Setelah Kontroversi Penundaan Pemilu, Muhaimin Iskandar Didukung Jadi Capres
Selasa, 1 Maret 2022 16:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mendapatkan dukungan untuk menjadi Calon Presiden pada Pemilu 2024. Dukungan muncul setelah pria yang akrab di sapa dengan sebutan Cak Imin itu mengeluarkan ide kontroversial soal penundaan pemilu.
Dukungan tersebut dideklarasikan oleh Alumni Universitas Indonesia Timur (UIT) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 1 Februari 2022. Ketua Alumni UIT Jurnal Syarif menyatakan mereka mendukung Muhaimin berpasangan dengan mantan Menteri Pertanian Periode 2014-2019 Amran Sulaiman.
Syarif menyatakan dukungan tersebut merupakan inisiasi Anggota DPR RI dari Fraksi PKB H Haruna yang juga merupakan pendiri UIT.
"Kami punya elemen dan jaringan alumni sebanyak 40 ribuan tersebar di Indonesia. Atas prakarsa alumni didukung inisiasi H Haruna sebagai pendiri UIT, dengan mengambil sikap, maka kita melaksanakan deklarasi," ujar Syarif dalam deklarasi itu.
Setelah deklarasi, menruut dia, tim alumni UIT akan segera melaksanakan pembentukan struktur serta bergabung dengan tim pusat serta DPW PKB untuk mensosialisasikan Cak Imin dengan Amran Sulaiman sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.
"Kami tentu menggalang suara milenial, karena banyak tenaga kesehatan kita alumni UIT untuk mendukung pencalonan ini, sama seperti saat Pak Haji Haruna maju dan duduk sebagai anggota DPR RI dari PKB. Dukungan awal ini dari Indonesia bagian timur," kata pria yang juga Ketua Tim Pemenangan H Haruna itu.
Haruna yang ikut dalam deklarasi itu menyatakan mendukung penuh langkah Syarif cs yang memberikan dukungan kepada Cak imin maju sebagai calon presiden.
Muhaimin Iskandar yang juga hadir pada kesempatan itu pun menyatakan, terima kasih dan terharu kepada H Haruna beserta tim suksesnya. Dia pun menyatakan siap mengemban amanat dukungan tersebut.
"Ini merupakan semangat dan amanah yang dititipkan kepada saya. Harapan dan cita-cita lebih maju, lebih baik di masa akan datang. Dari UIT ini kita bangun Indonesia lebih maju lagi," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.
"Saya dengan ini menyatakan, Bismilahirahmanirahim, Bismillahhi tawakkaltu allalah, laa haula walaa quwwata illa billaah, aliul azim, dari Makassar kita perbaiki Indonesia di masa yang akan datang."
Dalam sepekan terakhir Muhaimin Iskandar mendapatkan sorotan setelah melontarkan ide penundaan pemilu 2024. Menurut dia, penundaan itu perlu dilakukan mengingat kondisi ekonomi yang belum kondusif pasca diterpa pandemi Covid-19.
Muhaimin juga menyatakan bahwa penundaan pemilu itu dia lontarkan berdasarkan analisa di media sosial. Dia mengklaim sebanyak 100 juta pengguna media sosial Indonesia menghendaki masalah itu.
Ide Muhaimin langsung mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi, tokoh politik, hingga masyarakat sipil. Terakhir, analisa Drone Emprit justru menyebutkan bahwa mayoritas warga net yang membincangkan masalah ini menolak ide Muhaimin itu.
Sebelumnya dukungan terhadap politikus berusia 55 tahun itu juga muncul di berbagai daerah yang tergabung dalam Relawan Gus Muhaimin Asik Poll (Gaspoll).
Sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa elektabilitas Muhaimin Iskandar sejauh ini masih sangat rendah. Survei yang dilakukan Trust Indonesia pada Januari lalu menyebutkan bahwa Cak Imin hanya mendapat 0,1 persen suara. Dalam survei Litbang Kompas yang di rilis akhir Februari lalu, nama Muhaimin bahkan tak masuk ke dalam calon presiden pilihan warga untuk Pemilu 2024
Baca: Soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi, Drone Emprit Ungkap Fakta Ini