Jokowi Tegaskan Pemindahan IKN Untuk Pemerataan Pembangunan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Febriyan

Selasa, 15 Maret 2022 14:00 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai sepatu di depan tenda tempat berkemah dengan Ibu Negara Iriana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, tidak ada fasilitas khusus di tenda milik orang nomor satu di Indonesia itu. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur bertujuan untuk pemerataan pembangunan. Proyek pembangunan IKN Nusantara masih menimbulkan pro-kontra.

"Paling penting adalah perpindahan ini untuk pemerataan, untuk keadilan," kata Jokowi dalam pidatonya melalui akun youtube Sekretariat Presiden pada Selasa, 15 Maret 2022.

Dia menyatakan Indonesia memiliki 17 ribu pulau, akan tetapi penyebaran populasi masyarakatnya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"156 juta masyarakat atau 56 persennya hidup di Pulau Jawa. Padahal kita punya 17 ribu pulau," ujarnya.

Hal itu, menurut Jokowi, membuat Pendapatan Domestik Bruto atau PDB Indonesia juga terkonsentrasi di Jawa. Dia menyatakan, 58 persen persen perputaran ekonomi ada di Jawa, khususnya Jakarta.

Advertising
Advertising

"Artinya apa? magnet ada di Pulau Jawa dan Jakarta. Oleh sebab itu, harus ada magnet yang lain," kata eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dengan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, Jokowi berharap masyarakat tak hanya tertuju ke Pulau Jawa saja untuk mencari nafkah. Dengan begitu, beban Pulau Jawa dan Jakarta diharapkan tidak semakin berat.

"Jadi dimulai dari sana, pemerataan dan keadilan," kata dia.

Pada Senin, 14 Maret, Jokowi menggelar acara Kendi Nusantara di Tugu Titik Nol IKN Nusantara. Semua gubernur se-Indonesia yang hadir pada acara itu membawa tanah dan air dari daerah masing-masing untuk kemudian disatukan ke dalam sebuah kendi besar.

Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah telah beberapa kali keliling Indonesia untuk mensosialisasikan alasan pemindahan IKN, termasuk soal isu pemerataan dan ketimpangan ekonomi Jawa dan luar Jawa seperti yang disinggung Jokowi. Meskipun demikian, penjelasan yang disampaikan pemerintah tetap mendapatkan tentangan dari sejumlah kalangan.

Sejarawan Bondan Kanumayoso misalnya. Dia menyebut diskusi proyek IKN ini yang dianggapnya masih terlalu elit. Ia menyebut proyek ini dilempar oleh pimpinan eksekutif dan direspons oleh pimpinan partai dan tokoh penting masyarakat saja.

Pemerintah, menurut dia, tak mendengar suara masyarakat. Pemerintah dinilai tidak berupaya menjelaskan secara rinci beberapa aspek dari pemindahan IKN, mulai dari makna pemindahan IKN, alasan harus pindah, dan kalau pindah akan menjadi seperti apa.

"Itu tidak pernah dijelaskan, saya sampai hari ini tidak melihat tuh penjelasan-penjelasan seperti itu," kata Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI) 2021-2025 ini saat dihubungi, Ahad, 13 Maret.

Bondan juga mengkritik alasan pemerataan di balik pemindahan IKN ini. Ia menilai pemerintah harus memberi alasan yang memang berkaitan dengan IKN langsung dan jangan memakai isu pemerataan.

Sebab, kata Bondan, tanpa pemindahan IKN pun pemerataan pembangunan sudah mutlak harus dilakukan. Sementara, proyek IKN ini hanya sekedar memindahkan pusat elit, ekonomi, dan politik saja. Dia pun meragukan efek pemerataan akan terjadi begitu IKN pindah dari Jakarta ke Nusantara seperti klaim Jokowi.

Baca: Warga Lokal Kaget Tiba-tiba Tanahnya Dipatok untuk Proyek IKN

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

59 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

6 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya