Partai Nasdem Diprediksi Akan Munculkan Nama Capres pada Rakernas Bulan Ini

Reporter

Antara

Editor

Febriyan

Rabu, 1 Juni 2022 18:50 WIB

Ketua umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan setelah pertemuan dengan Prabowo Subianto di kantor NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Rabu, 1 Juni 2022. Prabowo mengatakan tidak ada agenda khusus dalam pertemuan ini. Dia bilang hanya diundang oleh Surya Paloh untuk makan siang. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat atau Partai Nasdem diprediksi akan memunculkan nama calon presiden (Capres) lebih cepat dari partai-partai lainnya untuk menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Analis politik Universitas Padjajaran Bandung Firman Manan menilai nama capres itu akan mulai muncul pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mereka yang akan digelar pada pertengahan Juni ini.

Melihat dua pilpres terdahulu, Firman menyatakan bahwa Nasdem memang kerap lebih dulu ketimbang partai lainnya. Dia pun memprediksi hal yang sama akan dilakukan untuk menghadapi Pilpres 2024.

Soal nama capres yang akan diusung Nasdem, Firman menilai tak akan jauh dari nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selama ini kerap disebut dalam survei pelbagai lembaga.

"Itu memang sudah menjadi karakter NasDem, untuk kemudian memunculkan nama-nama pada awal. Terkait nama-namanya, misalnya, Anies dan Ganjar memang sudah masuk radar survei sejak lama," kata Firman, Rabu, 1 Juni 2022.

Nasdem dijadwalkan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada pertengahan Juni 2022. Dalam acara itu, mereka rencananya akan memastikan capres untuk Pilpres 2024.

Advertising
Advertising

Selain Anies dan Ganjar, Nasdem sempat disebut melirik kadernya Rachmat Gobel hingga Panglima TNI Andika Perkasa untuk diusung pada Pilpres 2024. Akan tetapi elektabilitas Rachmat dan Andika masih kalah ketimbang Anies dan Ganjar.

Firman memprediksi Anies akan menjadi calon kuat. Pasalnya, menurut dia, Anies memiliki hubungan yang kuat dengan partai yang baru terbentuk pada 2011 itu, terutama dengan Ketua Umum Surya Paloh.

"Jadi Pak Anies kelihatannya kan memang punya kedekatan spesial dengan Nasdem selain dengan beberapa partai lain. Saya pikir kalau nama Anies dan Ganjar tidak aneh karena secara elektabilitas juga sudah top three (tiga besar)," katanya.

Soal peluang Ganjar Pranowo, Firman menilai situasi akan menjadi rumit. Pasalnya Ganjar merupakan kader PDIP dan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu hingga saat ini belum menentukan siapa capres yang akan mereka usung.

"Ini yang berbeda dengan Pak Ganjar sebetulnya. Pak Ganjar bagaimana pun masih kader PDIP, ini tentu harus dilihat nanti kalau PDIP itu tanpa Ganjar," katanya.

Firman pun menilai peluang Andika Perkasa untuk diusung Nasdem cukup besar. Pasalnya, Andika saat ini dianggap sebagai figur dari militer yang paling dikenal oleh publik.

"Pak Andika cukup populer. Kalau kita lihat hari ini siapa figur militer yang populer di mata publik, kelihatannya ya Pak Andika dibandingkan dengan yang lain," katanya.

Sementara soal wacana Nasdem mengusung Rachmat Gobel, Firman menilai hal itu juga cukup memungkinkan. Pasalnya, menurut dia, sebuah partai idealnya memang mengusung kadernya sendiri.

"Partai NasDem selama ini kekurangan figur untuk muncul di level nasional. Jadi, munculnya Rachmat Gobel bagian dari dorongan kader internal untuk (Pilpres) 2024 karena idealnya memang partai mendorong kadernya," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem Muhammad Farhan menerangkan partainya memberikan tugas kepada semua DPW provinsi menangkap aspirasi nama-nama capres yang bisa diusulkan kepada Ketua Umum.

Beberapa nama populer memang mencuat dari usulan DPD tingkat kota/kabupaten di Jawa Barat pada Workshop Pemenangan Partai Nasdem Jawa Barat, di Kota Bandung, pada tanggal 29 Mei 2022.

Farhan mengungkapkan ada dua nama yang mencuri perhatian yaitu Andika Perkasa dan Rachmat Gobel.

"Nama mereka muncul di tengah diskusi nama-nama populer seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Erick Thohir. Bahkan nama Anies Baswedan dibahas bersama data survei yang menunjukkan efek ekor jas atau coat-tail effect terhadap elektalibilitas Partai Nasdem dan parpol lainnya," kata Farhan.

Untuk mengusung calon pada Pilpres 2024, Partai Nasdem dipastikan harus membentuk koalisi. Pasalnya mereka belum memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan pasangan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold. Nasdem hanya mengantongi 8,81 persen suara pada Pilpres 2019, masih jauh dari batas 25 persen yang diamanatkan Undang-Undang Pemilu. Mereka juga hanya memiliki 59 kursi di DPR RI sementara UU Pemilu mensyaratkan minimal 20 persen kursi atau sekitar 115 kursi untuk mengajukan calon presiden.

Baca: Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Gerindra dan NasDem Terjadi Kesepakatan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

39 menit lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

15 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 hari lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

1 hari lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

2 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

2 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

2 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya