Kunjungi Rumah Tenun Ende, Jokowi Dianugerahi Gelar Adat
Reporter
Antara
Editor
Eko Ari Wibowo
Rabu, 1 Juni 2022 13:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianugerahi gelar adat Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa saat berkunjung ke Rumah Tenun Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu 1 Juni 2022. Jokowi berada di Ende untuk mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. Adapun Gelar adat Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa memiliki makna pemimpin wilayah seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana tiba di Rumah Tenun Kabupaten Ende, kemudian disambut Tari Woge.
Dalam Tari Woge tersebut, para penari membawa tombak dan parang sebagai simbol kemenangan perang. Para penari juga diiringi seni musik Nggo Lamba yang biasa dimainkan untuk sambut kedatangan tamu serta acara adat.
Selain disambut Tari Woge, Jokowi dan Ibu negara juga disambut dengan sapaan adat oleh budayawan Albertus Bisa. Presiden juga mendapatkan penyematan pakaian adat berupa Rembi yang merupakan tas adat yang biasa digunakan Mosalaki atau ketua adat untuk menaruh beberapa benda adat.
Setelah mendapatkan gelar adat, Jokowi dan Ibu Iriana turut menyaksikan Bupati Ende mengelilingi Tubu Kanga (pusara adat) sebanyak empat kali yang memiliki arti penyatuan dengan alam yakni tanah, air, api, dan angin. Mantan Wali Kota Solo ini menyempatkan diri melihat dan menyapa pengrajin tenun yang sedang bertenun.
Presiden menyampaikan apresiasinya atas sambutan yang hangat yang telah diberikan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat NTT, khususnya masyarakat Ende, yang telah menerima saya, Bu Iriana, dan seluruh rombongan sejak awal datang sampai sekarang diterima dengan penuh kehangatan," ujar Jokowi, Rabu 1 Juni 2022.
Jokowi meyakini kehangatan yang dimiliki masyarakat Ende juga pernah dirasakan presiden pertama RI Bung Karno sehingga dapat melahirkan pemikiran dan renungan-renungan tentang Pancasila.
"Inilah yang menurut saya kenapa Bung Karno memiliki pemikiran dan renungan-renungan mengenai Pancasila yang dimulai dari Ende karena saya merasa beliau berada dalam sebuah kehangatan masyarakat yang selalu dekat dengan pemimpinnya,” katanya.
Baca: Kunjungi Pasar Mbongawani Ende, Jokowi Belanja Cabai 5 Gelas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.