Vladimir Putin Beri Jaminan ke Presiden Jokowi Bahwa Rusia Akan Penuhi Kebutuhan Pupuk Indonesia
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Febriyan
Jumat, 1 Juli 2022 11:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan jaminan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi untuk memenuhi kebutuhan pupuk asal Rusia untuk Indonesia. Rusia berkomitmen untuk terus memasok mulai dari pupuk nitrogen, fosfor, kalium, dan bahan baku lainnya.
"Kami siap untuk memenuhi permintaan produsen pertanian di Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya," kata Putin dalam keterangan pers usai pertemuan dengan Jokowi, Kamis, 30 Juni 2022.
Pupuk Rusia menjadi salah satu pokok bahasan dari kunjungan Jokowi ke Eropa. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, 27 Juni, Jokowi meminta negara G7 untuk melakukan reintegrasi pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.
Jokowi terang-terangan meminta G7 untuk tidak memberikan sanksi terhadap dua komoditas tersebut. Jokowi juga meminta kebijakan tersebut disampaikan secara proaktif kepada publik dunia agar tidak terjadi keraguan berkepanjangan, dengan bank, asuransi, hingga perkapalan.
Permintaan tersebut diajukan Jokowi karena krisis pangan kini sedang mengancam. Sejumlah negara disebut mengalami kegagalan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
"323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut," kata Jokowi di depan pemimpin G7.
Senada dengan Jokowi, Vladimir Putin juga menyebut ada masalah pada pasar pangan dunia saat ini karena tidak seimbang. Situasi ini dia nilai akibat dari kebijakan makro ekonomi yang tidak bertanggung jawab di beberapa negara.
"Akibat akumulasi utang tanpa jaminan dan penerbitan yang tak terkendali," kata dia. Situasi ini kemudian diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19.
Putin juga menuding negara-negara barat semakin mengacaukan produksi pertanian global. Sebab, negara barat telah memberlakukan pembatasan atas pasokan pupuk Rusia dan Belarusia.
Lalu, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar global hingga mempersulit asuransi kapal pengangkut biji-bijian tersebut. Semua aksi negara barat tersebut diduga imbas dari aksi militer yang digelar Rusia di Ukraina sejak 24 Februari.
Putin lantas menegaskan kalau Rusia saat ini masih jadi produsen dan ekspor pangan utama di dunia. Rusia, kata dia, memasok produk pertanian ke 161 negara. Tahun lalu, Rusia mengekspor lebih dari 43 juta ton biji-bijian, termasuk di dalamnya 33 juta ton gandum.
Tahun ini, Rusia berharap panen bisa berjalan baik sehingga ekspor bisa naik ke angka 50 juta ton. Tak hanya itu, Putin menjelaskan bahwa Rusia saat ini menguasai 11 persen dari pangsa pasar pupuk mineral di dunia.
Dalam beberapa varietas, pangsanya melebihi 20 persen. Tahun lalu, Rusia pun telah mengekspor 37 juta ton produk ini. Maka dengan kondisi yang ada, Putin menyampaikan kepada Jokowi bahwa Rusia tetap beritikad baik untuk memenuhi semua kewajiban yang telah ada kontraknya terkait pasokan pangan, pupuk, dan yang lainnya.
"Dalam konteks ini, kami menganggap penting untuk memulihkan rantai pasokan yang terganggu oleh sanksi," kata Putin.
Jaminan Vladimir Putin ini juga disampaikan Jokowi dalam konferensi pers. Tak hanya untuk pupuk Rusia, tapi juga pangan asal Ukraina seperti gandum yang dikirim melalui jalur laut. Pengiriman dikabarkan terhambat blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam di wilayah Odesa, Ukraina.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita yang baik” ujar Jokowi.