Bagi Ribuan Hektare SK Hutan Adat sampai Sosial, Jokowi: Segera Tanami

Kamis, 3 Februari 2022 15:26 WIB

Presiden Joko Widodo menghitung sertifikat saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Pengasih, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat 30 Januari 2020. Presiden menyerahkan 2.000 sertifikat tanah untuk masyarakat yang berasal dari seluruh DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan ratusan Surat Keputusan (SK) untuk ribuan hektare lahan kepada masyarakat dalam kunjungannya ke Sumatera Utara pada Kamis, 3 Februari 2021. Pertama yaitu sebanyak 723 SK Perhutanan Sosial dengan luas 469 ribu hektare (ha) untuk 118 ribu kepala keluarga.

Kedua yaitu 12 SK Hutan Adat dan dua SK Indikatif Hutan Adat dengan total luas 21 ribu ha. Ketiga yaitu SK Tanah Obyektif Reforma Agraria (TORA) untuk lima provinsi dengan luar 30 ribu ha.

"Segera manfaatkan lahan yang ada, jangan sudah diberikan kemudian tidak diapa-apain, segera tanami," kata dia dalam acara penyerahan yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 3 Februari 2022.

Aturan mainnya, kata Jokowi, sebanyak 50 persen harus ditanami dengan pohon berkayu. Lalu sisa 50 persen lagi dengan tanaman semusim. "Mau jagung, kedelai, padi hutan, buah-buahan, kopi, silahkan," kata dia.

Ia mengatakan penanaman juga bisa dilakukan dengan pola agroforestry seperti pengembangan tanaman plus usaha ternak. Kalau bentuknya hutan mangrove, maka bisa dikombinasikan dengan usaha perikanan.

Advertising
Advertising

Jokowi meminta masyarakat yang menerima SK ini agar benar-benar memanfaatkannya untuk kegiatan produktif. Ia pun mewanti-wanti penerima agar tidak memindahtangankan SK tersebut ke orang lain. "Karena ini laku, hati-hati, kami berikan bukan untuk dipindahtangankan," ujarnya.

Kalau saja nanti kedapatan SK tersebut telah beralih tangan, kata dia, maka pemerintah akan mencabutnya kembali. Lantaran sebelum ini, Jokowi menyebut dirinya sudah mencabut SK terhadap 3 juta ha lahan karena tidak kunjung dimanfaatkan setelah 10 tahun lebih.

Berikutnya, Jokowi meminta agar masyarakat penerima SK ini menjaga kelestarian lahan tersebut. Ia berharap tidak ada lahan yang sebelumnya ada hutan, tiba-tiba jadi gundul.

Terakhir, Jokowi menyampaikan bahwa SK ini adalah peluang besar yang bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan perusahaan swasta maupun menjadikannya jaminan pinjaman di bank. Tapi ia berpesan agar hati-hati ketika menjadikannya jaminan pinjaman. "Mesti dikalkulasikan semuanya, bisa kembalikan ndak? hati-hati, pas ngambilnya enak, nanti pas kembalikan baru pusing tujuh keliling," ujarnya.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

16 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

18 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya