Pemda Yogyakarta Didorong Buat Perda Tumpas Klitih

Jumat, 8 April 2022 14:08 WIB

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia atau PBHI Yogyakarta mendorong Pemerintah Daerah membuat Peraturan Daerah atau Perda yang khusus membahas tentang kejahatan klitih.Tidak kriminalitas jalanan yang biasanya dilakukan oleh sekelompok remaja itu kembali muncul dan sudah menewaskan satu orang wisatawan.

Kepala Divisi Non Litigasi PBHI Yogyakarta, Restu Baskara, mengatakan mereka akan membuat petisi di laman Change.org untuk mendorong Pemda Yogyakarta membuat aturan tersebut.

"Iya, nantinya hasil petisi bakal jadi dorongan untuk Pemda membuat regulasi tentang klitih," ujar Restu saat dihubungi Tempo, Jumat, 8 April 2022.

Menurut Restu, dibutuhkan pengaturan khusus mengenai kasus kekerasan klitih ini. Dengan adanya Perda khusus tersebut, tindak pidana kejahatan dan kenakalan remaja yang mengarah pada kriminalitas dapat dibasmi.

"Harapannya Pemda merespon terkait perkembangan kasus klitih ini sehingga bisa menanggulangi korban akibat kekerasan di jalanan ini," ujar Restu.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, sejak awal Ramadan 2022, klitih telah memakan korban jiwa dan luka-luka. Bahkan pada pekan ini saja, sudah terjadi beberapa peristiwa klitih.

Sementara itu Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroer Poerwadi mengajak masyarakat mewaspadai dan mendeteksi potensi kriminalitas jalanan yang kembali muncul itu.

"Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) bisa memantau kondisi di lingkungan masing-masing dan para orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama yang masih remaja," kata Heroe Poerwadi pada Kamis, 7 April 2022. "Kriminalitas jalanan ini mengancam jiwa dan kondisi keamanan Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan wisata."

Heroe mengatakan, klitih bukan hanya urusan aparat, terutama kepolisian, TNI, personel Satpol PP, satuan perlindungan masyarakat. "Meski petugas Satpol PP dan Linmas sudah berpatroli pada malam hari, terutama setelah pukul 24.00 WIB, kami berharap masyarakat turut mendukung dengan melaporkan potensi kriminalitas itu secepatnya," kata dia.

Patroli malam itu bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Termasuk mencegah kelompok-kelompok yang hendak melakukan tindak kriminalitas jalanan. "Masyarakat bisa berperan dengan menjadi informan pertama yang melihat gejala-gejala itu," ujar Heroe Poerwadi soal klitih.

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

17 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

18 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

3 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

3 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya