6 Poin Pembahasan Rapimnas PKS Demi Hadapi Pemilu dan Pilpres 2024
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Rabu, 22 Juni 2022 02:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) selama dua hari untuk persiapan menghadapi pemilihan umum dan pemilihan presiden pada 2024. Rapat ini mengundang para pimpinan PKS tingkat daerah dan pusat untuk menentukan sikap politik pada pesta demokrasi mendatang.
Nama-nama capres 2024 yang sudah mencuat bakal dibahas, termasuk juga arah koalisi PKS ke depannya. Berikut enam poin yang Tempo rangkum selama pelaksanaan Rapimnas PKS.
- Prabowo dan Anies Diminati PKS Maju Capres 2024
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan partainya melirik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai capres 2024. PKS menganggap pensiunan jenderal itu memiliki jam terbang cukup dalam pesta demokrasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga masuk dalam radar kandidat capres 2024 dari PKS. Elektabilitas Anies cukup besar dalam sejumlah survei, bahkan ketika Milad ke-20, simpatisan PKS menyerukan namanya sebagai presiden.
Namun semua nama itu bakal disaring kembali ke dalam Majelis Syura menjadi satu nama. Aboe Bakar juga mengatakan tidak menutup peluang mengusung capres dari eksternal, jika dari internal kurang bisa bersaing nanti.
Ketua Dewan Pakar PKS Irwan Prayitno mengatakan nama yang resmi diusung nanti bakal segera diumumkan. Orang yang bakal mengumumkan langsung adalah presiden atau sekretaris jenderal.
- Masih Membuka Peluang Koalisi
Aboe Bakar mengatakan PKS masih membuka diri dan terus berkomunikasi dengan berbagai partai. Soal kecenderungan koalisi, partainya tidak ingin tergesa-gesa menjalin keintiman dan ‘mengunci’ diri ke salah satu koalisi.
Menurut dia, pembahasan koalisi hingga capres yang diusung bakal terus dibahas sampai tiga bulan sebelum hari pencoblosan. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan calon partai koalisi mesti duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.
Besok, PKS bakal mendatangi markas Partai Nasional Demokrat (NasDem) di NasDem Tower untuk menjajaki koalisi. Mengingat NasDem juga belum terikat dengan partai lain dan masih membuka diri.
Selanjutnya: Tidak kapok koalisi dengan Gerindra
<!--more-->
- Tiga Rekomendasi Dewan Pakar
Ketua Dewan Pakar PKS, Irwan Prayitno, mengatakan Dewan Pakar memberikan tiga rekomendasi dalam Rapimnas. Pertama, mengenalkan PKS kepada masyarakat agar lebih dekat dan dikenal lagi.
Kedua, harus impulsif dan tidak eksklusif, serta berbaur dengan masyarakat tanpa melihat asal-usulnya. Ketiga, Majelis Syura perlu membuat indikator terukur dalam pemenangan pilpres 2024.
- Batal Umumkan Nama Bakal Capres 2024
Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP PKS Al Muzzammil Yusuf mengatakan partainya akan mencari mitra koalisi terlebih dulu. Tujuannya agar presidential threshold 20 persen terpenuhi lebih dulu.
Sehingga pada penutupan Rapimnas kemarin, nama bakal capres belum diumumkan ke publik. PKS baru akan mengusung capres setelah koalisi menyetujui kandidat yang diajukan oleh Majelis Syuro PKS, setidaknya nama yang diusung disepakati oleh minimal dua partai koalisi.
- PKS Tidak Kapok Berkoalisi dengan Gerindra
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri menyatakan partainya tidak kapok berkoalisi dengan Partai Gerindra meski ditinggal beroposisi dengan pemerintah. Dia mengatakan selama kepentingan politik bisa bertemu, maka tidak ada penyesalan.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohammad Sohibul Iman juga senada dengan Salim, bahwa tidak perlu membawa perasaan berlebih jika dalam berpolitik. Menurut dia, tidak perlu berpolitik jika mudah tersinggung dalam dinamika politik.
- Lawan Politik Uang
Ahmad Syaikhu menyatakan PKS menentang adanya praktik politik uang. Dia menilai masih ada elit politik yang menganggap kemenangan politik karena adanya praktik itu.
Menurut dia, faktor kemenangan adalah idealisme yang mendorong dan Tuhan yang menentukan. Syaikhu mengatakan partainya terus berusaha mengatasi persoalan tersebut di masyarakat.
JULNIS FIRMANSYAH | MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Loyalis Tolak PKB Koalisi dengan PKS, Dukung dengan Gerindra