Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal untuk pelajar di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis 19 September 2021. ANTARA FOTO/Setpres-Agus Suparto
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap kasus Covid-19 tidak terus naik meski ada prediksi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa puncaknya terjadi pada Juli 2022. Jokowi mengandalkan vaksinasi booster untuk menghadapi lonjakan ini, tapi menghadapi masalah soal orang yang mau disuntik.
"Vaksinnya ada, masih ada puluhan juta. Itu segera, minta semuanya, sekarang ini kita ingin melakukan booster, mencari pesertanya saja kesulitan," kata Jokowi saat ditemui selepas bertemu ribuan alumni Kartu Prakerja di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 17 Juni 2022.
Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus naik seiring merebaknya Omicron subvarian BA.4 dan BA.5. Penambahan kasus harian mencapai seribu kasus dalam beberapa hari belakangan.
Meski ada kenaikan kasus, Jokowi menyebut positivity rate masih di bawah standar yang diberikan organisasi kesehatan dunia WHO. "Apa pun kita harus waspada, sejak awal meskipun belum naik, saya kan sudah sering ngomong, nggak sekali dua kali tiga kali. Waspada, waspada, waspada. Baik yang Omicron maupun BA.4 BA.5," kata dia.
Adapun prediksi puncak kasus pada Juli disampaikan Budi Gunadi beberapa hari lalu. Prediksi muncul karena lonjakan kasus di negara lain biasa terjadi satu bulan setelah penemuan kasus pertama.
"Jadi seharusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli kami akan melihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini," kata Budi, Senin, 13 Juni.