mengaku difitnah menggunakan dana lembaga untuk kepentingan pribadinya. Dia bahkan berani menghadapi masalah ini di jalur hukum.

"Jika tuduhan itu benar, saya seharusnya dilaporkan ke penegak hukum," kata dia.

Aksi Cepat Tanggap merupakan salah satu lembaga filantropi terbesar di Indonesia. Pada 2018 hingga 2020 lalu saja, lembaga ini disebut mengumpulkan dana masyarakat sebesar Rp 500 miliar. Sebagai pembanding, lembaga lain seperti Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat mengumpulkan dana sebesar Rp 375 miliar dan Rp 224 miliar.

Berita terkait

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

10 hari lalu

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

Desainer ternama Tory Burch masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia 2024 versi majalah TIME. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Mencegah Penyelewengan Dana Donasi Daring

22 hari lalu

Mencegah Penyelewengan Dana Donasi Daring

Kasus penyelewengan dana donasi daring Singgih Sahara terjadi karena kesenjangan antara aturan dan praktik.

Baca Selengkapnya

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

23 hari lalu

Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Raih Penghargaan MusiCares, Jon Bon Jovi Beri Penghormatan untuk Bruce Springsteen

3 Februari 2024

Raih Penghargaan MusiCares, Jon Bon Jovi Beri Penghormatan untuk Bruce Springsteen

Jon Bon Jovi telah memberikan kontribusi luar biasa terhadap rock and roll dan kepeduliannya terhadap tunawisma

Baca Selengkapnya

Dirjen Pajak Serahkan Tersangka Penyelewengan ke Kejari: Kerugian Negara Rp 1,3 Miliar

1 Desember 2023

Dirjen Pajak Serahkan Tersangka Penyelewengan ke Kejari: Kerugian Negara Rp 1,3 Miliar

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Pusat telah melakukan penyerahan tersangka dan barang bukti terkait tindak pidana perpajakan kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembali Menjadi Negara Paling Dermawan, PIRAC: Namun Regulasi Belum Mendukung

10 November 2023

Indonesia Kembali Menjadi Negara Paling Dermawan, PIRAC: Namun Regulasi Belum Mendukung

Indonesia kembali menjadi negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index atau WGI 2023. Namun, regulasi belum mendukung kondisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Keenam Kalinya, Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan versi World Giving Index 2023

10 November 2023

Keenam Kalinya, Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan versi World Giving Index 2023

Jadi negara paling dermawan, Indonesia berada di peringkat pertama untuk keenam kalinya secara berturut-turut dengan skor 68, sama dengan skor yang diraih pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sosok Shiv Nadar, Filantropi Paling Dermawan India Sumbang Sekitar Rp 11,5 Miliar Per Hari

5 November 2023

Sosok Shiv Nadar, Filantropi Paling Dermawan India Sumbang Sekitar Rp 11,5 Miliar Per Hari

Shiv Nadar ditahbiskan sebagai sosok filantropi paling dermawan di India selama 2 tahun berturut-turut. Sehari ia mendonasikan sekitar Rp 11,5 miliar

Baca Selengkapnya

Perusahaan dan Organisasi Filantropi Indonesia Menyumbang Ratusan Miliar Rupiah untuk Philanthropy Asia Alliance

22 September 2023

Perusahaan dan Organisasi Filantropi Indonesia Menyumbang Ratusan Miliar Rupiah untuk Philanthropy Asia Alliance

Apa alasan organisasi filantropi ini menyumbang ratusan miliar rupiah?

Baca Selengkapnya

Organisasi Filantropi Bentuk Philanthropy Asia Alliance, Kumpulkan Dana Rp 11 Triliun

22 September 2023

Organisasi Filantropi Bentuk Philanthropy Asia Alliance, Kumpulkan Dana Rp 11 Triliun

Philanthropy Asia Alliance mengumpulkan dana lebih dari Sing$ 1 miliar atau lebih dari Rp 11 triliun dari 80 organisasi filantropi.

Baca Selengkapnya