Jokowi: Perubahan Iklim Dunia Arahnya Semakin Mengerikan

Rabu, 23 Februari 2022 10:59 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 7 Desember 2021. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah infrastruktur untuk mengurangi resiko bencana di Indonesia. Salah satunya yaitu menambah vegetasi penghambat ombak tsunami hingga thypoon atau badai di pesisir pantai.

"Karena kita tahu perubahan iklim dunia nanti arahnya akan semakin mengerikan. Semua negara juga sudah ngeri dan sudah mengalami bencana yang sebelumnya tidak ada kemudian ada, karena perubahan iklim," kata Jokowi dalam Rakornas BNPB di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu, 23 Februari 2022.

Jokowi menyebutkan beberapa vegetasi di antaranya mangrove dan tanaman asosiasi seperti nipah, cemara pantai, kasuarina, waru laut, ketapang, nyamplung, hingga kelapa. "Ini harus banyak-banyak kita tanam di daerah pesisi pantai yang banyak bencana tsunami atau thypoon," kata dia.

Ini adalah satu dari lima permintaan Jokowi kepada BNPB dalam rapat ini. Selain itu, Jokowi mengingatkan kalau Indonesia sebagai negara yang dilingkari oleh cincin api (ring of fire) alis gunung berapi, termasuk 35 negara yang paling rawan resiko bencana di dunia. Hampir setiap hari, kata dia, ada bencana di beberapa wilayah di Indonesia.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar rencana induk penanggulangan bencana 2020-2044 harus betul-betul dilaksanakan. Semua tahapan, kata dia, harus dilakukan secara disiplin dan konsisten.

Advertising
Advertising

Kedua, Jokowi meminta BNPB untuk beradaptasi dengan bencana yang datangnya tak terduga. Contohnya seperti pandemi Covid-19 yang tak terbayangkan sebelumnya. "Semua ketidakterdugaan itu harus kita tangani untuk memperkecil risiko bagi masyarakat, bangsa dan negara," ujarnya.

Ketiga, Jokowi meminta pencegahan diutamakan, meski ada beberapa yang tak bisa dicegah seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Akan tetapi, ia menyebut banyak bencana bisa dikurangi dan dicegah seperti banjir dan longor.

Upayanya bisa dengan penenaman vegetasi dan vetifer, pembuatan bendungan, sampai pendalaman sungai dan saluran air. Ia meminta upaya pencegahan ini banyak dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keempat, Jokowi meminta BNPB membantu mengingatkan pembangunan berorientasi bencana. Perizinan-perizinan usaha, kata Jokowi, harus mempertimbangkan resiko bencana.

Pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, juga harus mengurangi resiko bencana dan bukan menambah resiko bencana. "Sering kita lupa mengenai ini, pengarusutamaan kebijakan tangguh bencana harus lebih diutamakan," kata dia.

Terakhir, Jokowi meminta agar BNPB membangun sistem edukasi kebencanaan, terutama di wilayah rawan bencana. Ia meminta BNPB menggali berbagai kearifan lokal di masyarakat dan melatih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. "Lakukan latihan, simulasi setiap saat jangan menunggu sampai datang bencana," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sebut Sedang Siapkan Nama Pejabat Kepala Daerah

Berita terkait

Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

7 jam lalu

Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

Arsjad Rasjid dilengserkan dari posisinya sebagai Ketua Umum Kadin, Diganti Anindya bakrie lewat Munaslub Kadin. Ada kaitannya sebagai TPN Ganjar?

Baca Selengkapnya

Calon Tunggal Pilkada di Dharmasraya Kerabat Presiden Jokowi

8 jam lalu

Calon Tunggal Pilkada di Dharmasraya Kerabat Presiden Jokowi

KPU tetap menolak pesaing calon tunggal di Dharmasraya. Beberapa daerah lain sempat kesulitan mendapat tiket untuk mendaftar pilkada

Baca Selengkapnya

KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

8 jam lalu

KontraS dan Ikapri Soroti 40 Tahun Peristiwa Pelanggaran Berat HAM Tanjung Priok 1984

KontraS dan Ikapri minta Presiden Joko Widodo untuk membangun memorialisasi peristiwa Tanjung Priok 1984 di ruang publik.

Baca Selengkapnya

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

8 jam lalu

Publik Menyoroti Beda Cara KPK Tangani untuk Dugaan Gratifikasi Kaesang dan Anak Rafael Alun

KPK mendapat sorotan publik lantaran dinilai beda penanganan dalam kasus dugaan gratifikasi Kaesang dan anak Rafael Alun.

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

9 jam lalu

Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid dilengserkan sebagai Ketua Umum Kadin. Berikut Penetapannya sebagai Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Menangis di X

12 jam lalu

Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Menangis di X

Pemerintahan Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut setelah 20 tahun ditutup. Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti menangis di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Dualisme Kadin Indonesia: Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Saling Klaim Paling Sah

13 jam lalu

Dualisme Kadin Indonesia: Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Saling Klaim Paling Sah

Kadin Indonesia memanas. Pasalnya, penyelenggaraan Munaslub yang menunjuk Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin memicu terjadinya dualisme.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

16 jam lalu

Rektor Paramadina Kritik Kebijakan Ekonomi Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Ngawur

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini kritik kebijakan ekonomi Presiden Jokowi. Pembangunan infrastruktur dinilai ngawur.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terjerat Utang Luar Negeri, Rektor Paramadina: Akibat Kebijakan Jokowi, sudah Diperingatkan Faisal Basri

16 jam lalu

Indonesia Terjerat Utang Luar Negeri, Rektor Paramadina: Akibat Kebijakan Jokowi, sudah Diperingatkan Faisal Basri

Rektor Universitas Paramadina menyampaikan masalah utang luar negeri akibat kebijakan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Upaya Berantas Judi Online Senilai Rp 600 Triliun pada Triwulan I 2024, Bentuk Satgas hingga Muncul Inisial T

17 jam lalu

Upaya Berantas Judi Online Senilai Rp 600 Triliun pada Triwulan I 2024, Bentuk Satgas hingga Muncul Inisial T

Maraknya judi online membuat Jokowi akhirnya membentuk Satgas Judi Online di bawah pimpinan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Apa hasilnya?

Baca Selengkapnya