Luhut Bantah Manipulasi Big Data Soal Penundaan Pemilu 2024

Selasa, 15 Maret 2022 20:13 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan pernyataan tentang Digital Economy Working Group (DEWG) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Maret 2022. Foto: TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim big data yang dia ungkapkan mengenai penundaan Pemilu 2024 tak mengada-ada. Dia membantah tudingan sejumlah pihak yang meragukan validitas data tersebut.

“Ya pasti ada, lah. Masa bohong?” ujar Luhut saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Maret 2022.

Dalam sebuah wawancara di media sosial YouTube, Luhut mengklaim memiliki data bahwa wacana penundaan pemilu didukung oleh 110 juta warganet. Klaim yang sama pernah disuarakan oleh Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Muhaimin menyatakan dari 100 juta akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.

Luhut menuturkan big data ini didukung oleh teknologi yang sudah berkembang pesat. Namun Luhut tidak menjawab saat diminta membuka lebih lanjut kepada publik.

Dia hanya berujar, berdasarkan data yang dihimpun, dirinya banyak mendapat pertanyaan dan masukan dari masyarakat tentang pelaksanaan pemilihan presiden mendatang. Dia menilai Pemilu 2024 terkesan buru-buru. Luhut pun menyatakan lelah karena harus melawan rekan-rekannya sendiri sesama pendukung Presiden Jokowi.

“Kenapa mesti kita buru-buru? Kami capek juga mendengar istilah kadrun lawan kadrun. Kita mau damai. itu saja sebenarnya,” tutur dia.

Di sisi lain, Luhut mengatakan pemerintah sedang disibukkan dengan penanganan pandemi Covid-19. Di tengah kebutuhan anggaran untuk pemulihan ekonomi dan upaya menekan defisit APBN, pemerintah mesti mengeluarkan dana yang besar untuk Pemilu 2024.

Advertising
Advertising

“Kenapa duit begitu besar? Itu kan banyak mengenai pilpres mau dihabisin sekarang. Mbok nanti, kita sedang sibuk dengan kenaikan covid. Keadaan masih begini. Itu pertanyaan,” ucap Luhut.

Klaim Luhut dan Muhaimin soal big data itu diragukan oleh berbagai kalangan. Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, misalnya, mempertanyakan validitas data para pejabat pemerintah itu.

"Sumber klaim data 110 juta netizen bicara soal presiden 3 periode atau perpanjangan itu dari mana?" cuitnya dalam akun twitter @ismailfahmi. Fahmi telah mengizinkan cuitannya dikutip.

Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam pun menyatakan Luhut melakukan manipulasi informasi.

"Yang disampaikan Pak Luhut itu jelas itu adalah manipulasi informasi. Data 110 juta itu jelas, tidak merepresentasikan apapun karena tidak ada konfirmasi data yang mana," kata pakar ilmu politik ini dalam diskusi Total Politik di Jakarta, Ahad, 13 Maret 2022.

Sejumlah Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga sebelumnya sempat mengajukan sejumlah kritik kepada Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka meminta Luhut bekerja sesuai proporsinya sebagai Menkomarinves serta tak ikut campur soal politik.

Baca: Luhut Bicara Penundaan Pemilu: Kenapa Buru-buru? Capek Kadrun Lawan Kadrun

Berita terkait

Ribka Tjiptaning Laporkan Desy Ratnasari ke DKPP, Heddy Lugito Bilang Begini

2 hari lalu

Ribka Tjiptaning Laporkan Desy Ratnasari ke DKPP, Heddy Lugito Bilang Begini

Ribka Tjiptaning dan Desy Ratnasari sama-sama bertarung di Dapil Jawa Barat IV yang meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Sebut Pemecatan Anggota DPR Terpilih Cerminkan Internal Parpol Belum Demokratis

5 hari lalu

Pakar Hukum Sebut Pemecatan Anggota DPR Terpilih Cerminkan Internal Parpol Belum Demokratis

Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari mengatakan tindakan memberhentikan seorang anggota DPR telah mengangkangi kedaulatan rakyat dan hasil Pemilu.

Baca Selengkapnya

68 Caleg PKB Ucapkan Sumpah Janji kepada Rakyat Sebelum Dilantik Jadi Anggota DPR

5 hari lalu

68 Caleg PKB Ucapkan Sumpah Janji kepada Rakyat Sebelum Dilantik Jadi Anggota DPR

68 caleg terpilih PKB mengucapkan sumpah janji atau baiat untuk setia kepada partai dan bangsa sebelum dilantik menjadi anggota DPR RI

Baca Selengkapnya

271 Anggota DPR Terpilih Selesai Pembekalan Nilai Kebangsaan di Lemhanas

7 hari lalu

271 Anggota DPR Terpilih Selesai Pembekalan Nilai Kebangsaan di Lemhanas

Kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang diikuti anggota DPR itu bekerja sama dengan KPU.

Baca Selengkapnya

4 Hal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati: Tempat Hingga Waktunya

7 hari lalu

4 Hal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati: Tempat Hingga Waktunya

Rencana pertemuan Prabowo-Megawati mengemuka setelah penetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

7 hari lalu

PDIP Sudah Ganti 7 Caleg Terpilih, Ada yang Mengundurkan Diri hingga Dipecat

KPU mengaminkan penggantian caleg PDIP melalui empat kali perubahan keputusan, sejak penetapan pertama.

Baca Selengkapnya

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

8 hari lalu

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

Kader Tia Rahmania dipecat PDIP karena terbukti melakukan penggelembungan suara. Pada SK KPU Nomor 1368, Tia Rahmania digantikan oleh Bonnie Triyana.

Baca Selengkapnya

KPU dan DPR Sepakat Sirekap Digunakan Kembali untuk Pilkada 2024

9 hari lalu

KPU dan DPR Sepakat Sirekap Digunakan Kembali untuk Pilkada 2024

KPU mengatakan, publik akan dapat memantau hasil rekapitulasi suara Pilkada melalui Sirekap yang disediakan KPU.

Baca Selengkapnya

MA Tolak Kasasi Jaksa, Fatia dan Haris Azhar Tidak Mencemari Nama Luhut Soal Bisnis Tambang di Intan Jaya

10 hari lalu

MA Tolak Kasasi Jaksa, Fatia dan Haris Azhar Tidak Mencemari Nama Luhut Soal Bisnis Tambang di Intan Jaya

MA menguatkan putusan PN Jakarta Timur yang membebaskan Fatia Maulidiyanti dan Haris Azhar atas dakwaan pencemaran nama baik Luhut.

Baca Selengkapnya

Fenomena Penggantian Caleg Terpilih di Pemilu 2024, Analis Politik: Rugikan Pemilih

13 hari lalu

Fenomena Penggantian Caleg Terpilih di Pemilu 2024, Analis Politik: Rugikan Pemilih

Pengamat politik Ujang Komarudin dan Adi Prayitno mengatakan, penggantian caleg terpilih merugikan para memilihnya dan mengingkari amanah mereka.

Baca Selengkapnya