DPP PDI-P Minta Pemerintah Pertimbangkan Rasa Keadilan dalam Putuskan Perpanjangan PKPS

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 10:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDI-P) meminta pemerintah mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat dalam memutuskan masalah penyelesaian kewajiban pemegang saham (PKPS). Wakil Sekjen DPP PDI-P, Pramono Anung, kepada pers di Wisma Perjuangan, Jalan Pecenongan, Jakarta, Selasa (22/1) petang, mengatakan bahwa masalah ini sensitif. Dalam rapat DPP, yang tidak dihadiri oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu, masalah perpanjangan PKPS sempat dibicarakan. Anung mengatakan pemerintah tidak bisa mengabaikan kesulitan ekonomi yang dihadapi rakyat saat ini. Apalagi, selain kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih sangat rendah, rakyat telah dibebani pula oleh kenaikan tarif dasar listrik dan harga bahan bakar minyak. Karena itu, kata Anung, pemberian privilege (keistimewaan) kepada sekelompok kecil masyarakat tentunya akan memicu masalah baru. Ia mengatakan Presiden Megawati belum mengambil keputusan soal ini. “Artinya, Presiden belum memberikan persetujuan atau penolakannya terhadap perpanjangan PKPS,” tegasnya. Pada intinya, imbuhnya lagi, Megawati masih ingin memperoleh masukan sebaik-baiknya mengenai masalah itu. Karena itulah, Presiden menginstruksikan tim kecil melakukan klarifikasi lebih lanjut terhadap masalah itu. Ia mengatakan masalah PKPS adalah masalah yang sensitif. Karena itu, partai berharap pemerintah dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan. “Jangan sampai keputusan ini menimbulkan polemik dan masuk ke wilayah politik,” ujarnya mengingatkan. Menanggapi sikap keras Kwik Kian Gie, fungsionaris DPP yang juga adalah Kabinet Gotong Royong, Wakil Sekjen menegaskan pihaknya masih mempelajari masalah itu. “Kami belum mendapatkan laporan langsung dari Pak Kwik, walaupun Kwik tentunya sudah berbicara dengan beberapa fungsionaris DPP,” ungkapnya. Dalam beberapa hari ini muncul isu Kwik akan mengundurkan diri dari kabinet. Namun, salah satu anggota DPR dari PDI-P, Sabam Suirait membantah kabar itu. Ia juga menepis anggapan bahwa perseteruan antara Menneg Pemberdayaan BUMN, Laksamana Sukardi dengan Kwik semakin meruncing. Walaupun begitu, menurut Anung, Fraksi PDI-P di DPR sendiri telah berinisiatif memanggil Laksamana Sukardi pada Kamis (17/1) lalu. Menurut dia, pemanggilan itu dilakukan untuk meminta klarifikasi mengenai masalah perpanjangan PKPS, yang hingga saat ini belum diputuskan oleh Pemerintah. Saat disinggung mengenai kritik yang dilontarkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Amien Rais, yang akan mencabut dukungannya kepada PDI-P, Anung mengatakan, partai menanggapinya secara positif. "Itu adalah kritik yang membangun," imbuhnya. Meski begitu, PDI-P berharap semua pihak dapat tetap bersama-sama untuk keluar dari krisis negeri ini. Karena itu, partai berharap, apapun keputusan pemerintah, sebaiknya tetap mendengarkan segala masukan, termasuk dari para pimpinan partai politik. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)

Berita terkait

Penyebab Senyum Anda Tak Lagi Menawan Seiring Usia

18 menit lalu

Penyebab Senyum Anda Tak Lagi Menawan Seiring Usia

Usia bertambah dan masalah di mulut pun semakin banyak, membuat senyum tak lagi menarik. Berikut penyebab senyum kehilangan pesonanya seiring usia.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

19 menit lalu

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

Langkah final dilakukan Elon Musk dengan mengarahkan semua pengguna Twitter.com ke domain baru, X.com, per Jumat lalu, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

20 menit lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

Video Call dengan Sandara Park, Nagita Slavina Diminta Boyong 2NE1 ke Andara

21 menit lalu

Video Call dengan Sandara Park, Nagita Slavina Diminta Boyong 2NE1 ke Andara

Nagita Slavina mengaku telah mengidolakan 2NE1 sejak kuliah. Dia sangat antusias ketika berbicara dengan Sandara Park melalui panggilan video.

Baca Selengkapnya

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

22 menit lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Konservasi Indonesia Luncurkan Pembangunan BIRU, Apa Itu?

32 menit lalu

Konservasi Indonesia Luncurkan Pembangunan BIRU, Apa Itu?

Konservasi Indonesia mengatakan BIRU menjadi wujud awal dari kolaborsi multi pihak yang dapat menghubungkan konsumen dengan upaya konservasi melalui pendanaan yang inovatif.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

34 menit lalu

Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Studi menyebutkan diet mediterania tidak hanya promosikan kesehatan fisik, namun juga turunkan kecemasan pada lansia.

Baca Selengkapnya

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

34 menit lalu

Pemberontak Myanmar Rebut Wilayah Rakhine yang Dihuni Etnis Rohingya

Pemberontak Arakan Army menguasai wilayah Rakhine yang banyak dihuni warga Rohingya di Myanmar. Mereka membantah menargetkan Rohingya.

Baca Selengkapnya

Ikhtiar Menjaga Air

36 menit lalu

Ikhtiar Menjaga Air

Sejumlah komunitas terus berikhtiar menyelamatkan sungai dari pencemaran hingga merawat mata air. Bagaimana kisah mereka?

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

36 menit lalu

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerjasama di sektor pertanian antara Indonesia dan Vietnam, terutama dalam pengembangan teknologi lahan rawa.

Baca Selengkapnya