Khofifah Kupaskan Nanas Pasir Kelud 1 untuk Prabowo
Rabu, 4 Mei 2022 09:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengupaskan nanas jenis Pasir Kelud 1 (PK-1) yang merupakan produk hortikultura daerah setempat, kemudian menyuguhkannya ke Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Momen tersebut tersaji saat Khofifah menerima kunjungan silaturahmi Prabowo, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa malam, 3 Mei 2022.
“Bu Khofifah memamerkan produk-produk pertanian hortikultura, salah satunya nanas. Malah Bu Khofifah yang mengupas sendiri lalu diberikan ke Pak Prabowo dan Pak Sekjen Ahmad Muzani,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad dikonfirmasi di Surabaya, Rabu pagi, 4 Mei 2022.
Nanas jenis Pasir Kelud 1 merupakan produk petani di Kaki Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Istimewanya, biji nanas sangat sedikit, kulit tidak terlalu berduri dan cara mengirisnya seperti mengupas buah melon.
“Itu memang diakui produk hortikultura yang punya nilai ekonomi tinggi, dan pasarnya bisa sampai luar negeri. Rasanya enak, manis," ujar Anwar Sadad yang turut mendampingi Prabowo.
Pertemuan Khofifah dan Prabowo yang diikuti pengurus partai di tingkat pusat dan sebagian daerah tersebut berlangsung tertutup.
Selain itu, Khofifah juga sempat mengajak Prabowo berkeliling di Taman Grahadi, sekaligus melihat keindahan Sungai Kali Mas Surabaya yang berada persis di belakang gedung negara bangunan Belanda tersebut.
“Kata Pak Prabowo seperti di Amsterdam, Belanda. Soalnya langsung menghadap ke sungai,” kata politikus yang namanya masuk bursa calon gubernur Jatim itu pula.
Disinggung tentang peluang pasangan calon presiden dan wakil presiden antarkeduanya, Anwar Sadad menampik karena diakuinya tak ada bahasan tentang Pemilu 2024.
Ia menegaskan tak ada perbincangan membahas isu politik, karena temanya silaturahmi dan saling bertukar pandangan membahas bangsa Indonesia.
“Belum bisa diarahkan ke situ karena suasana pertemuannya sangat cair. Murni membahas tentang bangsa dan seputar pertanian, tak ada politik-politikan," kata Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.