Kasus Mafia Minyak Goreng, ICW Minta Kejagung Perluas Cakupan Penyelidikan

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Febriyan

Selasa, 26 April 2022 20:53 WIB

(dari kiri) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana; Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor; General Manager PT Musim Mas, Togar Sitanggang; dan Senior Manager Corporate Affairs PT Permata Hijau Group, Stanley MA. Dok. Kejagung

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Kejaksaan Agung tidak hanya berhenti mengungkap kasus mafia minyak goreng pada empat tersangka yang ditetapkan saja. Sebab, kasus ini dianggap turut melibatkan banyak pihak.

Peneliti ICW Egi Primayogha menyatakan bahwa perkara tersebut menyebabkan persoalan harga minyak goreng yang melonjak ataupun sempat langka sudah terjadi berlarut-larut atau masuk hitungan berbulan-bulan. Karenanya, dia menekankan, permasalahan ini juga diduga akibat permainan kartel.

"Jadi saya rasa pengungkapan adanya dugaan kartel ini penting untuk juga bisa menyelesaikan permasalaham yang terjadi di tengah-tengah masyarakat," kata dia di Kantor KPPU, Jakarta, Selasa, 26 April 2022.

Oleh sebab itu, dia berpendapat, Kejaksaan Agung harus bisa mengembangkan kasus ini usai menangkap empat tersangka yang diduga terlibat korupsi dalam kasus mafia minyak goreng itu. Mulai dari tersangka perseorangan hingga korporasi.

"Kami dari ICW mendorong Kejaksaan Aging untuk memperluas cakupan kasus tidak hanya berhenti pada 4 orang tersangka tapi juga kepada aktor-aktor lain baik itu individu, baik dari eksekutif maupun yang lain atauapun juga korporasi," kata Egi.

Advertising
Advertising

Pengembangan penetapan tersangka itu menurut dia sangat memungkinkam bila Kejaksaan Agung bersinergi dengan KPPU, KPK, hingga Kepolisian. Sehingga yang ditangkap, tidak hanya Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana, Stanle MA (SMA), Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Group, Master Parulian Tumanggor (MPT), Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, serta Picare Togar Sitanggang (PT), General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas.

ICW juga telah menyoroti bahayanya kebijakan Kementerian Perdagangan dalam menanangai permasalahan minyak goreng. Diantaranya Kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 tahun 2022. Dengan kebijakan ini, pemerintah mewajibkan eksportir CPO untuk terlebih dulu memasok minimal 20 persen dari volume ekspornya untuk kebutuhan domestik.

Di satu sisi, ICW menganggap, kebijakan DMO diharapkan menjadi jurus paksa pemerintah terhadap eksportir agar memasok kebutuhan dalam negeri jika ingin mendapat persetujuan ekspor (PE). Bersama dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), pemerintah bermaksud menjaga stok dan kestabilan harga.

Namun di sisi lain, angka 20 persen dalam bisnis, menurut ICW merupakan angka yang signifikan sehingga tanpa pengawasan yang memadai, kebijakan tersebut membuat persetujuan ekspor rentan suap atau transaksional. Kebijakan tersebut juga disebut tak disertai sanksi yang signifikan, misalnya dikaitkan dengan Hak Guna Usaha (HGU) lawah perkebunan sawit.

"Dugaan suap Dirjen Daglu Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana bersama 3 individu dari PT Wilmar Nabati Indonesia, Permata Hijau Group, dan PT Musim Mas dapat dilihat menjadi salah satu sebab tidak efektifnya DMO dan HET. Namun dalam kasus ini, Kejagung perlu menelusuri dugaan keterlibatan korporasi dan aktor lain lain, khususnya pejabat di Kemendag," kata Egy.

Dalam kasus mafia minyak goreng ini, Kejaksaan Agung menduga ada permainan dalam penerbitan izin ekspor yang dilakukan Indrasari Wisnu Wardhana kepada tiga perusahaan tersebut. Hanya saja, hingga saat ini Kejagung belum bisa memastikan apakah Indrasari menerima keuntungan dari perbuatannya tersebut.

Berita terkait

Dilaporkan ke Kejaksaan Agung Atas Dugaan Penggelapan 9 Mobil Mewah, Ini Penjelasan Bea Cukai

1 hari lalu

Dilaporkan ke Kejaksaan Agung Atas Dugaan Penggelapan 9 Mobil Mewah, Ini Penjelasan Bea Cukai

Yustinus mengatakan, Dirjen Bea Cukai sudah menjelaskan masalah importasi 9 mobil mewah itu kepada kuasa hukum pengusaha Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

1 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pengusaha Malaysia Laporkan Bea Cukai Soekarno-Hatta ke Kejaksaan Terkait Impor 9 Mobil Mewah

1 hari lalu

Kronologi Pengusaha Malaysia Laporkan Bea Cukai Soekarno-Hatta ke Kejaksaan Terkait Impor 9 Mobil Mewah

Pengusaha asal Malaysia bernama Kenneth Koh melaporkan kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta ke Kejaksaan Agung

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Panggil 5 Orang Saksi Kasus Korupsi Timah

4 hari lalu

Kejaksaan Agung Panggil 5 Orang Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejaksaan agung memanggil lima orang saksi terkait kasus korupsi IUP di PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

5 hari lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

5 hari lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

5 hari lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

8 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya