Pengeroyokan di Holywings Sleman, Terlapor Ngaku Justru Korban Pertama Bryan

Sabtu, 11 Juni 2022 08:37 WIB

Karmel Nickolas, ikut membuat laporan kasus penganiayaan di kafe Holywings Sleman yang dilaporkan anak komisaris utama Bank Jatim Bryan Yoga Kusuma. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Terlapor kasus pengeroyokan di Holywings Sleman Yogyakarta, Karmel Nickolas, 26 tahun, angkat bicara soal kasus tersebut, Jumat petang, 10 Juni 2022.

Kasus ini mengemuka ketika salah satu korban, Bryan Yoga Kusuma, anak Komisaris Utama Bank Jatim melaporkan terjadi pengeroyokan dirinya oleh 20 orang di kafe itu dan di halaman Polres Sleman pada Sabtu, 4 Juni 2022.

"Apa yang diceritakan Saudara Bryan sama sekali berbeda dengan kenyataan. Saya justru yang awalnya menjadi korban pengeroyokan Bryan dan teman-temannya di kafe itu," kata Karmel yang mengaku menjadi pelapor pertama kasus pengeroyokan itu di Polres Sleman.

Karmel menjelaskan, percekcokan dengan Bryan diawali ketika rombongan Bryan dan teman-temannya datang ke kafe itu dan berulah. "Katanya sebelum masuk kafe itu mereka sudah minum-minum sampai empat botol dari luar," kata Karmel.

Karmel mengaku sudah kenal sebelumnya dengan Bryan, terutama temannya, yakni Albert. "Dari pada Bryan, saya lebih dekat dengan Albert. Makanya ketika mereka datang, saya coba menyapa dan sempat memeluk mereka," kata Karmel.

Advertising
Advertising

Namun, sejak menyapa rombongan Bryan yang berjumlah empat orang itu, Karmel mengatakan Bryan sudah mencoba memprovokasi dan menunjukkan sikap tak bersahabat. Ia tak tahu apa sebab Bryan bersikap bermusuhan. Apakah karena terpengaruh minuman atau sebab lain.

"Sikap ngajak ribut Bryan ini terjadi berkali-kali, khususnya ketika saya mengajak bicara Albert," kata dia.

Saat sedang bicara dengan Albert, Bryan tiba-tiba ikut mendekat dan mendorong Karmel. Karmel masih mendiamkannya, lalu pergi ke luar kafe karena menerima telepon pacarnya.

Setelah menerima telepon dan masuk kembali ke kafe, Karmel mengatakan bahunya ditabrak oleh Bryan yang saat itu juga sedang berjalan dekat mejanya.

"Saya pun tanya, 'Kamu itu kenapa? Ada masalah apa sama aku? Dia malah marah, tapi saat itu saya kembali lagi ke meja," kata Karmel.

Tak cukup sampai di situ. Kata Karmel, Bryan kembali menunjuk-nunjuk dirinya dan mengacungkan jari tengah kepada Karmel yang saat itu sudah kembali ke mejanya.

"Saya akhirnya balas dengan acungkan jari tengah dan datangi dia lagi, lalu tanya 'Masalahmu apa, kok, dari tadi ngajak ribut?' Dia lalu ngamuk, saya dipiting, dibanting, lalu dipukul," kata Karmel.

Karmel lantas lari ke luar. Namun, di luar ia justru kembali dipukuli Bryan bersama teman-temannya.

Ihwal adanya polisi yang terlibat pengeroyokan Bryan, Karmel membantahnya. Karmel mengaku bahwa dia tidak mengenal dengan dua polisi berinisial AR dan LV yang dilaporkan Bryan.

"Saya tidak kenal, tapi saya tahu LV merupakan polisi karena dulu pernah bertemu di Polres Sleman untuk membuat laporan (kasus lain)," kata Karmel.

Karmel membantah telah memanggil kedua polisi tersebut untuk membantu mengeroyok Bryan. "Saat itu saya berkonsultasi kepada anggota polisi itu karena mau melaporkan Bryan keesokan harinya, jadi bukan memanggil," kata dia.

Sembari memperlihatkan rekaman video melalui telepon genggamnya saat hari kejadian, Karmel membantah terjadi pengeroyokan di Polres Sleman kepada Bryan.

"Ini situasi di Polres Sleman saat mediasi itu. Bryan justru terus meminta telepon selulernya yang disita dikembalikan, dia bilang tak peduli dengan polisi yang menengahi kasus itu," kata dia.

Dalam video itu, Bryan sendiri sudah tampak memar-memar kondisi wajahnya.

Karmel mengatakan, luka yang dialami Bryan sebenarnya paling banyak terjadi saat ia ditabrak kendaraan ketika hendak melarikan diri dari Polres Sleman saat dimediasi.

"Dia tertabrak kendaraan lalu terseret, luka-lukanya sebenarnya karena itu," kata Karmel.

Dalam kesaksian Bryan melalui kuasa hukum dan perwakilan keluarga sebelumnya, Bryan mengaku awalnya terlibat percekcokan dengan Karmel yang juga kenalannya di dalam kafe itu yang kemudian berlanjut ke halaman parkir Holywings.

Di halaman parkir itu, Bryan dikeroyok Karmel beserta para temannya, di mana dari pengeroyoknya itu terdapat pula satuan keamanan, tukang parkir kafe, dan anggota Polres Sleman. Mereka disebut ikut membantu karena diprovokasi dan merupakan kenalan Karmel.

Menurut pengakuan Bryan, pengeroyokan di Holywins Sleman berlanjut di Polres Sleman ketika ia coba menjalani mediasi. Karena terus dikeroyok, Bryan mencoba kabur dari Polres Sleman untuk menyelamatkan diri, namun sayangnya di jalan justru ia tertabrak kendaraan yang melintas.

Atas kejadian itu sendiri Bryan pun dilarikan di rumah sakit karena kondisinya penuh luka.

PRIBADI WICAKSONO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

12 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

20 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

30 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

34 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

34 hari lalu

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

34 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

44 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

45 hari lalu

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

Polres Takalar tengah menyelidiki kasus dan motif pengeroyokan imam masjid. Muncul dugaan bahwa korban merendahkan kehormatan istri seorang warga.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

47 hari lalu

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

Tawuran yang terjadi Jalan Dermaga Raya, Klender, 21 Februari 2024 itu menyebabkan satu orang meninggal karena pengeroyokan.

Baca Selengkapnya