Jokowi Jengkel Kementerian Saling Lempar Bola Benahi Sengketa Lahan Warga

Editor

Amirullah

Kamis, 9 Juni 2022 12:46 WIB

Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Pengasih, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat, 30 Januari 2020. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi jengkel mendengar masih ada kementerian/lembaga yang saling lempar bola membenahi sengketa lahan masyarakat. Menurut Jokowi, hal itu terjadi lantaran masih adanya ego antar kementerian/lembaga.

Jokowi mencontohkan sengketa lahan yang dialami oleh Suku Bajo, Sulawesi yang tinggal di atas laut. Menurut Jokowi, masyarakat Suku Bajo banyak mengalami persoalan lahan karena tak memiliki sertifikat.

"Kita lihat Suku Bajo yang hidup di atas air. Diberikan hak milik, diberikan. Ternyata ributnya antar kementerian. 'Ndak bisa Pak, ini diberi karena ini haknya kemeneterian KKP, ndak bisa diberikan.' KLHK juga gitu, 'gak bisa pak, ini adalah kawasan hutan lindung karena di situ ada coral, ada terumbu karang itu hak kami.' Ributnya hanya masalah gitu-gitu, dari dulu. Termasuk urusan sertifikat itu juga, gitu-gitu itu," ujar Jokowi di acara GTRA Summit 2022, Kamis, 9 Juni 2022.

Selain itu, Jokowi menyebut pemerintah daerah di kabupaten/kota tidak bekerja secara terintegrasi dengan pemerintah provinsi. Menurut Jokowi, hal ini yang mengakibatkan sengketa lahan menjadi persoalan menahun dan tak pernah selesai.

"Jalan sendiri-sendiri, egonya sendirinya. Kalau diteruskan nggak akan rampung persoalan negara ini," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pihaknya menargetkan setiap tahun ada 9 juta sertifikat tanah milik masyarakat yang diterbitkan oleh BPN. Hal ini untuk memberi kepastian hukum kepada masyarakat atas lahan yang mereka tempati.

Menurut Jokowi, target tersebut selalu terpenuhi setiap tahunnya. Tetapi, dia masih banyak menemukan kasus pilih kasih dalam penertiban sertifikat tersebut.

"Yang lebih menjengkelkan justru yang gede-gede kita berikan, yang saya ulang-ulang, HGB 10 ribu hektare, nih! HGB 20 ribu hektar, nih! HGB 30 ribu hektar, nih diberikan. Tapi begitu yang kecil-kecil, 200 meter persegi saja entah itu hak milik, entah itu HGB, tidak bisa kita selesaikan," kata Jokowi.

Melihat kondisi tersebut, Jokowi meminta kepada kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah untuk saling bekerja sama menyelesaikan persoalan lahan ini. Dia mengingatkan pentingnya kerja sama agar seluruh tanah milik masyarakat dapat dibuatkan sertifikat.

"Saya tidak bisa mentoleransi, mentolerir terjadinya kerugian negara, terjadinya kerugian masyarakat yang disebabkan oleh ego sektoral dan ego lembaga kita. Itu sudah stop, cukup, stop, persoalan dimulai dari sini, semuanya harus membuka diri," kata Jokowi.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

20 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

10 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya