Ditentang atau Setuju, Saran Megawati Ganti Cara Masak Saat Minyak Goreng Langka

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 20 Maret 2022 19:25 WIB

Megawati Soekarnoputri. Dok. YouTube Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengomentari soal masyarakat yang rebutan minyak goreng. Megawati mengatakan, seharusnya masyarakat beralih menggunakan metode memasak lainnya, jika minyak goreng langka dan harganya melambung.

“Saya tuh sampai ke ngelus dodo, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng. Sampai begitu rebutannya,” kata Megawati dalam seminar daring tentang pencegahan stunting, pada Kamis, 17 Maret 2022.

Megawati menyarankan masyarakat memasak secara rebus atau kukus. Kelangkaan minyak goreng, kata Megawati, tak akan menjadi masalah masyarakat pun akan sehat.

Pandangan Megawati menuai banyak tanggapan

  1. Megawati tak peka masalah sosial

Pakar politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menganggap Megawati tidak peka masalah sosial masyarakat. Saran Megawati untuk menggunakan metode memasak yang lain dianggap tak solutif. Saran itu, dianggap tak menyentuh akar permasalahan dari langka dan mahalnya komoditas minyak goreng.

Menurut Ujang, ketimbang meminta rakyat merebus makanan, Megawati lebih baik meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani untuk mengamankan pasokan minyak goreng. “Kelihatannya kepekaan elite terhadap penderitaan rakyat mulai terkikis, mulai luntur dan hilang,” kata Ujang, Sabtu, 19 Maret 2022.

  1. Megawati diminta tidak berkomentar saat masyarakat sedang sensitif
Advertising
Advertising

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, sebaiknya Megawati menahan diri untuk tak berkomentar soal antrean masyarakat membeli minyak goreng. Sebab, kata Adi, masyarakat saat ini sedang sensitif efek kerumitan hidup. Komentar yang dilontarkan Megawati justru akan melukai perasaan publik.

“Rakyat sudah terimpit, tapi tak ada simpati apa pun. Sekali pun rakyat tak dibantu, setidaknya elite-elite negara menahan komentar yang bisa melukai perasaan publik,” kata Adi, Sabtu, 19 Maret 2022.

  1. Sylviana Murni setuju saran Megawati

Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni berpandangan sebaliknya dari pengamat politik. Sylviana sependapat dengan Megawati. “Itu memang betul, perlu adanya pengolahan makanan dibakar, dikukus, tetapi minyak tetap perlu. Walaupun untuk beberapa hal, kita harus melakukan efisiensi dalam penggunaan minyak,” kata Sylviana di pada, Ahad, 20 Maret 2022.

Selain mengatasi kelangkaan dan harga melambung, menurut Sylviana efisiensi minyak goreng juga membuat masyarakat hidup lebih sehat.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Komentari Warga Antre Minyak Goreng, Megawati Dinilai Tak Peka Kondisi Rakyat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

1 hari lalu

PDIP Bawa Obor Api Abadi Mrapen dari Semarang ke Lokasi Rakernas

Obor api abadi Mrapen menjadi simbol api perjuangan PDIP.

Baca Selengkapnya

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

2 hari lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

4 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

5 hari lalu

Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung politik seni saat meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali karya Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra dan PDIP Kompak, Bilang Begini soal Persamuhan Prabowo-Megawati

5 hari lalu

Sekjen Gerindra dan PDIP Kompak, Bilang Begini soal Persamuhan Prabowo-Megawati

Rencana persamuhan antara Prabowo dan Megawati belum terwujud hingga kini. Sekjen Gerindra dan PDIP bilang begini.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

5 hari lalu

Hasto PDIP Bilang 8 Nama Besar Cagub Pilkada Jakarta Sudah di Kantong Mega

PDIP menyebut 8 nama besar cagub di Pilkada Jakarta sudah ada di kantong Mega. Siapa saja? Bagaimana pula dengan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

7 hari lalu

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

8 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

8 hari lalu

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.

Baca Selengkapnya