Demokrasi di DPR Setengah Hati

Reporter

Editor

Sabtu, 17 Januari 2009 12:12 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Proses perubahan demokrasi di Indonesia dimenangkan oleh kelompok yang bermain intraparlementer. Mereka adalah Dewan Perwakilan Rakyat, kelompok yang menempati posisi strategis dalam perubahan tersebut.

Namun, posisi ini menyebabkan elite politik menghadapi dilema tarik menarik antara memperjuangkan kepentingan bangsa dan kepentingan kelompok dalam pembahasan legislasi. Kinerja mereka tidak optimal. "Mereka cenderung pragmatis sehingga demokrasi berjalan setengah hati," kata Idrus Marham, politikus Partai Golkar dalam desertasinya, Sabtu (17/1).

Desertasi anggota DPR ini berjudul Demokrasi Setengah Hati: Studi Kasus Elite Politik di DPR RI 1999-2004. Dibacakan dalam ujian terbuka Idrus dalam rangka promosi doktor di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Hadir antara lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Energi Sumber Daya Manusia Purnomo Yusgiantoro, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi Matalatta, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Muladi, Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud, Direktur Utama BRI Sofyan Basir serta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dalam pembahasan di parlemen, menurut Idrus, anggota legislatif cenderung mengedepankan intrik, lobi, bahkan barter politik ketimbang perdebatan konseptual.

Advertising
Advertising

Promotor desertasi, Prof. Dr. Miftah Thoha, mengkritik Idrus tak memasukan unsur perilaku birokrasi di legislatif dalam desertasinya. Menurut Miftah, perilaku birokrasi sangat berperan dalam arah politik di Indonesia. "Ini tidak diperhatikan dalam desertasi Anda," kata dia.

GUNANTO E S

Berita terkait

Disertasi Hubungan Intim Tanpa Nikah, Penguji Jelaskan Masalahnya

3 September 2019

Disertasi Hubungan Intim Tanpa Nikah, Penguji Jelaskan Masalahnya

Disertasi Abdul Aziz membahas hubungan intim tanpa nikah yakni mengkontekstualkan konsep Milk al-Yamin dalam kehidupan kontemporer.

Baca Selengkapnya

Disertasi Hubungan Intim Tanpa Nikah, Doktor UIN: Begini Akadnya

3 September 2019

Disertasi Hubungan Intim Tanpa Nikah, Doktor UIN: Begini Akadnya

Kesepakatan itu untuk mencegah penipuan karena tidak sedikit perempuan bersedia berhubungan intim karena tergiur oleh janji-janji,

Baca Selengkapnya

Zina dan Hubungan Intim Tanpa Nikah, Simak Penjelasan Doktor UIN

2 September 2019

Zina dan Hubungan Intim Tanpa Nikah, Simak Penjelasan Doktor UIN

Doktor UIN Yogya Abdul Aziz menjelaskan soal disertasi mengenai hubungan intim tanpa nikah.

Baca Selengkapnya

Disertasi Hubungan Intim Tanpa Nikah, UIN Beri Nilai Sangat Bagus

31 Agustus 2019

Disertasi Hubungan Intim Tanpa Nikah, UIN Beri Nilai Sangat Bagus

Aziz berharap hubungan intim di luar nikah bisa diterapkan di Indonesia. Tim penguji UIN Yogya berpendapat lain.

Baca Selengkapnya

Teliti 'Mainan' Anak Baduy Dalam, Zaini Raih Doktor ITB  

19 Juni 2016

Teliti 'Mainan' Anak Baduy Dalam, Zaini Raih Doktor ITB  

Ternyata masyarakat Baduy Dalam tak mengenal istilah bermain atau permainan ketika masa anak.

Baca Selengkapnya

Teliti Pemilu, Refly Harun Raih Gelar Doktor  

21 Mei 2016

Teliti Pemilu, Refly Harun Raih Gelar Doktor  

Karena tidak adanya penegakan humum yang jelas, soal jujur dan adil masih menjadi persoalan pemilu di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ujian Disertasi Ketua PN Jaksel Dihadiri Ketua MA dan Sarpin

9 Januari 2016

Ujian Disertasi Ketua PN Jaksel Dihadiri Ketua MA dan Sarpin

Haswandi menyoroti uang pengganti korupsi yang hanya dibebankan pada pelaku.

Baca Selengkapnya

Nyontek Saat Ujian, Murid Diancam 7 Tahun Penjara  

29 Oktober 2015

Nyontek Saat Ujian, Murid Diancam 7 Tahun Penjara  

Tak mempan diawasi drone, siswa yang curang dalam ujian bisa dihukum hingga 7 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Toilet pun Jadi Bahan Disertasi Dosen

30 Agustus 2015

Toilet pun Jadi Bahan Disertasi Dosen

Dosen Universitas Hasanuddin ini membuat disertasi soal toilet.

Baca Selengkapnya

Kalla dan Megawati Hadiri Sidang Doktoral Teras Narang  

30 Mei 2015

Kalla dan Megawati Hadiri Sidang Doktoral Teras Narang  

Teras Narang mempertahankan disertasinya yang menilai titik berat otonomi daerah idealnya berada di pemerintah provinsi.

Baca Selengkapnya