NasDem Pilih Anies, Ganjar, dan Andika Jadi Capres, Ini Kata Pengamat

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Febriyan

Sabtu, 18 Juni 2022 11:23 WIB

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat mengumumkan tiga bakal calon presiden dalam Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem menetapkan 3 bakal calon presiden (capres) yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai penetapan tiga kandidat bakal calon presiden pilihan Partai NasDem, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa, merepresentasikan tiga basis kekuatan politik, yakni segmen Islam, nasionalis dan militer.

Kata Umam, kekuatan itu merupakan tiga basis kekuatan yang menjadi penyangga utama politik Indonesia sejak era kemerdekaan. Dengan kata lain, peluang kepemimpinan nasional ke depan tidak akan lepas dari tiga elemen tersebut.

Dia pun menyebutkan bahwa partai besutan Surya Paloh itu akan mendapatkan tantangan untuk mencalonkan ketiga nama tersebut. Baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo maupun Andika Perkasa dinilai memiliki tantangan masing-masing.

"Tantangannya, untuk memastikan masing-masing mendapatkan tiket Pilpres 2024, Anies masih punya PR besar untuk meyakinkan soliditas pendukungnya di internal NasDem. Khususnya, publik akan menguji seberapa kompetitif level elektabilitas Anies setelah tidak menjadi gubernur DKI Jakarta di akhir 2022 ini," ujar Umam lewat keterangan tertulis, Sabtu, 18 Juni 2022.

Sementara itu, lanjut dia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri juga masih membutuhkan kepastian restu politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di tengah keroposnya dukungan elit PDIP pada Ganjar.

"NasDem sendiri harus bisa mengatur langkah komunikasi politiknya agar tidak dituding sebagai partai pembajak kader dari partai lain. Jika kesalahpahaman itu tidak terkelola, maka bisa mengganggu hubungan NasDem dan PDIP ke depan," ujar Umam.

Sedangkan elektabilitas Panglima TNI Andika Perkasa sendiri dinilai relatif masih rendah.

"Memang, pasca pencapresan NasDem ini elektabilitas Andika bisa terdongkrak. Namun, basis popularitasnya yang masih terbatas itu perlu dipantau, khususnya setelah Andika pensiun dari jabatan Panglima TNI," ujar Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina ini.

Terlepas dari itu, lanjut Umam, ijtihad politik Nasdem untuk mencapreskan Andika ini diharapkan jangan sampai mengganggu konsentrasinya sebagai Panglima TNI, yang harus menjaga netralitas dan independensi politik TNI secara kelembagaan.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya sebelumnya mengakui, keputusan partainya mengusung kader eksternal tentu memiliki tantangan dan risiko tersendiri. NasDem juga sebelumnya mengaku belum pernah menjalin komunikasi soal pencapresan dengan kandidat-kandidat terpilih ini. Komunikasi baru akan dijalin setelah Rakernas kelar.

"Kalau ada satu yang menolak misalnya, dari kandidat yang tiga itu, ya tinggal dua nama. Enggak mungkin juga ada pemain pengganti masuk, Ya harus berbesar hati (kalau ditolak). Demokrasi kita ini, risiko ini konsekuensi dari pilihan yang terbuka," ujar Willy, kemarin.

Nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa sebagai calon presiden terpilih dalam ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem yang digelar 15-17 Juni kemarin. Ketiganya mendapatkan dukungan dari banyak Dewaan Pimpinan Wilayah (DPW) yang hadir dalam acara tersebut. Ketua Umum Surya Paloh pun menyatakan mereka masih harus menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya untuk membentuk koalisi menghadapi Pilpres 2024. Pasalnya mereka tak memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold.

Baca: Surya Paloh Sebut Ada Partai Sombong, Siapakah Itu?

Berita terkait

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

3 jam lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

7 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

9 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

11 jam lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

12 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

18 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

1 hari lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya