Menlu Retno Bertemu Dirjen WHO dan GAVI Bahas Pasokan Vaksin Covid-19

Kamis, 24 Februari 2022 09:37 WIB

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L. P. Marsudi, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB untuk membahas kekerasan Israel terhadap Palestina di markas PBB di New York, Amerika Serikat, 20 Mei 2021.[United Nations Web TV]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi baru saja bertemu dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta aliansi vaksin internasional (GAVI) yang berbasis di Jenewa, Swiss dan COVAX. Dalam pertemuan tersebut, dia menjelaskan telah membahas beberapa hal mulai dari pengembangan vaksin hingga ketersediaan vaksin di dunia.

“Dalam pertemuan dengan Dirjen WHO, saya menekankan bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk terus memperjuangkan dan menyuarakan kesetaraan vaksin,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Februari 2022.

Dalam pertemuan itu, Indonesia juga menyampaikan harapan agar negara penerima dapat menerima vaksin dengan masa kadaluwarsa yang lebih panjang. Sehingga dapat mendukung program vaksinasi secara lebih maksimal.

Retno juga menyampaikan semua proses pengembangan vaksin Indonesia berjalan lancar, maka prosesnya akan berujung pada permintaan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO. “Dalam pertemuan dengan Dirjen WHO, kita juga melakukan tukar pikiran mengenai endemi,” kata Menlu.

Dia mengatakan bahwa Dirjen WHO menyampaikan pentingnya tingkat coverage vaksinasi yang mencukupi terutama untuk kelompok rentan (usia lanjut dan komorbid). “Dia juga menekankan pentingnya pemakaian masker untuk perlindungan.”

Advertising
Advertising

Selain bertemu dengan Dirjen WHO, Retno juga melakukan pertemuan dengan Deputi CEO GAVI, Anurada Gupta, dan Managing Director COVAX Facility, Aurelia Nguyen. Dalam pertemuannya, dia meyampaikan apresiasi terhadap COVAX Facility yang banyak berkontribusi mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Dengan dukungan COVAX, Indonesia telah berhasil melaksanakan vaksinasi terhadap 52,3 persen dari populasinya. Dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target vaksinasi 70 persen populasi pada pertengahan 2022 sebagaimana ditetapkan oleh WHO.

Dalam kapasitas Retno sebagai Co-Chair AMC Engagement Group, dia juga mendiskusikan program-program COVAX Facility untuk tahun 2022. “Termasuk bagaimana mengatasi tantangan yang dihadapi COVAX dan negara peserta AMC, khususnya mengatasi singkatnya masa kadaluarsa vaksin donasi yang diberikan COVAX,” tutur dia.

Di dalam pertemuan dengan GAVI dan COVAX, pihak GAVI menyampaikan beberapa hal, mengapresiasi atas kerja sama dan kepemimpinan Indonesia untuk menyukseskan COVAX (melalui Co-Chairing dalam AMC EG) dan juga kesuksesan vaksinasi di tingkat nasional. Selain itu pihak GAVI dan COVAX menyampaikan bahwa Indonesia telah menginspirasi dalam mendukung kredibilitas kerja GAVI dan COVAX.

Selain itu, Retno melanjutkan, mereka menyampaikan bahwa terdapat kejelasan mengenai pasokan vaksin yang akan disampaikan COVAX pada tahun 2022 dan dukungan terhadap program vaksin booster.

“Pihak GAVI dan COVAX juga menyambut baik pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia yang akan memberikan tambahan pasokan dan ketersediaan vaksin bagi dunia,” katanya.

Baca: Satgas Covid-19 Terapkan Protokol Kesehatan Sistem Bubble di Bali

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

22 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

23 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

3 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya