Kemenkes: Kasus Konfirmasi dan Positivty Rate Covid-19 Kembali Turun

Minggu, 13 Maret 2022 07:43 WIB

Para penumpang mengantre untuk melakukan tes Swab saat menunggu untuk naik kereta di Stasiun Kereta Hongqiao Shanghai di Shanghai, Cina, 6 Februari 2022. Pada 6 Februari mencatatkan peningkatan perjalanan penumpang seiring berakhirnya masa liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek 2022. Xinhua/Wang Xiang

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan melaporkan, kasus konfirmasi Covid-19 secara nasional kembali mengalami penurunan hingga data terbaru kemarin, Sabtu, 12 Maret 2020. Kasus konfirmasi tercatat virus corona tersebut sebanyak 14.900.

Data ini disebut turun dari hari sebelumnya yang sebanyak 16.110. Bahkan, Kementerian Kesehatan menyebutkan catatan kasus konfirmasi harian pada Sabtu itu lebih rendah daripada kasus per 1 Februari 2022 yang di angka 16.021.

“Angka penurunan kasus konfirmasi harian yang lebih rendah dari awal Februari lalu menjadi indikator positif," Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dikutip dari keterangannya, Ahad, 13 Maret 2022.

Adapun sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi berada di Jawa Barat, rinciannya dari lokal 3.299 dan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sebanyak 13 orang. Diikuti DKI Jakarta, di mana lokal 1.916 dan PPLN 189.

Urutan berikutnya yaitu Jawa Tengah dengan totalnya 1.275 orang, Jawa Timur terdiri dari lokal 1.163 dan PPLN 2. Nusa Tenggara Timur diurutan selanjutnya dengan total 842, Daerah Istimewa Yogyakarta 831, Banten lokal 761 dan PPLN 15, Kalimantan Barat 475, Kalimantan Timur lokal 472 dan PPLN 2, serta Sumatera Utara 448.

Advertising
Advertising

Dari data ini, Kementerian Kesehatan mencatat, kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari kemarin adalah 7.444. Terdiri dari PPLN 2.237, lokal 4.627 dan tidak diketahui sebanyak 580.

Sementara itu, positivity rate kemarin dilaporkan sebesar 15,02 persen, juga turun dari hari sebelumnya yang mencapai 20,19 persen. Sedangkan rata-rata tujuh hari atau 7DMA positivity rate kemarin di level 14,32 persen, naik dari hari sebelumnya 14,17 persen.

Sepuluh provinsi dengan Positivity Rate tertinggi adalah Sulawesi Barat 41,76 persen, Sulawesi Tengah 40,95 persen, NTT 40,50 persen, Kalimantan Utara 40,15 persen, DIY 32,69 persen, Bangka Belitung 30,15 persen, Sumatera Barat 27,48 persen, Kalimantan Barat 27,33 persen, Jambi 24,72 persen, dan Riau 23,92 persen.

Jumlah orang yg dirawat hari ini adalah 23.372 Turun dari hari sebelumnya 24.545. Sementara itu 7DMA yg dirawat hari ini adalah 27.060 Turun dari hari sebelumnya 28.259. Tingjat keterisian tempat tidur atay BOR RS nasional hari ini adalah 22,87 persen, turun dari hari sebelumnya 23,97 persen.

"Semakin terkendalinya kasus konfirmasi harian, berarti memperkecil resiko orang dirawat. Semoga hal ini diikuti turunnya angka kasus fatalitas secara konsisten,” ujar Nadia, yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Per kemarin, kasus aktif sebanyak 357.380 atau turun dari hari sebelumnya 376.461. Kasus pasien sembuh 33.733 atau turun dari hari sebelumnya 39.212 dan lebih tinggi dari kasus baru hari ini 14.900. Kasus meninggal sebanyak 248, juga turun dari hari sebelumnya 290.


Baca: Satgas Covid-19: Pelonggaran Syarat Perjalanan Bukan Berarti Pandemi Berakhir

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya