Muhaimin Ingin Maju di Pilpres 2024, Lirik Sri Mulyani Jadi Calon Wapres
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 12 Juni 2022 13:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar menyebut akan maju jadi calon presiden di Pilpres 2024.
"Insya Allah nanti saya maju di Pemilu 2024, dapat pasangan yang baik, pasangan yang tepat. Salah satu yang saya lirik untuk menjadi cawapres saya adalah Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan," kata Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta, Ahad, 12 Juni 2022.
Hal itu dikatakannya di sela-sela acara Konser Kebangsaan Muhaimin bersama Kotak di Lapangan Ahmad Yani, Alun-alun Kota Tangerang, Banten, Minggu. Oleh karena itu, Muhaimin meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar langkahnya untuk maju di Pilpres 2024 mendapat kemudahan dan kelancaran.
Muhaimun mengatakan, Sri Mulyani memiliki pengalaman di bidang ekonomi. "Cawapres sementara yang masuk dalam radar, Ibu Sri Mulyani, karena beliau punya pengalaman dan dahsyat soal ekonomi. Ekonomi kita lagi sulit, krisis akan menjadi resesi, resesi harus diantisipasi, sehingga butuh wapres yang kuat dan mengerti soal ekonomi," kata dia.
Wakil Ketua DPR itu mengaku belum menjalin komunikasi dengan Sri Mulyani. Dia mengatakan akan membicarakan rencananya tersebut kepada partai-partai politik lain dan masyarakat; selanjutnya, dia baru akan berbicara dengan Sri Mulyani.
Muhaimin mengatakan dirinya berupaya mengajukan diri sebagai calon presiden (capres) kepada partai politik lain sampai memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Selain itu, tambahnya, sejauh ini semua parpol masih dalam proses penjajakan untuk diajak berkoalisi dengan PKB.
"Proses penjajakan semua yang dilakukan parpol belum ada yang final. Semua partai juga begitu, mungkin satu-satunya yang final adalah KIB (Koalisi Indonesia Baru), tapi dari berbagai perbincangan masih cair semua," ujarnya.
Soal koalisi dengan PKS...
<!--more-->
Terkait wacana koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhaimin mengatakan pihaknya saat ini masih dalam proses pendekatan dengan partai politik berbasis Islam itu.
Sebelumnya, PKB dan PKS menjajaki langkah berkoalisi. Dua partai tersebut masih membuka peluang untuk partai lain yang ingin bergabung.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partai-partai baru yang bermunculan bisa jadi dilirik untuk diajak berkoalisi. Namun Jazilul mempertimbangkan sejumlah hal jika ingin menggandeng partai yang belum masuk ke parlemen.
“Ya cari penganten doang gampang, banyak yang cocok siapapun juga mau jadi ‘penganten’. Tapi kan harus memastikan elektoralnya menang untuk menjadi presiden” tuturnya saat ditemui di Komplek Parlemen, Kamis, 9 Juni 2022.
Baca juga: PKB Bakal Ajukan Muhaimin Capres 2024 ke Koalisi, Cawapresnya Lirik Tito