Apa Peran Sultan Hamengkubuwono IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 6 Maret 2022 07:31 WIB

Sultan Hamengkubuwono IX (kiri) dan Presiden Soeharto dalam rapat Paripurna pertama Kabinet Pembangunan di gedung Bina Graha, Jakarta, 19 Juni 1968. Dok. Perpustakaan Nasional

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan salah satu peristiwa sejarah paling penting di Indonesia. Narasi sejarah yang berkaitan dengan peristiwa tersebut menceritakan TNI dengan dukungan kekuatan pemerintahan sipil melancarkan serangan terhadap militer Belanda di beberapa wilayah. Dilansir dari Majalah Tempo, Serangan Umum 1 Maret 1949 bertujuan untuk menunjukkan kekuatan TNI di tengah dominasi Belanda yang kembali berusaha untuk merebut wilayah Indonesia.

Beberapa aktor kunci disebut sebagai pelopor utama di balik Serangan Umum 1 Maret 1949, salah satunya adalah Jenderal Soeharto. Dikutip dari Koran Tempo, narasi bahwa Jenderal Soeharto merupakan aktor yang berperan besar dalam menginisiasi Serangan Umum 1 Maret 1949. Penulisan peran Jenderal Soeharto yang dominan tersebut membuat aktor-aktor lain yang juga berperan penting dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 tidak mendapat sorotan yang cukup.

Salah satu aktor kunci yang berperan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Sultan Hamengkubuwono IX. Dalam salah satu operasi militer bersejarah tersebut, Sultan Hamengkubuwono IX berperan sebagai inisiator serangan. Dikutip dari Koran Tempo, Sultan Hamengkubuwono IX berperan sebagai pengusul Serangan Umum 1 Maret 1949. Oleh Jenderal Sudirman, Sultan Hamengkubuwono IX kemudian diminta untuk menyusun rencana dan skema serangan.

Dalam proses penyusunan rencana dan skema serangan, Sultan Hamengkubuwono IX dibantu oleh Letnan Kolonel Soeharto, yang pada waktu itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise. Keterlibatan Soeharto dalam penyusunan skema serangan tersebut terjadi karena wilayah komandonya mencakup Daerah Istimewa Yogyakarta, wilayah kekuasaan Sultan Hamengkubuwono IX. Meskipun demikian, peran Soeharto diceritakan lebih dominan sehingga peran Sultan Hamengkubuwono IX belum banyak diketahui.

Dilansir dari fis.uny.ac.id, peran Sultan Hamengkubuwono IX dihapuskan dari buku-buku sejarah nasional. Kini, peran Sultan Hamengkubuwono IX perlahan-lahan kembali diungkap. Salah satu upaya pengungkapan peran Sultan Hamengkubuwono IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Penegakkan Hari Kedaulatan Nasional. Dalam Keppres tersebut, peran Sultan Hamengkubuwono IX sebagai inisiator serangan diakui dan dibakukan, sementara peran Letnan Kolonel Soeharto dikurangi narasinya.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Serangan Umum 1 Maret 1949 Ide Sultan Hamengku Buwono IX, Siapa Tokoh Lainnya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

3 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

3 hari lalu

Berakhirnya Kerusuhan Mei 1998, Lengsernya Soeharto Lahirnya Reformasi

Pada Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan, menjadi tanda mulainya era reformasi.

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

4 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya