Selain Transformasi Digital, Media Massa Harus Punya Model Bisnis yang Tepat

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 12 Februari 2022 15:30 WIB

Ilustrasi koran. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Berkembangnya teknologi digital menuntut media massa melakukan berbagai inovasi dengan mencari model bisnis yang tepat dan melakukan transformasi digital. Media juga dituntut untuk mengetahui kebutuhan pasar dengan memproduksi berita sesuai target pasar dan platform media.

Hal tersebut mengemuka dalam webinar Indepentent Media Accelerator bertema ‘Bisnis Media di Masa Depan’, Jumat, 11 Februari 2022, yang digagas Tempo Institute, Kominfo, Google, AJI Indonesia, AMSI, dan Visi Integritas.

Direktur Eksekutif Project Multatuli, Evi Mariani, mengatakan tidak ada satu model bisnis yang bisa diterapkan untuk semua media massa. “Di Project Multatuli, kuncinya adalah diversifikasi pendapatan. Model bisnis kami adalah hibah, menjual jasa konten, serta mengembangkan audience revenue melalui subscriber, donasi, membership,” kata Evi.

Menurut dia, membership bukan hanya soal berlangganan dan mendapatkan uang dari pelanggan. Jika memilih jalan ini, cara redaksi bekerja bisa berubah. Ruang redaksi dengan produk jurnalistiknya harus bisa berinteraksi dengan pembaca dan mengetahui apa yang ingin diketahui pembaca.

Project Multatuli meluncurkan program subscriber Kawan M yang pada mulanya memiliki 547 subscriber. Tiap subscriber Kawan M membayar Rp 20 ribu setiap bulan sehingga media ini memperoleh Rp 23 juta setiap bulan. Jumlah itu cukup untuk biaya operasional media dengan sedikit staf.

Advertising
Advertising

Masyarakat, lanjut Evi, sebenarnya ingin membaca berita berkualitas. Namun, media online yang ada telah terjebak dengan sistem rating yang mengandalkan clickbait, sehingga pembaca seringkali disajikan ‘informasi sampah’.

Kolaborasi juga menjadi model yang tepat untuk medianya saat ini. Kolaborasi dengan berbagai media dengan ide dan semangat yang sama akan menciptakan ekosistem informasi yang demokratis.

Selain itu, hal ini bisa memperkecil dampak risiko pemberitaan, terutama berita investigatif. Contohnya, Indonesia Leaks yang merupakan kolaborasi berbagai media untuk liputan sensitif.

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, mengatakan tiap media memiliki model bisnis masing-masing sesuai dengan target pasar dan pembacanya. Dari 15 model bisnis media yang diterapkan perusahaannya, model bisnis subscriber dan berlangganan tidak bisa diterapkan. Padahal, media besar lain sukses menerapkan model bisnis ini.

“Banyak peluang kita untuk bereksperimen mencari model bisnis media yang sesuai. Ada 200 media di Indonesia yang menerapkan beragam model bisnis,” kata Suwarjono.

Suwarjono juga mengatakan sebagian media, termasuk medianya, memiliki usaha lain di luar bidang media untuk menopang keberlanjutan media itu. Beberapa media di daerah bahkan memiliki bisnis bunga papan, bisnis agensi, atau bahkan bisnis data.

Selain itu, media memiliki beberapa peran. Ada media yang masih mengandalkan publisher news sebagai model bisnis. Ada juga yang bermain sebagai content provider, meskipun kendalinya tetap dipegang platform global.

“Kekurangan publisher adalah teknologi. Jika bisa (harus) bangun teknologi dan monetisasi sendiri, sehingga ini menjadi PR bersama,” kata Suwarjono.

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, Rahayu, menjelaskan selama ini bisnis media di Indonesia terperangkap pada satu paradigma, yaitu berita disajikan secara gratis kepada pembaca.

“Paradigma itu harus berubah. Sebenarnya institusi media bukan dicirikan oleh core bisnis news, tetapi layanan institusi media pada akhirnya mempunyai ciri khas, yaitu bersifat lokal dan segmented. Ke depan model bisnis kita sifatnya partisipatori,” kata Rahayu.

Menurut Rahayu, basisnya adalah komunitas dan mengetahui siapa yang dilayani, kemudian engagement community. Saat ini teknologi baru memanjakan konsumen dengan selera individual, sehingga media harus menggunakan medium dan target pasar yang tepat dalam menyajikan sebuah konten.

News Partner Manager Google Indonesia, Ivan Tanggono, mengatakan ada lima hal yang perlu diperhatikan agar media sukses di era digital. Pertama, understand audiens atau tahu behaviour pembacanya. Kedua, menyajikan konten yang sesuai.

Ketiga, inhance journalism, yaitu menulis berita tradisional dan digital itu berbeda. Lalu, expands distributions, di mana dan channel apa yang bisa digunakan mendistribusikan konten, apakah di web atau media social. Terakhir, bagaimana cara mendapat pendapatan atau revenue.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan transformasi digital merupakan keniscayaan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu penyebabnya karena tuntutan pandemi dan perubahan culture menjadi new normal, sehingga pola kehidupan dan pola usaha ikut berubah.

Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Indonesia menetapkan program nasional transformasi digital sebagai akselerasi perubahan tersebut. “Sehingga bisnis media jangan hanya mengutamakan bisnis konvensional tetapi juga harus berubah, memanfaatkan teknologi digital secara maksimal,” ujarnya.

Independent Media Accelerator merupakan upaya Tempo Institute bersama sejumlah lembaga untuk mengakselerasi media media massa agar mampu bersaing di tengah era disrupsi digital saat ini. Ada tiga hal yang ingin diakselerasikan, yaitu kualitas jurnalisme, transformasi digital, dan mencari model bisnis baru. Sementara kegiatan yang dilakukan di antaranya adalah serial webinar, training media, dan fellowship.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Tantangan Media Massa dalam Mengarusutamakan Isu Pendidikan

Berita terkait

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

18 jam lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

2 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

6 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

15 hari lalu

Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

Ignatius Haryanto berharap disertasinya ini dapat memberikan masukan kepada para jurnalis dan media.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

38 hari lalu

Tim Mahasiswa Program Bangkit Luncurkan HaQu, Aplikasi Berbasis AI untuk Belajar Membaca Al Quran

Tim mahasiswa lintas perguruan tinggi meluncurkan Habibul Qur'an (HaQu). Aplikasi berbasis AI ini diklaim memudahkan proses belajar membaca Al Quran.

Baca Selengkapnya

Koalisi Minta Perpres Pembentukan Komite Publisher Rights Partisipatif

58 hari lalu

Koalisi Minta Perpres Pembentukan Komite Publisher Rights Partisipatif

Dewan Pers dan kementerian terkait harus memastikan bahwa gugus tugas yang dibentuk melakukan seleksi anggota komite dengan transparan dan akuntabel.

Baca Selengkapnya

Panduan untuk Media Massa dalam Memberitakan Kasus yang Melibatkan Anak

25 Februari 2024

Panduan untuk Media Massa dalam Memberitakan Kasus yang Melibatkan Anak

Pemberitaan media massa soal kasus yang melibatkan anak diatur dalam ketentuan tertulis yang diterbitkan oleh Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

21 Februari 2024

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.

Baca Selengkapnya