Peneliti CSIS Sebut Demokrasi Saat Ini Sedang Rentan dalam 24 Tahun Reformasi

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 20 Mei 2022 17:36 WIB

Mahasiswa Universitas Trisakti melepas lampion saat aksi malam gelora di Tugu 12 Mei Reformasi, Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu 11 Mei 2022. Aksi tersebut untuk memperingati 24 Tahun tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menelan korban empat orang mahasiswa Trisakti saat memperjuangkan reformasi. ANTARA FOTO/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Fellow Center for Strategic and International Studies atau CSIS Philips J. Vermonte mengatakan demokrasi di Indonesia sedang dalam keadaan rentan. Menurutnya, posisi demokrasi juga tidak berjalan mundur, namun dikatakan relatif lebih goyah.

“Jadi ada hal-hal di mana demokrasi kita berjalan tetapi itu mungkin relatif agak shaky, jadi bisa saja nanti tiba-tiba collapse atau tetap jalan terus walaupun jalan pelan. Jadi saya menyebutnya sebagai vulnerable, Rentan,” katanya dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Public Virtue Research Institute, Jumat, 20 Mei 2022.

Phillips menuturkan, ada tiga hal yang menyebabkan kerentanan dan tidak terlepas dari masa lalu. Pertama, ada faktor institusional; kedua, faktor ekonomi; dan ketiga, faktor behavioral.

Faktor institusional, dia melihat dari jejak pelaksanaan pemilihan umum atau pemilu yang pernah digelar di Indonesia. Sistem pemilu proporsional, diterapkan sejak tahun 1955 yang saat itu sebagai pemilu pertama hingga sampai pada saat ini.

“Kenapa sistem ini yang diambil? Karena mungkin pertimbangannya adalah sistem pemilu proporsional itu relatif lebih kompatibel dengan masyarakat yang majemuk,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Namun Phillips menilai sistem tersebut banyak jebakannya, misalnya penerapan threshold di parlemen. Sebab dalam sistem proporsional memang semua kelompok dimungkinkan untuk direpresentasikan, dan apa yang terjadi sekarang memang lebih rumit mengelola hubungan politik antarkelompok masyarakat.

Pemilu saat ini relatif lebih baik...

<!--more-->

Walau begitu, dia menganggap pemilu saat ini relatif lebih baik dan ada mekanisme hukum apabila terjadi ketidaksesuaian hasil. Memang dalam catatannya perlu ada kelemahan-kelemahan yang mesti terus diperbaiki.

Kemudian dari faktor ekonomi, dia melihat dari struktur ekonomi masyarakat dari masa lalu hingga sekarang. Misalnya melihat dari partisipasi kelompok masyarakat kecil dan menengah.

“Ukurannya menurut saya gampang aja. Apakah misalnya kita di masyarakat semakin banyak ekonomi kecil dan menengah yang punya kontribusi tinggi terhadap ekonomi?” ujarnya.

Sedangkan dari faktor behavioral, dia memperhatikan perubahan perilaku politik dari reformasi hingga saat ini. Mulai dari kontrol terhadap kekuasaan yang melalui mekanisme institusional secara formal.

Dari sisi birokrasi juga diperhatikan, bisa dilihat dari perilaku birokrat yang menghadapi masyarakat. Selain itu cara-cara birokrat mengelola berbagai bidang dengan perspektif yang mesti saling memahami.

“Mudah-mudahan kita akan terus bisa sama-sama melanjutkan amanat reformasi dan juga usaha-usaha kita melakukan demokratisasi yang sudah dilakukan 24 tahun terakhir,” tuturnya.

FAIZ ZAKI

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

7 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

8 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

12 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

14 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

15 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya