Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Media Massa dalam Mengarusutamakan Isu Pendidikan

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (berdiri) menyapa sejumlah siswa saat kegiatan pembelajaran daring oleh Calon Guru Penggerak (CGP) di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (berdiri) menyapa sejumlah siswa saat kegiatan pembelajaran daring oleh Calon Guru Penggerak (CGP) di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan suatu bangsa. Hal ini penting dibahas. Namun, isu pendidikan kerap kali tidak mendapat porsi yang besar di dalam pemberitaan di media massa. Isu pendidikan masih kalah dari isu politik, hukum, dan isu lainnya.

Hal tersebut disampaikan Frans Surdiasis, salah satu mentor dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3, yang digelar oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerjasama dengan Paragon Technology and Innovation.

"Semua orang secara normatif memang mengakui pendidikan itu penting, tetapi perlakuan terhadap pendidikan sebagai sebuah isu, tidak mendapat tempat yang seharusnya," ujar Frans, Kamis, 23 September 2021.

Untuk itu, ujar Frans, GWPP hadir dengan misi membawa isu pendidikan ke tengah. Dalam artian, pendidikan harus diperbincangkan dengan layak sebagai isu strategis melalui jurnalisme yang berkualitas.

Jurnalis senior The Jakarta Post itu menyebut, media dapat mengarusutamakan isu pendidikan melalui dua level. Pertama, di level mikro, dengan mengupayakan berita pendidikan mendapat perhatian dan tempat yang pantas dalam kebijakan editorial. Kedua, di level makro, media harus bisa membawa isu pendidikan menjadi perbincangan yang luas dan serius.

"Ada teman-teman wartawan dari daerah misalnya, mengeluhkan bahwa isu-isu pendidikan ini memang sering tidak dibaca. Nah, ini tantangan kita, bagaimana mengemas berita pendidikan ini dengan baik dan juga menarik melalui jurnalisme pendidikan yang berkualitas," ujar Frans.

Menurut dia, salah satu aspek yang harus diperhatikan agar isu pendidikan mendapat tempat di masyarakat adalah dengan menulis berita-berita yang relevan dengan kehidupan masyarakat dan mengangkat permasalahan yang sesuai dengan kepentingan pembaca.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita seringkali melupakan dimensi-dimensi pembaca ini dalam produk jurnalistik kita. Saya kira, aspek inilah yang harus kita kembalikan. Kita harus berangkat lagi dari apa yang sebetulnya menjadi kepentingan pembaca," ujar lulusan S-2 Komunikasi Politik UI ini.

Sebagai kilas balik, Frans mengulas kembali munculnya gerakan public journalisme di Amerika Serikat pada tahun 90-an. Gerakan ini timbul dari kegelisahan media massa kala itu, yang merasa sudah bekerja keras menyampaikan informasi, namun tidak banyak hal yang berubah dalam kehidupan masyarakat. Lantas apa masalahnya?

"Salah satu masalah yang muncul dalam renungan wartawan masa itu adalah wartawan seringkali bergerak di tingkat elite. Mereka tidak berbicara dari sisi apa yang menjadi kepentingan pembaca. Misalnya, kalau meliput Pemilu, kita hanya meliput apa yang dibicarakan Jokowi, tapi kita sama sekali tidak meliput apa yang si Ujang atau si Udin inginkan dari Jokowi," ujarnya.

Frans menilai aspek relevansi dengan kepentingan masyarakat ini menjadi penting agar isu pendidikan mendapat tempat di hati pembaca. "Aspek lain yang juga patut diperhatikan adalah kebaruan serta berita yang dapat meningkatkan gairah pembaca. Misalnya dengan mengangkat kisah-kisah yang unik, dramatik, dan menarik," ujarnya.

Direktur Pelaksana GWPP,  Nurcholis MA Basyari berharap, gerakan ini betul-betul dapat menumbuhkembangkan ekosistem pendidikan melalui pengarusutamaan isu-isu pendidikan,
baik lokal maupun nasional, ke dalam liputan/pemberitaan media massa.

"Kami mendorong peran media menjalankan fungsi penyebaran informasi, edukasi, dan kontrol yang
mengedepankan tanggung jawab sosial, budaya, dan politik dalam menggaungkan upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai nilai dan cita-cita bersama sesuai dengan amanat konstitusi UUD RI 1945," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

7 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

7 hari lalu

Logo PWI. Istimewa
Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

10 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

14 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

16 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

21 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

24 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

24 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

25 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

26 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.