Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Mei 2022 07:15 WIB

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta lebih dikenal Kerusuhan Mei 1998 menjadi pengiring kemunduran Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) pada 21 Mei 1998 silam. Namun, sebelum Soeharto berhasil dilengserkan, serangkaian peristiwa pemantik kemarahan rakyat Indonesia lebih dulu terjadi, berikut lima di antaranya.

1. Krisis moneter

Imbas krisis moneter atau krismon 1997 yang melanda Indonesia sekaligus jadi titik awal gerakan reformasi. Pada masa itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melambung tinggi dari Rp 2 ribu per dolar AS pada Juni 1997, menjadi di atas Rp 16 ribu per dolar AS pada Juni 1998. Akibatnya, terjadi kenaikan tingkat pengangguran, dari 4,68 juta penduduk pada 1997 menjadi 5,46 juta pada 1998.

2. Demonstrasi dan Kematian Empat Mahasiswa Trisakti

Awal 1998 perekonomian Indonesia mulai goyah, akibat krisis finansial Asia sejak Juni 1997. Tekanan ini memantik kemarahan mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Puncaknya, pada 12 Mei 1998 mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia melakukan demonstrasi besar-besaran, tak terkecuali Mahasiswa Universitas Trisakti.

Tetapi, Mahasiswa Trisakti kala itu dipukul mundur oleh aparat keamanan yang menembaki masa aksi. Na'asnya, pukul 20.00 dipastikan empat orang Mahasiswa Trisakti tewas tertembak dan satu orang dalam keadaan kritis. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

Keempatnya tertembak di dalam kampus, akibat peluru tajam mengenai tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti ini turut digambarkan dengan detail dan akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie D. Widowati dalam karyanya berjudul Langit Merah Jakarta.

3. Kerusuhan Mei 1998

Kematian empat mahasiswa Universitas Trisakti memicu kemarahan dan amukan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Mulai 13 Mei 1998, berbagai daerah gencar melakukan demonstrasi menuntut keadilan.

Tetapi, mengutip Komnas Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di laman resmi komnasham.go.id, kemarahan publik atas tindakan represif aparat keamanan terhadap mahasiswa Trisakti dialihkan menjadi sentimen atas etnis Tionghoa.

Contohnya di Sidotopo, Surabaya, pada 14 Mei 1998, para perusuh menargetkan toko dan rumah milik orang Tionghoa, menjarah harta benda dan membakar properti mereka. Akibatnya, sampai 15 Mei 1998 terjadi berbagai tindak kejahatan di Jakarta dan kota besar lain di Indonesia, ribuan toko, gedung maupun rumah-rumah dibakar dan dihancurkan, khususnya pada mereka yang beretnis Tionghoa.

Atas kejadian tersebut, pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang merampungkan laporannya pada 23 Oktober 1998. TGPF menemukan fakta bahwa kerusuhan Mei 1998 diduga mengakibatkan lebih dari seribu orang meninggal karena terjebak dalam bangunan yang terbakar atau dibakar, ratusan orang luka-luka, penculikan terhadap beberapa orang, pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap puluhan perempuan yang sebagian besar dari etnis tertentu, serta ribuan bangunan dibakar.

4. Harmoko Desak Presiden Soeharto Mundur

Harmoko merupakan Menteri Penerangan era Orde Baru dari tahun 1983 - 1997. Setelahnya, ia menjabat sebagai Ketua DPR/MPR periode 1997 - 1999. Harmoko menyampaikan pidato pada 18 Mei 1998, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana. Namun pukul 23.00, Menhankam/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto menyebut bahwa pernyataan Harmoko tersebut merupakan sikap dan pendapat individual, karena tidak dilakukan melalui mekanisme rapat DPR.

5. 14 Menteri Mundur Secara Bersama-sama

Presiden Soeharto mengemukakan akan segera mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII, sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi. Namun kabar mengejutkan datang dari 14 menteri yang menyatakan untuk mengundurkan diri secara bersama-sama dari jabatan mereka.

Akhirnya, pada Kamis, 21 Mei 1998, peristiwa tragedi Trisakti menjadi salah satu pemicu lahirnya reformasi sekaligus runtuhnya era Orde Baru yang sudah bertahan 32 tahun. Soeharto mengumumkan mengundurkan diri dari tampuk kepresidenan di Istana Merdeka pukul 09.05, dan digantikan oleh BJ. Habibie yang disumpah menjadi Presiden RI ketiga setelah Soekarno dan Soeharto.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Hari ini, 21 Mei Soeharto Mundur sebagai Preside, ini cerita Kilas Baliknya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

20 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

1 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

1 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

2 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

3 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

5 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

5 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya