PDIP Bebaskan Ganjar Pilih Jalan Politik, Ikut Partai atau Ambisi Pribadi

Kamis, 23 Juni 2022 03:42 WIB

Kader PDI Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) berswafoto dengan rekannya usai pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa 21 Juni 2022. Rakernas II PDI Perjuangan tersebut bertemakan Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat dengan sub tema Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa partainya membebaskan setiap kader, termasuk Ganjar Pranowo, memilih jalan politik. Mengingat, Gubernur Jawa Tengah itu sudah dilirik partai lain sebagai bakal calon presiden, sementara PDIP belum menentukan pilihan.

"Dalam perspektif ini, setiap anggota, kader itu bebas. Untuk melakukan pilihan-pilihan politiknya. Apakah kader akan menyatukan diri pada kepentingan partai yang lebih besar atau digerakkan oleh ambisi-ambisi individual. Berpartai itu menyatukan diri dalam kepentingan kolektif bagi bangsa dan negara," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP , Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu, 23 Juni 2022.

Namun Hasto berkali-kali mengingatkan partai lain, memilih pemimpin semestinya menggunakan sistem kaderisasi dan tidak adanya bajak-membajak kader partai lain.

Salah satu partai yang melirik Ganjar sebagai bakal capres adalah Partai NasDem. Ganjar masuk dalam daftar satu dari tiga nama bakal capres rekomendasi Partai NasDem.

Ganjar mengaku belum mendapat kiriman surat rekomendasi tersebut dari Partai NasDem, sehingga ia juga belum memberikan respons. Namun, Ganjar menegaskan bahwa dirinya setia pada PDIP.

Advertising
Advertising

"Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu, tapi saya PDI Perjuangan," kata Ganjar, Kamis pekan lalu.

Rakernas Partai NasDem menghasilkan tiga kandidat bakal calon presiden yakni; Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kepada Tempo, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkap sejumlah alasan partainya mengusung kandidat eksternal. Alasan pertama, partainya ingin mengembalikan pelembagaan partai politik. Partai-partai modern saat ini dinilai telah bergeser dari pelembagaan. Ketidakterlembaganya partai politik ini tampak dari terlalu dominannya figur top leader bahkan sejak awal kelahirannya.

"Tidak banyak ketua umum partai yang mau sacrifice seperti Pak Surya. You can imagine, orang bangun partai pasti mau ketua umumnya jadi calon presiden. Tapi Pak Surya mau berkorban," ujar Willy kepada Tempo di bilangan Senayan, Jumat, 17 Juni 2022.

Menurut Willy, partai hakikatnya berperan sebagai jembatan atau sarana transportasi. "Kami ingin menjadi partai publik, kalau dianalogikan ya seperti busway," ujar dia.

Sementara itu, ia menyebut Partai NasDem terus melakukan kaderisasi internal. Namun Partai NasDem yang berdiri pada 2011, ujar dia, tidak bisa dibandingkan dengan PDIP misalnya yang sudah berdiri hampir setengah abad lalu, ditambah sejarah panjang sejarah sebelumnya.

"Enggak apple to apple kalau NasDem disandingkan dengan PDIP. Partai itu udah bangkotan, punya anak punya cucu. Kami ini punya anak aja belum. Jadi kalau dibandingkan dengan sistem kaderisasi, kenapa tidak kader internal? Bos, yang satu lahirnya kapan, yang satu lahirnya di kota, satu lagi di desa. Enggak adil, dong," ujar Willy.

Menurut dia, akan ada saatnya bagi partai NasDem memajukan kader sendiri. Namun untuk saat ini, pilihan paling rasional bagi NasDem adalah mengusung kader eksternal yang secara elektabilitas tinggi, disamping juga memiliki kapasitas yang mumpuni.

"Kami harus objektif dan realistis, kami ini partai rasional. Enggak mungkin kami memaksakan diri. Kenapa kita harus sok-sokan," tuturnya.


DEWI NURITA

Baca: Ganjar Pranowo Mengaku Belum Terima Surat Rekomendasi Capres NasDem

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

2 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

2 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

4 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

4 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

6 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

6 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya