Ini Cerita PT PTT Soal Penembakan Karyawannya oleh TPNPB OPM

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Febriyan

Jumat, 4 Maret 2022 14:43 WIB

Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Aqsha Erlangga saat memberikan keterangan soal peristiwa penembakan terhadap pekerja PT Palapa Timur Telematika di di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. dok. Antara

TEMPO.CO, Jakarta - PT Palapa Timur Telematika menceritakan ihwal peristiwa penembakan para karyawannya oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu, 2 Maret 2022. Manager Network Operation Center (NOC) PTT Pramudya DW menyatakan mereka belum mendapatkan informasi terbaru terkait nasib mereka karena belum bisa menjangkau lokasi.

Manager Network Operation Center (NOC) PTT Pramudya DW menceritakan pihaknya baru mengetahui masalah tersebut ketika mengirimkan logistik menggunakan helikopter ke lokasi tower B3 pada Rabu pagi 2 Maret 2022. Namun saat itu, tim yang mengirimkan logistik tak menemukan orang di sana.

Hal itu ditindak lanjuti dengan melihat rekaman kamera pemantau. Hasilnya, ada indikasi aktivitas dari orang tidak dikenal yang diduga sebagai potensi gangguan keamanan.

Menurut Pramudya, mereka segera mencoba melakukan kontak terhadap 4 karyawan perusahaan, 4 karyawan dari kontraktor perusahaan dan 1 orang masyarakat lokal pemandu namun tak berhasil.

"Pada tanggal 3 Maret 2022 perusahaan memutuskan untuk mengirimkan helikopter ke lokasi tower demi mendapatkan informasi situasi lapangan. Akan tetapi terkendala oleh cuaca yang buruk," ujar Pramudya melalui keterangan tertulis, Jumat, 4 Maret 2022.

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, Pramudya mengatakan, mereka belum dapat meninjau lokasi tower akibat terkendala akses dan cuaca. Akibatnya, mereka tak dapat memberikan konfirmasi terkait informasi yang beredar di sejumlah media massa atas korban jiwa dan luka-luka maupun kondisi fisik tower B3.

"Lokasi tower B3 berada di ketinggian di atas 3000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan hanya dapat ditempuh menggunakan helikopter. Kondisi cuaca saat ini menghambat proses identifikasi tim menuju lokasi tower," kata dia.

Sebelum kejadian penembakan, menurut dia, tower B3 tengah dalam proses perbaikan. Karena itu, para pekerja berada di sana.

"Perusahaan telah mengupayakan langkah untuk memastikan layanan telekomunikasi Palapa Ring Timur tetap berfungsi dengan baik, dimana hingga saat ini tidak terdapat gangguan jaringan yang bersifat material pada jaringan telkomunikasi Palapa Ring Timur secara keseluruhan, begitu pula mengupayakan terbaik untuk melakukan evakuasi terhadap karyawannya," kata Pramudya.

Pramudya menyatakan tower B3 itu merupakan bagian dari proyek Palapa Ring Timur yang merupakan Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas. PTT, menurut dia, telah meminta bantuan dan pendampingan dari TNI dan Polri maupun Pemerintah Pusat serta Pemerintah Daerah untuk melakukan tindakan pengamanan terhadap seluruh site lokasi proyek tersebut.

Dia menyatakan gangguan keamanan oleh orang yang tidak dikenal pada lokasi proyek telah terjadi berulang kali sejak 2019, awal proyek Palapa Ring Timur dimulai.

"Dukungan penuh tersebut diperlukan mengingat proyek tersebut adalah Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Prioritas yang memberikan layanan telekomunikasi pada masyarakat," ungkap Pramudya.

Penembakan terhadap delapan orang pekerja PTT itu diungkap oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Aqsha Erlangga. Dia menyatakan delapan orang karyawan PTT meninggal dunia dalam kejadian itu.

Erlangga mengatakan informasi tersebut didapatkan dari salah satu pekerja yang berhasil selamat. TNI, menurut Erlangga, akan melakukan evakuasi terhadap korban tewas maupun selamat pada hari ini.

Juru Bicara Komisi Nasional TPNPB - OPM, Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Menurut dia, tidak ada alasan yang membenarkan keberadaan warga sipil di wilayah tersebut. Karena, kata dia, TPNPB sudah mengumumkan dan meminta warga sipil segera meninggalkan wilayah perang.

"Karena perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayor Jenderal Lekagak Telenggen pada 2017 Di Jambi, Puncak Jaya, Papua, kadi yang ditembak itu semuanya bagian dari anggota TNI dan Polri," kata dia dalam keterangan melalui pesan singkat Whatsapp yang diterima Tempo, Jumat 4 Maret 2022.

Kepolisian Daerah Papua kemarin menyatakan telah membentuk tim untuk menyelidiki kejadian penembakan oleh TPNPB ini.

Baca: Organisasi Papua Merdeka Akui Tembak 8 Karyawan Rekanan Telkomsel Hingga Tewas

Berita terkait

Gempa M5,2 di Kabupaten Mamberamo Tengah, Skala Getarannya Tembus IV MMI

1 jam lalu

Gempa M5,2 di Kabupaten Mamberamo Tengah, Skala Getarannya Tembus IV MMI

Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, diguncang lindu berkekuatan M5,2, siang tadi, Selasa, 21 Mei 2024. BMKG pastikan tidak ada tsunami dan aftershock.

Baca Selengkapnya

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

2 jam lalu

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

Rencana revisi UU TNI menuai sorotan publik, karena bukan semata masalah perpanjangan usia pensiun.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

19 jam lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB, DPO Pembakaran Kamp dan Alat Berat PT Unggul

23 jam lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB, DPO Pembakaran Kamp dan Alat Berat PT Unggul

Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap anggota TPNPB-OPM atau KKB yang selama ini menjadi DPO kasus pembakaran kamp dan alat berat PT Unggul.

Baca Selengkapnya

Polri Terapkan Pengamanan Berlapis Jaga World Water Forum Ke-10 di Bali

1 hari lalu

Polri Terapkan Pengamanan Berlapis Jaga World Water Forum Ke-10 di Bali

Untuk mengamankan KTT World Water Forum KE-10 di Bali, Polri terapkan pengamanan berlapis.

Baca Selengkapnya

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

1 hari lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Warga Sipil di Intan Jaya yang Diduga Dibunuh KKB

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Warga Sipil di Intan Jaya yang Diduga Dibunuh KKB

Lokasi pembunuhan Boki Ugipa berada di wilayah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lewis Kogoya.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

2 hari lalu

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

Wacana memperpanjang batas maksimal usai pensiun anggota Polri membuka peluang masa jabatan Kapolri jadi lebih lama.

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

2 hari lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

2 hari lalu

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.

Baca Selengkapnya