14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, Kemenkes: Belum Ada Konfirmasi Positif

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 19 Mei 2022 20:30 WIB

Konferensi pers terkait hepatitis akut di Indonesia oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Gedung Kiara, RSCM, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Mei 2022. Data Kementerian Kesehatan pada 11 Mei 2022 menyebutkan terdapat 18 kasus diduga hepatitis akut di Indonesia, 7 pasien diantaranya meninggal. TEMPO/ Faisal Ramadhan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat dugaan kasus hepatitis akut di Indonesia berjumlah 14 orang per 17 Mei 2022. Kendati demikian, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjelaskan belum ada kasus konfirmasi hepatitis akut di dunia, termasuk di Indonesia.

"Saat ini belum ada yang disebut dengan konfirmasi positif oleh WHO, karena sedang dalam penelitian," kata Syahril lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis, 19 Mei 2022.

Ia menyebut, definisi kasus hepatitis tidak jauh berbeda dengan kasus Covid-19, yang menggunakan istilah suspek, orang tanpa gejala, sampai konfirmasi kasus. Syahril merinci, definisi kasus pertama adalah confirmed. Kedua, probable hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E), yakni pada saat pemeriksaan laboratorium tidak ada hepatitis A sampai E.

Kemudian ditemukan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) atau serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) di atas 500 IU/L (internasional unit per liter) dan berusia di bawah 16 tahun.

"Untuk kasus ini, pasien tidak terdeteksi hepatitis, maka dia salah satu dugaan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya, namun hasil laboratorium SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L," tutur pejabat Kemenkes tersebut.

Ketiga, epi-linked, yaitu hepatitis akut (virus non hepatitis A-E), terjadi di segala usia, dan kontak erat dengan kasus probable. Keempat, pending classification, artinya sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk hepatitis A sampai E, tetapi pasien ini sudah tinggi SGOT maupun SGPT nya yakni di atas 500 IU/L, dengan usia di bawah 16 tahun.

Untuk kasus yang tidak tergolong ke dalam semua definisi kasus tersebut, lanjut Syahril, didefinisikan sebagai discarded. "Discarded itu tambah dari kita yaitu hepatitis akut (virus hepatitis A - E) yang terdeteksi, atau etiologi lain yang terdeteksi," tuturnya merespon hepatitis akut.

DEWI NURITA

Baca Juga: Hepatitis Akut Renggut 3 Nyawa, Ini Imbauan Kemenkes

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya